Bagaimana Para Striker Beradaptasi Dalam Dunia Bela Diri Campuran
Saat ini, seni bela diri campuran telah menjadi cabang olahraga yang sangat populer, terlihat dari jumlah sasana yang terfokus pada disiplin ini.
Namun, mayoritas aksi bela diri campuran, atau yang populer disebut MMA, adalah gulat dan grappling, sementara tiap pukulan ataupun tendangan memiliki resiko tersendiri karena membuka kesempatan si penyerang untuk dijatuhkan dan dikunci oleh lawannya.
Sangat sulit menjadi seorang dengan spesialisasi striking dalam disiplin ini, tetapi ini bukan berarti tidak ada tempat bagi seorang stiker dalam MMA. Seseorang yang memiliki dasar striking hanya harus beradaptasi dengan baik saat bertanding.
Salah satu cara para striker memasuki disiplin ini adalah dengan mempelajari cara menangani takedown dan meloloskan diri dari submission. Ini adalah hal terpenting untuk dipelajari seorang atlet MMA.
Menurut Aziz Calim, yang memiliki dasar karate dan tinju, agak sulit bagi dirinya untuk bertransisi ke MMA karena banyaknya elemen yang harus dipelajari.
“Agak sulit, karena karate permainannya di stand-up,” jelas Aziz. “[Sedangkan] di dalam MMA, terdapat ground game.”
Dengan latar belakang striking, ia wajib mempelajari beberapa cara baru untuk melayangkan serangan dan pada saat yang sama mengantisipasi lawan yang mungkin dapat menjatuhkannya ke atas kanvas untuk sebuah submission.
“[Atlet MMA] harus mempelajari semua [jenis] bela diri, apalagi seorang pemain stand-up seperti saya, harus mempelajari gulat dan Brazilian Jiu-Jitsu,” kata Aziz.
Atlet muda asal Indonesia ini juga mengakui bahwa ia membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mempelajari elemen MMA lainnya, sebelum akhirnya memiliki kepercayaan diri untuk bertanding.
Menurut Yohan “The Ice Man” Mulia Legowo, atlet ONE yang juga menjadi kepala pelatih dan pemilik Han Academy, dasar yang baik bagi seorang atlet MMA adalah gulat atau BJJ, namun ini bukan penentu baik atau tidaknya seorang atlet tampil dalam sebuah pertandingan.
“Kita pantau saat latihan, kembangkan kemampuan yang sudah ada dan tambahkan yang kurang,” kata Yohan.
“Terkadang ada striker yang bakatnya ternyata di ground, jadi kita [selalu] sesuaikan [teknik] dengan atletnya.”
Walaupun banyak kekurangan yang harus diatasi seorang spesialis striker saat memasuki dunia bela diri campuran, mereka juga diberikan kebebasan untuk menyerang lawannya dengan pilihan yang variatif.
Karena atlet MMA menggunakan grappling saat berdiri [melalui clinch] maupun saat di ground, seorang striker dapat menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan serangan sekaligus mengunci lawannya di stand-up game.
Salah satu taktik yang sering digunakan seorang striker adalah clinching, dimana sang atlet dapat mengendalikan gerakan lawannya sekaligus mendapatkan kebebasan menyerang. Taktik ini terlihat banyak digunakan dalam tinju, Muay Thai dan kickboxing.
Kelebihan dari para spesialis striking adalah kemahiran mereka dalam footwork, dimana tiap atlet ini mampu menempatkan diri di sudut yang lebih unggul untuk mencari celah menyerang lawan. Mereka juga sangat memahami cara terbaik melindungi diri dari serangan striker lainnya.
Teknik yang paling di sukai seorang striker, yang mungkin mempunyai kemampuan grappling di ground, adalah sebuah teknik yang disebut “ground and pound,” dimana sang atlet duduk diatas lawannya dan menghujaninya dengan pukulan.
Gerakan ini terbukti sangat ampuh untuk mengatasi para grappler dan mencetak kemenangan KO.
Walaupun dengan kelebihan dan taktik yang dimiliki seorang striker untuk menyerang lawannya, mereka membutuhkan teknik tertentu untuk mengatasi serangan yang dapat menyeret mereka ke atas kanvas.
Teknik yang telah teruji dan ampuh menangani takedown adalah sprawling, atau saat seorang petarung membentangkan kedua kakinya demi menahan dorongan lawannya sekaligus mendorong lawannya kebawah.
Seni bela diri campuran adalah bidang olah raga yang selalu berkembang, seiring banyaknya atlet yang bergabung dalam olahraga ini dan mengadaptasikan keahlian individu mereka dalam disiplin ini.
Tentunya cabang olahraga ini akan kembali berevolusi untuk menjadi bidang olahraga sangat kompleks dan menarik bagi para ahli bela diri lainnya.