Pertaruhan Besar Para Bintang Kartu Utama ONE: WINTER WARRIORS II
ONE Championship siap menutup buku untuk tahun 2021.
Hari Jumat, 17 Desember, organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan menayangkan ajang penutup tahun bertajuk ONE: WINTER WARRIORS II, dan pertaruhan itu sangat besar bagi tiap atlet yang terlibat – terutama bagi 12 seniman bela diri campuran yang bertanding di kartu utama.
Beberapa petarung dapat menempatkan diri untuk memasuki perebutan gelar Juara Dunia ONE dalam divisi mereka, sementara para atlet lain akan dapat memasuki jajaran lima besar atau mencetak kesan pertama yang kuat dalam debut promosional mereka di Singapore Indoor Stadium.
Berikut adalah apa yang dapat terjadi dalam setiap laga dalam sekuel gelaran utama WINTER WARRIORS ini.
Danny Kingad Vs. Kairat Akhmetov
Dalam laga utama malam itu, penantang peringkat kedua divisi flyweight Danny “The King” Kingad akan beradu dengan peringkat keempat Kairat “The Kazakh” Akhmetov dalam laga yang tersusun selama dua tahun lamanya.
Para atlet ini awalnya dijadwalkan bertarung pada babak semifinal ONE Flyweight World Grand Prix 2019, namun sebuah cedera memaksa Akhmetov untuk mundur dari turnamen tersebut.
Walau laga ini sempat dijadwalkan ulang dan tertunda selama beberapa kali, namun saat ini, pertandingan Jumat ini dapat menentukan penantang berikutnya bagi sabuk emas divisi mereka.
Kingad yang mewakili Team Lakay akan tampil dalam laga ke-12 di divisi flyweight ONE – yang membuatnya seimbang dengan rival lama dan Juara Dunia ONE Flyweight Adriano “Mikinho” Moraes pada peringkat kedua laga terbanyak dalam sejarah organisasi ini.
Sejak kekalahannya dalam laga Kejuaraan Dunia di tangan Moraes pada November 2017, Kingad memenangkan tujuh dari delapan laga terakhirnya. Dan, jika ia dapat mengalahkan sang mantan penguasa divisi flyweight, ia akan dapat memastikan laga ulang yang sangat ditunggu ini.
Namun, “The Kazakh” juga memiliki motivasi yang sama untuk meraih kemenangan.
Setelah mengalahkan Moraes via keputusan terbelah dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Flyweight pada November 2015, ia harus mengembalikan sabuk itu kepada atlet Brasil ini dan kalah dalam laga perebutan gelar interim dari rekan satu tim Kingad, Geje “Gravity” Eustaquio.
Setelah ia memulihkan diri dari cedera dan melakukan beberapa penyesuaian pada pemusatan latihannya, Akhmetov menemukan ritmenya. Ia kini memiliki tiga kemenangan beruntun dan nampak tak terhentikan. Jika ia mengalahkan “The King,” mungkin saja dirinya akan mengamankan laga melawan Moraes demi sebuah trilogi Kejuaraan Dunia.
Kevin Belingon Vs. Kwon Won Il
Sepasang pencetak KO yang paling ditakuti dalam divisi bantamweight akan beradu di laga pendukung utama, dan walau keduanya ingin beraksi keras, mereka berada dalam posisi yang berbeda.
Mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Kevin “The Silencer” Belingon saat ini sedang tersudut.
Veteran Filipina itu memang masih menjadi penantang peringkat kedua divisinya, namun ia beranjak dari dua kemunduran berat – satu kekalahan via submission dari sang penguasa Bibiano “The Flash” Fernandes dan kekalahan KO pertamanya dari penantang teratas John “Hands of Stone” Lineker.
Bintang Team Lakay ini sangat ingin mempertahankan posisinya dalam jajaran Peringkat Atlet ONE dan meraih laga kelima melawan Fernandes, yang menempatkannya dalam situasi dimana ia harus menang.
Tetapi, “Pretty Boy” Kwon Won Il ingin merebut posisi “The Silencer” dan meraih perebutan gelar perdananya di divisi bantamweight.
Kwon adalah bakat baru yang sangat menarik dan dapat memberi kesegaran dalam divisinya. Pencetak KO Korea Selatan berusia 26 tahun ini memiliki catatan rekor 10-3, beranjak dari dua kemenangan beruntun, serta menjadi kandidat ‘Laga Terbaik Tahun Ini’. Mengalahkan nama besar seperti Belingon dapat mengubah statusnya.
Vitaly Bigdash Vs. Fan Rong
Penantang berikutnya bagi Juara Dunia ONE Middleweight Reinier “The Dutch Knight” de Ridder dapat muncul dari laga ini.
Mantan pemegang gelar Vitaly Bigdash kembali pada kondisi sempurna dalam laga terakhirnya melawan Juara Pancrase Middleweight Yuki Niimura, dimana ia mencetak submission via reverse-triangle armbar yang langka.
Setelah kemenangan itu, Bigdash seharusnya melawan mantan Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang demi salah satu sabuknya. Namun, cedera dan masalah kesehatan membuat pria Rusia ini tak dapat memasuki Circle, dan Aung La pun kehilangan kedua sabuknya itu di tangan De Ridder.
Kini, Bigdash berharap untuk membuktikan bahwa dirinya sehat, berada dalam kondisi terbaik, serta siap merebut sabuk emas middleweight milik superstar Belanda itu.
Namun “King Kong Warrior” Fan Rong juga sama hausnya. Selain kesempatan untuk menjadi pria pertama yang meraih gelar Juara Dunia ONE pertama, atlet ini sangat ingin bertanding kembali dengan “The Dutch Knight” dan membuat kedudukan seimbang melawan satu-satunya pria yang mengalahkannya via submisison itu.
Zebaztian Kadestam Vs. Murad Ramazanov
Divisi welterweight juga menerima sorotan luar biasa, saat seorang mantan penguasa beradu dengan bintang baru.
Zebaztian “The Bandit” Kadestam telah lama memastikan dirinya sebagai salah satu striker paling berbahaya dalam divisinya, dan ia menggunakan arsenal stand-up miliknya untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Welterweight pada November 2018.
Walau ia mempertahankan gelarnya, “The Bandit” akhirnya harus takluk di tangan grappler elite, yang berujung pada sabuk Juara Dunia yang hilang dan sebuah kekalahan tercepat dalam kariernya. Pria Swedia ini kini merasakan tekanan itu dan harus membalikkan keadaan jika ia menginginkan kesempatan lain untuk merebut sabuk emas.
Namun, berdiri di hadapannya adalah Murad Ramazanov, penghancur tak terkalahkan asal Rusia yang mendominasi lawannya dengan perpaduan kuat grappling dan striking.
Ramazanov baru dua kali berlaga dalam organisasi ini, namun ia menembus “Wolverine” Bae Myung Ho dan menaklukkan Hiroyuki “Japanese Beast” Tetsuka. Jika ia dapat melakukan hal yang sama pada Kadestam, mungkin dirinya dapat memastikan laga melawan penguasa welterweight Kiamrian “Brazen” Abbasov.
Stephen Loman Vs. Yusup Saadulaev
Laga krusial demi posisi lima besar bantamweight akan berlangsung pada laga kedua di kartu utama, saat bintang debutan Team Lakay Stephen “The Sniper” Loman melawan atlet peringkat ketiga Yusup “Maestro” Saadulaev.
Loman awalnya dijadwalkan mencetak debut promosionalnya melawan Lineker dalam laga utama “ONE on TNT III” pada April lalu, namun ia harus mundur dari ajang ini karena terdeteksi positif COVID-19.
Pada akhirnya, Lineker mencetak KO atas pengganti pria Filipina itu, Troy “Pretty Boy” Worthen, dan meraih kesempatan berikut untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight milik Fernandes.
Walau berada di luar kendalinya, “The Sniper” mengetahui bahwa laga yang dibatalkan melawan Lineker itu adalah sebuah kesempatan besar yang terlewatkan, namun ia meyakini bahwa jika dirinya mengalahkan salah satu penantang teratas, ia akan berada tidak jauh dari perebutan gelar Juara Dunia.
Namun, Saadulaev berpikir bahwa ia layak mendapatkan perebutan gelar Juara Dunia setelah sebuah kemenangan lainnya. Penantang asal Dagestan ini memiliki tiga kemenangan beruntun dan belum mengalami kekalahan dalam divisi bantamweight sejak tahun 2014, maka laga ini dapat memberi kepastian bagi dirinya.
Jhanlo Mark Sangiao Vs. Paul Lumihi
Membuka kartu utama malam itu adalah laga antara remaja sensasional melawan veteran berpengalaman.
Ini akan menjadi pertarungan spesial ke dalam Circle bagi pelatih kepala Team Lakay Mark Sangiao, karena ia akan berada di sisi anak lelakinya yang berusia 19 tahun, Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao.
Remaja fenomenal tak terkalahkan itu mewakili generasi baru dari seniman bela diri campuran Team Lakay yang memadukan striking wushu andalan mereka dengan grappling dan Brazilian Jiu-Jitsu. Perpaduan itu memberi tiga penyelesaian dalam tiga laga perdananya – dan kesempatan bergabung bersama ONE Championship.
Sementara, bagi veteran Indonesia Paul “The Great King” Lumihi, pria ini memiliki pengalaman empat kali lebih banyak dari rival mudanya itu, serta memiliki arsenal untuk merusak debut pria Filipina itu.
Striker kuat ini harus melewati kesulitan besar dalam rangkaian penampilannya di atas panggung dunia, dan ia masih mengejar kemenangan perdananya itu. Oleh karena itu, keunggulan atas bintang remaja ini akan membawa Lumihi ke jalur yang tepat dan menjadikannya atlet Indonesia pertama yang dapat mengalahkan Team Lakay di ONE.
Baca juga: 5 Alasan Menonton ONE: WINTER WARRIORS II