Victoria Lee Sampaikan Prediksi Berani Jelang Debut ONE
Victoria “The Prodigy” Lee tengah bersiap menyambut momen besar dalam kariernya.
https://www.instagram.com/p/CJXtuD1FREh/
Pada Jumat, 26 Februari, atlet sensasional yang mewakili Singapura dan Amerika Serikat ini akan mendapat sorotan dunia saat menjalani debut melawan bintang baru Thailand Sunisa “Thunderstorm” Srisen. Keduanya akan bertanding dalam laga seni bela diri campuran divisi atomweight di ONE: FISTS OF FURY.
Mengingat talenta serta reputasi yang dimiliki kedua kakaknya – Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee dan Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee – ekspektasi tengah membumbung tinggi di pundak atlet berusia 16 tahun tersebut.
Sang remaja sendiri sudah tak sabar untuk memulai perjalanan bela dirinya di pentas global nanti, yang akan dihelat di Singapore Indoor Stadium.
“Saya sangat bersemangat membuka laga dari kartu yang padat [akan bintang] ini. Ada banyak sekali atlet kelas tinggi pada kartu ini,” urai Victoria.
“Jelang laga ini, kedua kakak saya telah banyak membantu karena mereka pernah merasakan hal ini sebelum saya – bertanding di usia muda. Mereka menawarkan banyak nasihat bermanfaat agar [rileks], bisa menghadapi tekanan dan juga menikmatinya.”
Victoria telah berlatih di bawah asuhan sang ayah, Ken, dan dua kakak Juara Dunia ONE selama beberapa tahun di United MMA. Selama itu pula ia telah mendominasi berbagai kompetisi bela diri.
Yang terhebat, “The Prodigy” telah meraih dua gelar Juara Dunia Pankration, satu gelar juara Hawaii State Wrestling 2020, dan 15 gelar juara NAGA Expert.
Kini, ia mengalihkan fokus sepenuhnya pada laga seni bela diri campuran profesional perdananya.
“[Persiapannya] mirip dengan latihan untuk kompetisi sebelumnya karena kami berlatih keras setiap saat,” urai Victoria.
“Namun, untuk camp kali ini, kami bisa menyusun strategi dan menyiapkan lebih banyak game plan karena kita telah mengetahui secara specific siapa lawan kita, jadi strateginya didasarkan pada kelebihan serta kelemahannya.”
- Christian Lee Janjikan Penyelesaian Atas Nastyukhin: ‘Tak Ada Atlet Lightweight Yang Dapat Mengalahkan Saya’
- 3 Hal Yang Dapat Menghentikan ‘Unstoppable’ Angela Lee
- Christian Lee Bersemangat Lanjutkan Kebangkitan Luar Biasa Di 2021
Srisen memiliki kapasitas untuk memberi tantangan berat pada Victoria.
Atlet berusia 20 tahun asal Chonburi tersebut merupakan Juara Judo Thailand dengan rekor profesional 4-1. Yang terbaru, ia menggunakan pukulan keras, tendangan tajam, serta grappling defense ciamik untuk menetralisir sang kompatriot Rika “Tiny Doll” Ishige dan meraih kemenangan mutlak.
Kemenangan tersebut – yang ditambah dengan laga-laga impresif lainnya sebelumnya – memberi Victoria sedikit bocoran tentang kemampuan Srisen. Pada saat bersamaan, Victoria melihat ada celah yang bisa dieksploitasi dari lawannya.
“Saya telah menyaksikan pertarungan amatir dan profesionalnya. Dia telah menjalani dua laga di ONE menghadapi Rika and Stamp Fairtex. Berdasarkan laga tersebut, dia adalah lawan tangguh,” ucap Victoria.
“Dia merupakan striker agresif, dan bisa dibilang kekuatan utamanya terletak pada judo. Kelemahannya, menurut saya, bahwa dia belum banyak berlatih seni bela diri campuran secara keseluruhan, dan di situlah kelebihan saya.”
Tak seperti Srisen, latihan secara menyeluruh telah Victoria jalani sejak menginjakkan kaki di atas matras pada usia belia.
“The Prodigy” tumbuh besar dengan mempelajari berbagai disiplin bela diri pada saat bersamaan, dan ia percaya transisi mulus dari striking ke grappling dan submission akan menjadi faktor krusial dalam laga mendatang.
“Kami bertanding dalam seni bela diri campuran. Ada banyak variabel, dan kemampuan bertransisilah yang berperan penting dalam sebuah laga,” ungkap Victoria.
“Saya pikir laga akan berjalan cepat. Kami berdua adalah petarung yang agresif, dan saya prediksi saya akan mengakhiri laga lewat submission ronde pertama.”
Terlepas dari prediksi beraninya, Victoria tidak ingin gegabah. Ia tahu jika laga nanti merupakan yang profesional pertama dalam kariernya panjangnya di bela diri. Ia menganggap ini sebagai pijakan untuk mencari pengalaman demi masa depan.
“Saya hanya mencoba untuk berlatih keras setiap hari dan mengembangkan diri sebagai atlet dan seniman bela diri,” ujarnya.
“Saya melaju selangkah demi selangkah.”