5 Bintang Welterweight Yang Jadi Incaran Tyler McGuire

Tyler McGuire IMGL4298

Terakhir kali Tyler McGuire memasuki Circle, ia menantang seorang pencetak KO asal Swedia, Zebaztian “The Bandit” Kadestam, demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight yang masih kosong di ajang ONE: WARRIOR’S DREAM bulan November 2018.

Walau itu menjadi sebuah laga kompetitif yang berlangsung sampai lima ronde, Kadestam menjatuhkan McGuire ke atas kanvas dengan sebuah pukulan overhand kanan, menyarangkan serangan lutut yang mengakhiri laga, serta memberi kekalahan pertama bagi sang Sersan Satu di Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) ini.

Terlepas dari hasil yang kurang menyenangkan, pria asal AS ini mengetahui bahwa ia akan menjalani masa istirahat yang panjang setelah laga perebutan gelar Juara Dunia itu. Perwakilan Sikjitsu ini harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota militer yang masih aktif, serta harus pula memulihkan diri dari beberapa cedera dan memberi waktu untuk mereset mentalnya dari hari-hari latihan.

Saya tampil dalam laga terakhir saya dengan mengetahui bahwa saya akan sedikit beristirahat. Saya menampilkan segalanya,” kata atlet berusia 34 tahun ini.

“Selama tahun lalu, saya telah banyak berlatih bagi pekerjaan saya, melakukan hal-hal yang diminta oleh militer.”

“Sebagai tambahan, saya telah menggunakan waktu ini untuk memulihkan diri dari beberapa cedera. Sampai hari ini, saya sebenarnya belum menonton laga saya. Saya menggunakan waktu ini untuk menajamkan diri, serta untuk beristirahat secara mental.”

“Saya seperti merasa berada di kamp selama lima atau enam tahun berturut-turut, maka cukup baik untuk beristirahat dan merefleksikan diri. Itulah hal yang terbesar.”

Kini, McGuire telah pulih dan ingin kembali ke dalam panggung dunia ONE Championship, dimana ia meyakini bahwa satu atau dua kemenangan berikutnya akan membawanya kembali pada perebutan gelar Juara Dunia ONE Welterweight.

Walau ia akan ingin tampil kembali melawan Kadestam, dirinya juga ingin menguji dirinya sendiri melawan beberapa nama besar lainnya.

James Nakashima

James Nakashima kicks Yushin Okami while his beard sways

Salah satu atlet teratas yang ingin dihadapi oleh McGuire adalah kompatriotnya, James Nakashima.

Nakashima memiliki rekor sempurna 12-0, serangkaian teknik grappling yang dominan, serta sangat sering terbang ke Milan, Italia untuk mengasah kemampuannya bersama Juara ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix Giorgio “The Doctor” Petrosyan.

Walau sang tentara ini terkesan dengan kemampuan warga Arizona itu, ia meyakini dirinya dapat mendorong Nakashima untuk mencapai batasannya.

“Saya tidak mengira dirinya mendapatkan penghargaan yang layak,” kata McGuire. “Jika saya dan dirinya masuk ke dalam Circle bersama, itu akan menjadi persaingan antara keinginan yang lebih kuat. Kami berdua memiliki tekad baja.”

“Dari sisi kecepatan dan striking, saya merasa seperti memiliki keunggulan di sana. Namun, dengan teknik grappling miliknya, saya merasa akan lebih banyak bertahan.”

“Biasanya, saya yang akan menekan maju, namun saya sangat mengetahui bahwa saya akan berusaha mengatasi [teknik gulatnya], seperti, ’Wow, sekarang saya terseret,’ karena ia adalah pegulat tingkat tinggi.”

“Nmaun saya rasa saya siap menangani hal itu. Saya berlatih bersama beberapa grappler terbaik di dunia.”

Agilan Thani

Malaysian sensation Agilan Thani punches Japanese legend Yushin Okami from inside the guard

Seorang atlet welterweight lain yang ingin dihadapi McGuire adalah atlet sensasional asal Malaysian, Agilan “Alligator” Thani.

“Akan menjadi sebuah kehormatan untuk berbagi arena dengan dirinya, hanya karena dirinya adalah kompetitor yang hebat,” kata atlet didikan Sikjitsu itu.

“Namun kemauannya untuk maju dan sifat kompetitifnya, serta kisah tentang bagaimana ia mengubah kehidupannya melalui bela diri campuran, itu adalah pria yang tak dapat dihancurkan. Anda harus menyingkirkan dirinya.”

Menghentikan “Alligator” tak akan menjadi hal yang mudah. Warga Kuala Lumpur itu, yang memegang catatan rekor 11-4, adalah pemegang sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu yang terus menajamkan teknik striking miliknya dan telah mengatasi berbagai kesulitan besar.

“Pria itu menikmati tiap menit dirinya berkompetisi, dimana anda harus menyingkirkannya jika anda ingin menghentikan dirinya, karena ia sangat mencintai bela diri campuran,” kata McGuire.

“Anda akan mendapatkan sebuah laga yang bagus dengan dirinya, dan itu bahkan belum termasuk kemampuannya. Ia hanya sangat luar biasa di [posisi] ground, dan teknik striking-nya juga berevolusi.”

Pria asal AS ini juga mengagumi bintang Malaysia itu di luar Circle. ”Ia adalah salah satu manusia yang paling tulus dan baik yang pernah saya temui,” katanya tentang Thani. “Dan anda bahkan tak akan mengetahui bahwa ia bertangan dingin di dalam arena.”



Yoshihiro Akiyama

Japanese-South Korean legend Yoshihiro Akiyama cracks Sherif Mohamed with a cross

Sementara McGuire mengincar dua atlet muda menjanjikan dalam divisinya, ia juga akan ingin mendapatkan kesempatan menghadapi seorang legenda dalam olahraga ini, yaitu Yoshihiro “Sexyama” Akiyama.

Bintang Jepang ini adalah seorang judoka kelas dunia yang telah menampilkan kekuatan pencetak KO dan kemampuan submission selama 16 tahun kariernya.

Akan menjadi sebuah kehormatan untuk berbagi arena dengan pria itu,” kata McGuire terkait sang Juara K-1 HERO’S Grand Prix itu.

“Pengalaman adalah segalanya. Tak ada situasi yang belum pernah dihadapinya, dan ia memiliki jawaban atas segala yang dilontarkan padanya. Itu adalah sebuah laga, maka sayangnya, ia tidak selalu berada di sisi yang unggul, namun anda tak dapat menyangkal pengalaman itu.”

“Salah satu hal yang jarang terlihat dalam seni bela diri campuran adalah bagaimana anda menjaga kardio anda saat berada dalam kesulitan. Saat anda memiliki pengalaman dan perawakan seperti itu, kemampuan anda untuk mengatasi situasi tersebut dan untuk tetap tenang, itu sangat berpengaruh pada kardio anda. Anda tidak membakar energi seperti orang biasa. Itu faktor yang besar.”

Kiamrian Abbasov

Kiamrian Abbasov strikes down Zebaztian Kadestam at ONE: DAWN OF VALOR

Juara Dunia ONE Welterweight Kiamrian “Brazen” Abbasov jelas menjadi target semua orang – termasuk McGuire – dan ada alasan yang bagus untuk itu.

“Pria itu benar-benar kuat. Ia adalah seorang atlet, namun ia juga murid sejati. Ia memberi masalah dalam tiap area dari bela diri campuran,” McGuire menjelaskan.

“Ia berada di peringkat atas bersama pria-pria terbaik lainnya dari seluruh dunia, dan itulah mengapa saya sangat tak sabar.”

Mengincar gelar Kejuaraan Dunia ONE tidak hanya menempatkan diri anda melawan atlet terbaik dunia, namun itu menempatkan anda menjadi sorotan di panggung terbesar. Panggung itu adalah tempat dimana perwakilan Sikjitsu ini mengatakan Abbasov tampil dengan sangat baik.

“Saat lampu menyala, ia adalah sang pemain. Ia menikmati sorotan itu. Saya sangat ingin berbagi sorotan dengannya,” lanjut McGuire.

“Tekanan itu mampu menekan beberapa orang, namun saya kira ia sangat menyukainya, dan itu sangat bagus bagi dirinya. Ia telah bekerja keras dan ia layak mendapatkannya. Itu tergantung saya untuk mencoba merebutnya dari dirinya.”

Atlet AS ini sangat bersemangat melihat kemungkinan kembali merebut sabuk emas, dan ia mengira sebuah laga melawan dinamo asal Kirgistan ini akan memberi laga luar biasa karena gaya mereka yang agresif.

“Ia juga memiliki pemikiran yang berbeda. Ia adalah seorang pembunuh. Ia adalah hiu di lautan, yang saya sangat sukai,” kata McGuire. “Jika anda melihat seluruh laga saya, saya berada tepat di depan wajah mereka. Saya tidak berusaha lari. Saya mungkin akan ‘berdansa’ untuk membuat mereka meleset, tetapi saya menekan maju, maju dan maju. Saya menginginkan laga ini.”

Baca juga: 4 Superstar Dunia Tampil Di Ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES

Selengkapnya di Berita

77942
250220 DOH ONE171 Article_Banner 1200x800px
75289
DC 7978
2120
73127
AnatolyMalykhin ReugReugOumarKane Faceoff 1920X1280
Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk