5 Alasan Mengapa Jarred Brooks Layak Disebut Petarung Strawweight MMA Terbaik Di Dunia

Jarred Brooks Joshua Pacio ONE 166 5

Jarred “The Monkey God” Brooks bertekad untuk mengambil kembali takhtanya di ONE Championship – Ia merasa tak ada yang bisa menghentikannya.

Dengan penguasa divisi Joshua “The Passion” Pacio tengah menepi akibat cedera ACL, sang bintang Amerika akan menghadapi penantang peringkat tiga Gustavo “El Gladiador” Balart demi Gelar Juara Dunia ONE Interim Strawweight MMA di laga puncak ONE Fight Night 24.

Brooks harus merelakan sabuk emasnya setelah didiskualifikasi karena bantingan ilegal pada sang petarung Filipina Maret lalu, dan sembari menanti kesempatan untuk memulihkan statusnya, ia akan mengejar sabuk interim pada Sabtu, 3 Agustus.

Lagi dan lagi, “The Monkey God” terus membuktikan diri sebagai kompetitor yang buas, dan ia akan lebih garang mengingat status terbarunya sebagai seorang ayah.

Jelang laga kembalinya di Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand, berikut lima alasan mengapa Brooks bisa disebut sebagai petarung strawweight MMA terbaik di planet ini.

#1 Ia Memiliki Teknik Gulat Fenomenal

Strategi utama Brooks tentu bukan rahasia – meraih punggung lawan dan menghajar mereka. Namun, bukan berarti ia mudah dihentikan.

Sebagai pegulat seumur hidup dan juara negara bagian di sekolahnya, kemampuan itu telah merasuk dalam diri petarung berusia 31 tahun itu.

Brooks memilliki tenik double-legs eksplosif yang bisa mengangkat rivalnya dengan mudah, termasuk teknik single-legs yang efektif dan body locks yang bisa menyeret lawan ke atas kanvas.

Dengan raihan 11/16 takedowns di ONE yang mewakili persentase 69 persen keberhasilan, kemampuan sang bintang Amerika dalam menyeret lawannya ke atas kanvas memang telah terbukti.

Ia juga belum pernah terkena satu pun takedown di organisasi seni bela diri terbesar di dunia, sehingga bisa memberinya keunggulan atas Balart pada 3 Agustus mendatang.

#2 Ia Memiliki Permainan Ground Yang Kejam

Brooks telah meningkatkan teknik submission grappling dan gulat miliknya sehingga membuatnya sangat berbahaya dalam MMA.

“The Monkey God” tak pernah memberi kesempatan bagi rivalnya untuk bernafas di atas kanvas, karena ia terus melancarkan ground-and-pound demi menembus pertahanan dan menghabisi lawan.

Ia kerap menunggangi atau mencari punggung lawannya sebelum melancarkan dua kuncian favoritnya.

Persentasi tertinggi adalah teknik rear-naked choke yang telah ia gunakan untuk meraih kemenangan dalam lima laganya, lalu kuncian arm-triangle yang juga merupakan salah satu pilihannya dari posisi mount.

Bahkan jika ia tak bisa meraih kuncian, kontrol Brooks yang lihai membuat lawannya sulit untuk meloloskan diri. Faktanya, lawannya baru bisa bernafas lega ketika bel penutup ronde berbunyi.

#3 Ia Memiliki Stamina Luar Biasa

Brooks kerap menaikkan tempo yang bisa mendobrak pertahanan lawannya sejak awal. Hanya jika sang lawan cukup terlatih untuk menahannya, mereka juga perlu bersiap untuk adu stamina jangka panjang. 

“The Monkey God” telah menjalani 11 laga dalam kariernya yang berlangsung hingga bel akhir, dengan hasil 10 kemenangan dan satu-satunya kekalahannya diderita lewat keputusan terbelah kontroversial.

Dalam semua laganya, utusan Mash Fight Team ini tak pernah tampil kendor. Bahkan ia selalu siap untuk bermain lama setiap saat.

Untuk membuktikannya, ia tetap bermain eksplosif di ronde kelima dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Strawweight MMA atas Pacio pada Desember 2022 silam.

Di ronde final, Brooks bahkan masih memiliki kekuatan untuk membanting sang petarung Filipina dan melancarkan ground-and-pound hingga bel akhir berbunyi.

# Ia Merupakan Ancaman Dalam Duel Atas

Brooks memang dikenal lewat teknik gulatnya, tapi lawan-lawannya juga tak boleh meremehkan teknik striking miliknya.

“The Monkey God” tetap mengasah kemampuan strikingnya dari waktu ke waktu. Ia selalu tampil agresif, cepat, dan bertenaga – di mana hal itu membuatnya jadi ancaman serius – Namun, ia terus mengasah kemampuannya untuk membuat teknik stand-up miliknya makin berbahaya.

Brooks telah menidurkan dua lawan lewat serangan yang menunjukkan kekuatan brutalnya, dan ia bahkan melukai Hiroba Minowa dengan tinjunya ketika keduanya beradu pada Januari 2022 silam.

Yang lebih mengesankan, atlet Indiana itu dapat bergerak dengan lincah dan balik menyerang Pacio selama duel lima ronde mereka, dab hal itu menandakan pendekatan yang sangat matang atas striker elite.

Sang bintang Amerika menyerang pertama, meraih poin lewat serangan kombinasi, dan kembali ke luar jarak serang untuk menunjukkan IQ tarungnya.

#5 Ia Punya Mental Yang Tak Terpatahkan

Tak mudah untuk mengukur kemampuan seseorang lewat data statistik, tapi permainan mental Brooks juga turut berkontribusi dalam kesuksesannya.

Sang bintang Amerika percaya jika ia bisa mengalahkan siapapun di hadapannya, terutama di kelas strawweight. Alasan besar yang mendasarinya adalah karena ia telah melawan dan berhadapan dengan lawan yang lebih besar darinya di kelas flyweight dan bantamweight di masa lalu.

Kepercayaan dirinya bukan tanpa dasar. Hal itu datang dari keyakinannya pada kemampuan kelas dunia dan kerja keras yang ia berikan saat mempersiapkan diri untuk berkompetisi.

Ketika waktunya datang untuk bertarung di ring atau Circle, Brooks memiliki percayaan diri yang luar biasa yang tampak dari permainannya – tenang, mendominasi, dan berjaya.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9