7 Bintang MMA Remaja Yang Mencetak Debut Luar Biasa Di ONE

Singaporean-American MMA fighter Victoria Lee celebrates her debut victory

ONE Championship terus memberi panggung luar biasa bagi para seniman bela diri campuran yang masih berusia remaja untuk menampilkan kemampuan mereka. 

Banyak bintang muda ini yang memberi kesan kuat bagi para penggemarnya dalam debut mereka, dimana beberapa di antaranya juga berlanjut meraih kesuksesan luar biasa dalam karier mereka.

Di ajang ONE: WINTER WARRIORS II pada Jumat, 17 Desember ini, putra mahkota Team Lakay Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao memiliki kesempatan untuk bergabung dengan klub atlet remaja elite yang memukau dalam laga debut mereka sebelum memasuki usia 20 tahun.

Jelang aksi perdana dari remaja berusia 19 tahun itu, mari kita simak kembali ketujuh atlet yang merasakan kemenangan dalam debut mereka saat masih berusia belasan tahun.

#1 Christian Lee

Saat ini, kebanyakan penggemar akan mengetahui nama Christian “The Warrior” Lee.

Namun, sebelum ia menjadi atlet yang sangat terkenal dan Juara Dunia ONE, Lee adalah remaja berusia 17 tahun yang harus beristirahat dari studinya untuk terbang ke Manila, Filipina, demi debut bela diri campurannya.

“The Warrior” mengawali karier profesionalnya dalam laga melawan veteran Australian David Meak di ajang ONE: SPIRIT OF CHAMPIONS pada Desember 2015, dan ia hanya membutuhkan 29 detik untuk meraih kemenangan.

Lee segera menutup jarak dan menghantamkan tendangan keras ke arah Meak. Saat atlet Australia itu mencoba menghindar, pemuda keturunan Singapura-Amerika itu mengikuti dan mendaratkan hook kiri, cross, dan sebuah hook kiri lainnya yang menjatuhkan rivalnya ke atas kanvas sebelum wasit masuk untuk mengakhiri laga..

Walau singkat, debut dari Lee ini jelas sangat manis, dimana kekuatan dan kemampuannya jelas terlihat.

#2 Pongsiri Mitsatit 

Bahkan sebelum ia memasuki panggung dunia, bintang Thailand Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit telah mencetak catatan rekor bela diri campuran profesional 6-0 di Thailand.

Itu adalah sebuah pencapaian yang cukup luar biasa bagi atlet mana pun, namun yang membuatnya lebih berkesan adalah fakta bahwa ia meraih semua itu pada usia yang ke-19.

Maka, saat ia memasuki Circle untuk pertama kalinya dan menghadapi atlet Myanmar Ye Thway Ne di ajang ONE: KINGDOM OF CHAMPIONS pada Mei 2016, para penggemar berharap dirinya akan menunjukkan mengapa ia menjadi salah satu bintang muda paling menjanjikan di sirkuit MMA Thailand. Dan, ia pun melakukan itu.

Setelah menit pertama di dalam laga, Mitsatit meraih takedown. Dari posisi itu, ia melewati posisi guard lawannya, menjatuhkan serangan siku dan lutut keras ke arah kepala lawan sampai wasit menghentikan pertarungan itu.

Dalam sekejap, “The Smiling Assassin” meraih kemenangannya yang ketujuh pada menit 2:24 ronde pertama.

#3 Victoria Lee

16 tahun, 9 bulan dan 9 hari.

Itulah usia Victoria “The Prodigy” Lee saat ia mencetak debutnya dalam MMA melawan atlet Thailand Sunisa “Thunderstorm” Srisen di ajang ONE: FISTS OF FURY pada Februari 2021.

Lee memasuki Circle dengan ‘hype’ luar biasa, berkat kakaknya Angela dan Christian yang saat itu masih menjadi Juara Dunia ONE.

Dengan gaya dan kedewasaan yang melampaui usianya, “The Prodigy” membuktikan diri dan mengatasi rivalnya itu.

Kemampuan grappling, ketenangan dan agresi Lee berpadu dengan kemampuan striking yang tak tertandingi selama laga itu, dan arsenalnya ini memberinya kemenangan submission via rear-naked choke pada detik ke-63 ronde kedua.

#4 Itsuki Hirata

Segera setelah lulus dari sekolah menengah atas, Itsuki “Android 18” Hirata memutuskan untuk menukar gi judo dengan sarung tangan MMA. Saat itu, ia tak mengetahui bahwa dirinya akan mencetak debut promosionalnya dua tahun kemudian bersama “The Home of Martial Arts.”

Hirata, yang saat itu berusia 19 tahun, menghadapi Angelie “D Explorer” Sabanal di ajang ONE: LEGENDARY QUEST pada bulan Juni 2019, dimana keduanya memulai laga dengan bertukar pukulan. Namun segera setelah grappler Jepang itu mencetak takedown pertamanya, tak ada jalan bagi rivalnya untuk melarikan diri. 

“Android 18” menyelesaikan tugasnya dengan beralih ke side control dan memutar lengan kanan lawannya ke arah belakang. Sabanal terlihat kesakitan dan terpaksa tap-out pada kuncian Americana pada menit 2:59 ronde pertama.

#5 Jihin Radzuan

Jihin “Shadow Cat” Radzuan bukanlah mahasiswi biasa di Malaysia. Selain mengambil studi Keperawatan Hewan secara daring, warga Johor Bahru ini memiliki pekerjaan penuh waktu – dan karier dalam MMA. 

Kecintaannya akan disiplin ini pun menjadi pilihan utamanya, dan ia mulai terfokus sepenuh waktu pada itu.

Di usianya yang ke-19, ia memperkenalkan diri pada para penggemar di seluruh dunia dengan penampilan luar biasa saat melawan atlet India Puja “The Cyclone” Tomar di ONE: VISIONS OF VICTORY, Maret 2018.  

“Shadow Cat” mengendalikan laga di atas kanvas, dan kemenangan pun dapat diraihnya. Setelah dua percobaan armbar yang gagal pada ronde kedua, ia mengincar triangle choke dan akhirnya memaksa lawan tap-out pada menit 2:23 ronde kedua.

#6 Agilan Thani

Tiga tahun sebelum ia mencetak debut promosionalnya melawan Reant Febriza Rainir di ONE: AGE OF CHAMPIONS pada bulan Maret 2015, Agilan “Alligator” Thani adalah anak muda yang dirundung di sekolah karena berat badannya.

Namun, seniman bela diri campuran asal Malaysia itu mengubah hidupnya dan menggunakan kesulitan itu sebagai motivasi demi meraih kejayaan.

Para perundungnya di sekolah akhirnya mengetahui bahwa mereka harus berhenti menjadikan remaja berusia 19 tahun ini sebagagi sasaran saat ia mencetak kemenangan di hadapan penonton tuan rumah di Kuala Lumpur. 

Dari awal laga, atlet muda fenomenal ini tak memberi ruang bagi Rainir untuk bernafas, dan ia mencetak takedown hanya dalam waktu 12 detik.

Lalu, ia melontarkan setidaknya 50 serangan dari posisi mount dan memastkan kemenangan kedua dalam karier profesionalnya pada menit 1:20 stanza pembuka.

#7 Angela Lee

“Unstoppable” Angela Lee, kakak tertua dari Lee bersaudara, mencetak debut profesional melawan bintang Mesir Aya Saber di ONE: WARRIOR’S QUEST, bulan Mei 2015 – hanya dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-19.

Walau ia melawan seorang atlet dengan delapan laga dalam resumenya, Lee membuat segala sesuatunya nampak mudah dan mengamankan kemenangan mengesankan dalam waktu 103 detik.

Beberapa saat setelah menyeret rivalnya ke atas kanvas dengan lemparan pinggul sempurna, wanita keturunan Singapura-Amerika itu menyarangkan beberapa serangan liar ke arah Saber.

Lawannya itu mencoba melepaskan diri dengan mendorong Lee dengan kedua telapak tangannya, namun pejuang muda yang cerdas itu merenggut lengan kanan rivalnya dan mengamankan kuncian armbar.

Dan, hanya satu tahun setelah laga tersebut, Lee menjadi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight.

Baca juga Jhanlo Sangiao Siap Hadapi Lumihi: ‘Saya Punya Keunggulan’

Selengkapnya di Berita

73127
AnatolyMalykhin ReugReugOumarKane Faceoff 1920X1280
Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled