8 Tahun Berlalu, Silva Ingin ‘Kunci’ Catalan Sekali Lagi
Mantan Juara Dunia ONE Strawweight Alex “Little Rock” Silva sedang berjuang menuju perebutan gelar berikutnya, namun sebelum ia dapat memikirkan laga tersebut, ia harus mengalahkan salah satu rival awalnya sekali lagi.
Pada Jumat, 26 November ini, master Brazilian Jiu-Jitsu ini akan kembali menghadapi bintang wushu Filipina Rene “The Challenger” Catalan dalam laga strawweight bela diri campuran di ONE: NEXTGEN III dari Singapura.
Laga ulang ini dirancang selama delapan tahun, dimana Silva mengetahui bahwa kemampuan menyeluruh Catalan telah berkembang pesat dalam periode tersebut dan masih meyakini dirinya lebih tajam dalam tekniknya sendiri.
“Jelas, kami berdua adalah petarung yang sangat berbeda saat ini,” kata pria Brasil yang berbasis di Singapura ini.
“Dalam pikiran saya, kami seperti pemegang sabuk putih di MMA saat pertama kali bertarung, namun kami telah berkembang pesat. Tentu, ia juga banyak berkembang. Kemampuan grappling, gulat dan striking miliknya luar biasa, tetapi saya juga berkembang pesat. Saya dapat beradu striking sekarang.”
“Bahkan jika ia mengembangkan kemampuan grappling, saya tak mengira ia sejajar dengan teknik grappling saya. Jelas, saya sudah lama memperhatikan dirinya.”
Mereka awalnya bertemu dalam ONE: KINGS & CHAMPIONS pada April 2013 dalam kondisi yang jauh berbeda.
Silva, Juara Dunia BJJ, berlaga setelah mengalami kekalahan dalam penampilan perdananya melawan penguasa divisi flyweight Geje “Gravity” Eustaquio.
Sementara itu, Catalan, Juara Dunia Wushu berkali-kali, mencetak debutnya dalam bela diri campuran dengan hati yang berat. Istri dari atlet Filipina ini meninggal dunia dua minggu sebelumnya, namun ia berdeterminasi untuk terus berjuang.
Pada akhirnya, laga ini tak berlangsung lama. Setelah bel pembuka, “Little Rock” segera membawa aksi ke atas kanvas dan memaksa lawannya tap-out dalam waktu 26 detik menuju akhir ronde – dan meraih kemenangan perdana di atas panggung dunia.
“Itu adalah laga yang cepat. Saya mampu menyelesaikan laga pada ronde pertama,” kenang pria berusia 39 tahun ini.
“Saya hanya memulai dengan agresif via teknik grappling saya, menekannya untuk bertahan, menyeretnya ke bawah, [serta] mengendalikannya sedikit di ground. Dan saya sedikit mundur lalu mampu membawanya ke bawah [lagi], meraih punggungnya dan mengamankan submission via armbar.”
Tentu, banyak hal yang berubah sejak pertemuan pertama selang hampir satu dekade itu.
Silva berlanjut mencetak submission atas dua anggota Catalan bersaudara lainya – Ruel dan Robin – serta akhirnya menaklukkan Yoshitaka “Nobita” Naito yang saat itu tak terkalahkan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight pada Desember 2017.
Namun, atlet Brasil ini harus mengembalikan sabuk itu kepada Naito dalam laga berikutnya dan mengalami hasil yang beragam selama beberapa tahun kemudian. Namun kemunduran itu tak menggetarkan “Little Rock,” dan ia pun menaklukkan Miao Li Tao pada April lalu demi mempertahankan posisi keempat dalam divisi strawweight.
Sepanjang jalan, Silva juga meningkatkan kemampuan striking miliknya di bawah bimbingan para Juara Dunia Muay Thai di Evolve.
- De Ridder Incar Laga Kontra Juara Dunia: Abbasov & Bhullar
- Jarred Brooks Ingin Tunjukkan Ia Tak Sekadar Membual
- Setelah Adu Mulut, Lito Adiwang Tak Sabar Lawan Jarred Brooks
Di sisi lain, perjalanan awal Catalan dalam MMA menjadi semakin sulit – namun ia membalikkannya dengan cara luar biasa.
Setelah sebuah hasil no-contest (NC) dan kekalahan dari rekan satu tim Silva di Evolve, Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke, warga Manila ini mencetak salah satu perjalanan terbaik dalam sejarah ONE Championship.
Ia memenangkan enam laga berturut-turut, naik dalam tangga peringkat divisinya, serta akhirnya melawan Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio demi sabuk emas.
Walau ia akhirnya kalah dalam laga perebutan gelar itu dan harus mengakui keunggulan penantang peringkat kedua divisi strawweight Bokang “Little Giant” Masunyane, “The Challenger” membuktikan bahwa kemampuan striking kelas dunianya dapat membawa dirinya mendekati posisi puncak.
Terlebih lagi, pria berusia 42 tahun ini terus menampilkan kemampuan grappling yang berkembang, yang diasah saat ia berlatih bersama tim sambo nasional Filipina.
Walau permainan menyeluruh milik Catalan telah berkembang sangat pesat, Silva masih meyakini bahwa ia memiliki keunggulan tersendiri – terutama saat ia kini memiliki arsenal stand-up yang cukup solid.
“Saya sangat yakin dengan kemampuan dan teknik grappling saya,” kata pria asal Brasil ini.
“Seperti yang saya katakan, saat kami berlaga untuk pertama kalinya, saya tak dapat menyerang dengan baik [di stand-up]. Saya bahkan tak dapat menyarangkan serangan. Saya seperti memiliki 100 persen grappling murni. Kini, saya merasa dapat berdiri lebih lama lagi jika dibutuhkan dan menggunakan teknik grappling saya.”
Dengan itu, “Little Rock” mengira bahwa kemampuan andalannya akan memberi kemenangan sekali lagi, saat laga ulang ini berlangsung pada Jumat ini – kecuali untuk kali ini, itu mungkin akan berlangsung sedikit lebih lama.
“Saya kira Tuhan tahu apa yang akan terjadi,” tambah Silva. “Namun saya meramalkan submission pada ronde kedua.”
Baca juga: Perjalanan Menuju Laga Alex Silva vs. Rene Catalan II