Adrian Mattheis Bedah Laga Dejdamrong Vs. Hexigetu Di ONE: REIGN OF DYNASTIES
Sebuah laga antara Juara Dunia asal Thailand melawan penantang kuat dari Tiongkok akan meramaikan ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES di Singapura, hari Jumat, 9 Oktober ini.
Di luar laga utama perebutan gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai, pertandingan antara Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke melawan “Wolf Of The Grasslands” Hexigetu dalam divisi strawweight bela diri campuran itu dapat dipastikan berlangsung sengit.
https://www.instagram.com/p/CFtXI8ZBE0M/
Dejdamrong, yang adalah Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai dalam beberapa divisi dan mantan Juara Dunia ONE Strawweight yang pertama, akan menghadapi tantangan Hexigetu demi meneruskan perolehan tiga kemenangan gemilang dalam empat laga terakhirnya.
Hal ini juga mencuri perhatian Juara Turnamen ONE Strawweight Indonesia, Adrian “Papua Badboy” Mattheis, karena ia pernah menghadapi pukulan keras Dejdamrong dalam sebuah laga keras pada bulan Mei 2017 lalu.
“Pernah sekali, bukan ‘kaleng-kaleng’ [bukan main-main]. Kalau ini, sepertinya Dejdamrong memiliki lebih banyak pengalaman, terutama dalam Muay Thai,” kata perwakilan Tigershark Fighting Academy ini.
“Kebetulan, dia juga seorang Juara [Dunia] Lumpinee, dan mantan Juara [Dunia] ONE Championship. Dia punya kehebatan dalam sisi striking. Maka itu, Adrian berpendapat laga ini [akan berakhir] bagi Dejdamrong, karena dia sudah kaya akan pengalaman.”
- Stefer Rahardian Amati Laga Pendukung Utama Ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES
- Fajar ‘Macho’: Eko Roni Miliki Potensi Besar Untuk Rebut Kemenangan
- ONE Championship Umumkan Gelaran ONE: REIGN OF DYNASTIES Kembali Ke Singapura
Dalam Muay Thai, atlet veteran berusia 41 tahun itu memiliki catatan rekor 282-65-3 dan 16-11-5 dalam disiplin bela diri campuran. Kemampuan bela diri campuran Dejdamrong dalam ranah ground juga semakin terasah dengan baik berkat latihan yang dijalaninya di Evolve MMA, yang memang menjadi rumah bagi para Juara Dunia dan atlet berbakat seperti kebanggaan Indonesia, Eko Roni Saputra.
“Namun saya tidak mengetahui jika Hexigetu membawa dia ke [ranah] ground. Ia jelas mempelajari [teknik permainan] ground di Evolve. Mungkin saya juga tidak meragukan jika [laga ini dan] dirinya tetap [berada] di ground,” ujar “Papua Badboy.”
“Menurut saya, Dejdamrong memiliki tendangan yang sangat kuat. Itu sangat luar biasa, tetapi ia juga sangat pintar menghindari tendangan atau pukulan, dan itu menjadi keunggulan tambahannya.”
Di sisi lain, “Wolf Of The Grasslands” memang siap mengaitkan taringnya dengan kemampuan gulat ala Mongolia yang secara konstan diasahnya. Sebagai tambahan, keahlian striking Hexigetu juga patut diwaspadai Dejdamrong.
“Dia punya gaya bermain yang mirip dengan saya. Bagi dirinya, itu semua tentang baku pukul, baku tumbuh terus menerus, lebih ke arah striking. Sepertinya pertandingan kali ini akan sangat bagus,” ujar Adrian dengan logat Timurnya yang khas.
“Saya melihat striking Hexigetu juga kuat. Jika Dejdamrong tidak waspada, rahangnya bisa menjadi sasaran – karena rahangnya memang tidak terlalu kuat. Terkena tendangan sedikit, ia pasti tertidur.”
Melihat seluruh kemampuan yang dimiliki kedua bintang ini, Adrian memastikan bahwa jalannya laga ini akan menjadi sangat sulit ditebak. Namun, atlet kelahiran Ternate, Maluku Utara itu mantap memilih mantan lawannya, Dejdamrong, sebagai pemenang Jumat malam nanti.
“Kita tidak dapat mengetahui [apa yang akan terjadi] dalam bela diri campuran, karena [ada faktor kejutan seperti] banyak yang terjatuh dan pingsan tanpa disangka,” katanya.
“Tapi kalau mengunggulkan, saya lebih mengunggulkan Dejdamrong. [Akhir laga ini akan terjadi pada] ronde 2 dengan serangan lutut atau striking.”
Baca juga: 5 Penampilan Terbaik Dari Para Bintang Di ONE: REIGN OF DYNASTIES