Adrian Mattheis: Jam Terbang Jadi Penentu Laga Petchmorakot Vs. Yodsanklai

Indonesian mixed martial artist Adrian Mattheis heads to the Circle

ONE: NO SURRENDER akan jadi menjadi ajang adu jam terbang hingga nama besar sasana.

Pada Jumat, 31 Juli, di Bangkok, Thailand, kehadiran kembali ONE Championship disambut baik oleh para seniman bela diri tersohor dalam negeri, termasuk Juara Turnamen ONE Strawweight Indonesia Adrian “Papua Badboy” Mattheis.

https://www.instagram.com/p/CDP1a73hI_c/

Atlet Tigershark Fighting Academy itu mengaku sangat antusias. Terlebih, ia tak sabar menyaksikan laga besar antara Petchmorakot Petchyindee Academy melawan “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai.

Bicara tentang laga antar kedua raksasa dalam seni bela diri Muay Thai tersebut, Adrian menyebut jika keduanya punya keterampilan yang sangat mumpuni. Terlebih, keduanya berasal dari sasana elit Petchyindee Academy dan Fairtex yang bergengsi.

“Saya komentar seperti Rodtang lawan Petchdam. Kalau Petchdam sama Petchmorakot, kan, satu camp ya, berteman itu mereka. Jadi kayaknya sama-sama jago. Adrian kalau main Muay Thai tidak bisa prediksi. Yodsanklai kan raja KO juga,” ujar atlet berusia 27 tahun ini.

“Petchmorakot juga jagoan, tidak kalah jam tanding sih dia. Raja KO juga dan dia juga terbaik. Kalau Adrian komentarnya sih keputusannya kayaknya berat untuk Yodsanklai menang KO.”



Predikat Raja KO memang layak disematkan pada “The Boxing Computer.” Dalam perjalanan karier bela dirinya, Yodsanklai memiliki rekor 202 kemenangan dari 279 laga yang telah ia jalani. 78 kemenangan tersebut ia raih lewat KO/TKO.

Catatan tersebut berada di atas Petchmorakot yang memiliki total 198 pertandingan dengan raihan 161 kemenangan.

Meski tidak selalu berpatokan pada torehan rekor, atlet kelahiran Maluku Utara itu menganggap jika jam terbang tetap menjadi faktor penting dalam laga Petchmorakot melawan Yodsanklai.

“Kalau Adrian 50:50. Seru sih. Kalau Adrian sih [menjagokan] Yodsanklai, karena dia sudah veteran terus jam terbang dalam bertarungnya sudah banyak. Memang Adrian punya hati untuk Yodsanklai, tapi Petchmorakot akan tahan dia punya sabuk. Perjuangkan juga, kakak. Dia akan habis-habisan, apalagi main Muay Thai,” urai Adrian.

https://www.instagram.com/p/CDOZM6ABJWp/

Bicara terkait teknis pertandingan, Adrian menyebut jika keduanya akan saling bertukar jurus andalan. Ia pun tak sabar untuk menyaksikan dan mempelajari kehebatan keduanya dalam “seni delapan tungkai.”

“Sikut sama lututnya gila, kakak. Raja KO [Petchmorakot] andalannya sikut sama lutut. Kalau Yodsanklai strikenya kuat. Memang dari dua orang ini juga harus belajar, jadi referensi yang bagus dari mereka. [Pelajarannya] digabungkan biar kita jadi jagoan,” ungkap Adrian.

Adrian juga mengungkapkan keinginan untuk terus mengasah keahliannya dalam Muay Thai. Jika ada kesempatan, ia ingin berguru langsung ke Thailand yang menjadi rumah kelahiran dari seni bela diri tersebut.

“Adrian akan belajar terus dan mungkin Adrian akan kembali lagi latihan di Thailand. Rencananya, latihan sama mereka,” harap Adrian.

Baca juga: Agresivitas Bisa Jadi Kunci Kemenangan Petchmorakot Atas Yodsanklai

Selengkapnya di Muay Thai

Rodtang and Takeru face off for ONE 172 at Sataima Super Arena in Japan scaled
Takeru Segawa Thant Zin ONE Friday Fights 81 49 scaled
John Lineker Alexey Balyko ONE Fight Night 25 42 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 84 scaled
DC 5946
Allycia Hellen Rodrigues Cristina Morales ONE Fight Night 20 20
DC 35033
DC 38304
Lito Adiwang Adrian Mattheis ONE Friday Fights 34 29
2219
77942
75289