Adrian Mattheis Perpanjang Rekor Dengan Kemenangan Cepat
Adrian “Papua Badboy” Mattheis melanjutkan rangkaian kemenangan beruntun dalam divisi strawweight ONE Championship dengan penyelesaian ronde pertama atas Himanshu Kaushik di ajang ONE: FOR HONOR.
Pahlawan tuan rumah ini mempertahankan statusnya sebagai pencetak penyelesaian teratas dalam divisinya dengan sebuah kemenangan submission di Jakarta, hari Jumat, 3 Mei.
Hometown hero Adrian Mattheis locks in a TIGHT rear-naked choke to force the tap from Himanshu Kaushik at 4:42 of Round 1!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 3, 2019
Kaushik, yang adalah seorang praktisi wushu, membuka dengan tendangan samping keras dan cepat di dalam Istora Senayan, namun teknik tinju agresif dari Adrian memaksa lawannya mengincar takedown.
“Papua Badboy” berusaha mengamankan kuncian guillotine choke atas lawannya, namun Kaushik berusaha keras dan mendapatkan posisi atas, atau top position.
Namun, perwakilan Tigershark Fighting Academy ini memang terlalu eksplosif, dimana lawannya tidak dapat kembali bangkit berdiri.
Kaushik mengejar strategi yang sama saat mereka berada di posisi stand-up, dan walau ia kembali menyeret lawannya ke atas kanvas, sejarah kembali terulang dan ia tak dapat mempertahankan dominasinya.
Kapanpun ia mendapatkan celah sekecil mungkin, Adrian menyerang dengan niat besar, dimana agresinya tidak tertahan di posisi ground.
Saat mereka kembali berdiri untuk kedua kalinya, “Papua Badboy” pun menyerang maju, meraih posisi atas dan segera memastikan posisinya untuk melepaskan rangkaian ground and pound keras.
Kaushik segera meloloskan diri, namun ia kembali tertekan dan Adrian pun menyarangkan serangan keras yang memaksa perwakilan Crossfit Fitness Academy ini untuk menyerahkan punggungnya.
Merasakan penyelesaian yang semakin dekat, atlet asal Papua itu memasukkan lengannya ke leher Kaushik untuk mengincar kuncian rear-naked choke.
Pria berusia 25 tahun itu harus berusaha keras untuk meraih kuncian ini, namun beberapa serangan berikutnya mampu memaksa lawannya tap-out dari submission pada menit 4:42 ronde pertama.
Adrian kini memiliki tiga kemenangan beruntun di dalam jarak serang, serta enam kemenangan dari tujuh pertandingan sebelumnya.
Ini juga menjadi kemenangannya yang kedelapan dan penyelesaian ketujuh secara keseluruhan di dalam “The Home Of Martial Arts,” yang menjadi rekor tersendiri dalam divisi strawweight.