Adriano Moraes, Penguasa Divisi Tak Terbantahkan, Beri Kekalahan Perdana Bagi Akhmetov
Adriano Moraes sings his redemption song. 🎶
Posted by ONE Championship on Saturday, August 5, 2017
Hari Sabtu, 5 Agustus, sepasang Juara Dunia beradu dalam ajang ONE: KINGS & CONQUERORS di Makau, dengan Juara Dunia ONE Flyweight Kairat “The Kazakh” Akhmetov dan pemegang gelar interim Adriano “Mikinho” Moraes berlaga untuk menyatukan sabuk tersebut.
Dengan Akhmetov yang harus memulihkan diri akibat cedera, rivalnya asal Brasil ini menjadi penguasa sementara dalam divisi itu bulan Agustus lalu. Namun kini, setelah keduanya pulih dengan baik, hanya ada satu Juara Dunia ONE Flyweight yang tak terbantahkan.
Laga ini diprediksi sangat tipis, berdasarkan laga lima ronde mereka pada bulan November 2015 yang membagi hasil akhir dari para juri. Namun laga kedua yang ditunggu-tunggu ini sangat jelas, dengan Moraes yang membalas satu-satunya kekalahan dalam ajang promosional itu, serta memberi Akhmetov kekalahan pertamanya dalam 24 laga terakhir.
Walau dibutuhkan lima ronde untuk melakukan itu, atlet Brasil ini menetapkan jarak seranganya sejak awal. Tak seperti pertemuan pertama mereka, dimana sang Juara Dunia asal Kazakhstan itu menggunakan teknik gulat dan ground control untuk mematahkan Moraes, “Mikinho” dengan sukses bertahan dari percobaan itu, serta seringkali mampu membalikkan keadaan ke posisi atas.
Saat Moraes menyerang balik di arena dan menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ronde dari posisi atas, nampak seperti gelar Juara Dunia itu jelas akan berpindah tangan.
Saat laga berlanjut pada stanza kedua, Moraes semakin yakin di permainan atas dan mulai memgenai Akhmetov dengan keunggulan jangkauan melalui pukulan dan tendangan keras ke arah tubuh.
Hal ini membuat sang penguasa divisi frustrasi, saat ia menekan maju dengan memukul angin. Ia akhirnya berhasil merenggut perwakilan American Top Team itu, namun ia tak dapat mengendalikannya di posisi ground, terlepas seberapa besar energi yang dicurahkannya.
Selain sebuah pukulan balasan dari kiri yang kuat, yang menjatuhkan atlet Brasil itu ke atas kanvas di awal ronde ketiga, kisah yang sama pun berlanjut dan “The Kazakh” mulai merasakan dampaknya.
Mungkin, sebagai hasil dari masa istirahat selama 20 bulan karena cedera yang dialaminya, perwakilan Tiger Muay Thai ini semakin melambat dan tak dapat menyamai ritme yang ditetapkan oleh lawannya. Tendangan ke arah tubuh yang terus berlanjut juga memberi kontribusi tersendiri, saat genggaman Akhmetov pada sabuk emasnya itu jelas mulai terlepas.
Setelah mencetak lebih banyak takedown lagi, Moraes mulai menyarangkan serangan penuh gaya, dengan tendangan hook, teknik switch kick di udara, serta tendangan cartwheel ke arah Akhmetov. Seluruh serangan itu hampir nampak tak berbalas, saat “Mikinho” semakin yakin dan mulai lebih menyerang.
Untuk memastikan kemenangan pada stanza terakhir, atlet Brasil itu menyeret lawannya ke atas kanvas dan mendominasi dari posisi atas, beralih ke posisi guard dan menyerang dari beberapa posisi. Ia bahkan menyarangkan beberapa serangan lutut keras ke arah kepala dari posisi kendali samping, atau side control.
Walau jelas Akhmetov akan kalah, ia menunjukkan semangat juangnya dengan melakukan scramble untuk kembali berdiri pada detik-detik terakhir laga, serta menyerang dengan keras untuk berusaha menyusul. Tetapi, Moraes tak terbendung, dimana ia memastikan kemenangan dengan sebuah takedown terakhir untuk mengakhiri laga di posisi atas.
Wasit memberikan kemenangan mutlak yang tegas bagi Moraes, yang menjadikannya sang Juara Dunia ONE Flyweight tak terbantahkan.
Akhmetov menginginkan kemenangan ke-24 yang akan memecahkan rekor, tetapi ia harus mengalami kekalahan pertama dalam karier bela diri campuran profesionalnya. Itu mungkin dapat menjadi katalis yang dibutuhkannya untuk menjadi jauh lebih baik, karena ia pastinya akan mengincar sebuah laga trilogi melawan Moraes untuk menentukan siapa yang lebih unggul.