‘Aksi Untuk Tunjukkan Siapa Saya’ – Shinya Aoki Tak Sabar Jalani Aksi Grappling Kontra Mikey Musumeci
Walau ia sangat terkenal atas karier legendaris dalam seni bela diri campuran, Shinya “Tobikan Judan” Aoki selalu ingin menghadapi grappler submission terbaik di ranah mereka sendiri.
“Tobikan Judan” pernah melawan sosok seperti Kade Ruotolo dan Garry Tonon, dimana kali ini, ia akan bertemu dengan superstar Brazilian Jiu-Jitsu dalam diri Mikey “Darth Rigatoni” Musumeci dalam gelaran ONE Fight Night 15: Tawanchai vs. Superbon.
Aoki akan melawan Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling itu dalam aksi openweight, atau kelas bebas, di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium pada Sabtu pagi, 7 Oktober, dan ia tak sabar untuk beradu dengan atlet fenomenal Amerika tersebut.
“Tobikan Judan” berbicara pada onefc.com/id jelang aksi mereka di jam tayang utama Amerika Utara dari Bangkok, Thailand:
“Saya sangat tidak sabar menanti laga itu pada 7 Oktober melawan Mikey Musumeci, dan saya bersemangat untuk bertemu dengannya di dalam ring di Thailand.”
“Saya harap kita bisa memberi 10 menit yang bagus untuk kita berdua, maka itu sampai jumpa, Mikey.”
Aoki adalah pemegang sabuk hitam BJJ dan judo dengan reputasi permainan submission agresif, tetapi ia menghabiskan bertahun-tahun untuk mengasah seluruh kemampuan itu demi karier Kejuaraan Dunia-nya dalam MMA.
Petarung berusia 40 tahun ini mengetahui bahwa hal itu dapat menjadi faktor kunci saat menghadapi spesialis ground sejati seperti Musumeci, namun ia berencana untuk mengambil lebih banyak risiko karena tak ada striking yang terlibat – dimana hal ini dapat memberi laga yang lebih intens lagi.
“Tobikan Judan” menjelaskan:
“Karena gaya grappling saya itu memiliki spesialisasi untuk MMA, saya kira itu adalah gaya grappling yang sangat berbeda dari cara mereka melakukannya saat ini.”
“Secara sederhana, perbedaan antara MMA dan submission grappling adalah bahwa MMA memiliki striking, maka kami dapat terkena serangan, dan kami akan mengambil posisi dimana kami tak dapat diserang.”
“Tapi dengan grappling, kita tak memiliki serangan itu, maka kami memiliki lebih banyak pilihan untuk mengambil posisi dari apa yang kita lakukan di MMA.”
Shinya Aoki Determined To Stage A Thriller With Mikey Musumeci
Shinya Aoki adalah sosok yang lebih umum bagi spesialisasi Mikey Musumeci, dan ia mengetahui bahwa atlet BJJ muda berbakat itu memiliki banyak trik yang ia bawa.
Jelas, “Darth Rigatoni” telah menjadi pionir bagi berbagai macam sweep, submission dan posisi – yang sebagian besar dijalankan dari posisi guard. Maka, sementara Aoki biasanya akan berada di posisi atas dalam MMA, ia akan sangat berhati-hati saat menghadapi petarung kreatif asal Amerika itu.
Ikon Jepang ini berkata:
“Saya kira bahwa menjadi fleksibel dan mampu menyerang dari bawah dengan berbagai cara adalah titik kuat [Musumeci].”
“Saya kira peraturan di ONE sangat cocok bagi Mikey. Jika anda berada di ground dan menyerang dari bawah, anda takkan mendapat poin negatif. Dalam hal itu, saya kira peraturan ini menguntungkan bagi dirinya.”
Mengetahui bahwa Musumeci akan memegang sebagian besar kartu itu saat mereka berkompetisi di ranah andalannya, submission grappling, Aoki memang menyambut tantangan berat ini dan ingin menciptakan sebuah kejutan.
Dan, dengan pengertian bahwa dirinya takkan dapat mengejutkan Musumeci, veteran ini akan maju keluar sana, menerapkan game plan miliknya, serta menekan rivalnya dalam aksi yang keras.
“Tobikan Judan” menambahkan:
“Dalam laga ini, saya takkan menerapkan teknik psikologis atau trik murahan. Saya hanya akan masuk ke dalam ring dengan hanya mengenakan celana saya dan memberi penampilan luar biasa untuk menunjukkan siapa diri saya.”
“Ini akan menjadi laga dimana kami akan bertarung keras satu sama lain. Saya berdeterminasi untuk melakukan yang terbaik melawan dirinya.”