Alain Ngalani Ingin ‘Beri Pernyataan Tegas’ Atas Narmo
Para penggemar jelas akan terhibur kapan pun Alain “The Panther” Ngalani memasuki Circle, namun superstar kelahiran Kamerun ini juga menginginkan kemenangan di ONE: BATTLEGROUND II.
Veteran heavyweight ini akan melawan Thomas “The Last Viking” Narmo dalam sebuah laga bela diri campuran pada Jumat, 13 Agustus, dan dalam usiannya yang ke-46, ia masih ingin mengejar kejayaan di atas panggung dunia.
“Saya harus membuat pernyataan. Saya harus tetap berada pada jalur kemenangan. Itulah tujuan dan motivasi saya, di sana,” tegas Ngalani.
“Selain itu, saya hanya ingin tampil dan bersenang-senang, menikmati laga bagus, senang dengan penampilan saya, dan mengekspresikan diri sesuai kemauan saya. Ini adalah hal-hal yang berarti bagi saya.”
Di sisi lain, Narmo yang berusia 27 tahun akan mencetak debutnya di ONE Championship dalam laga di Singapore Indoor Stadium ini.
Mantan pemain hoki es profesional ini sukses bertransisi ke MMA sejauh ini, dengan catatan rekor sempurna 4-0 dengan empat penyelesaian pada ronde pertama.
“The Panther” menyadari bahwa ia akan menghadapi ujian berat Jumat nanti, tetapi ia tidak terlalu memperhatikan permainan dari perwakilan Frontline Academy itu.
Sebaliknya, bintang veteran ini berkonsentrasi mengasah kemampuannya agar dapat memberi kemenangan pada malam pertandingan.
“[Narmo] masih tak terkalahkan dan belum pernah tampil di ONE. Itu adalah tantangan yang bagus bagi saya, dan kita mengetahui bahwa saya tak pernah mundur dari tantangan,” kata Ngalani.
“Saya biasanya tidak terfokus pada lawan saya, pada kekuatan atau kelemahannya. Saya terfokus pada diri saya, kekuatan dan kelemahan saya, serta memperbaiki diri untuk menjadi petarung lengkap.”
“Selama saya siap, saya akan menjadi masalah bagi siapa pun, maka saya tidak terlalu mempelajari dirinya. Saya menghormati semua lawan, dan memang ada berbagai kemungkinan, maka seseorang hanya harus meyakini dirinya sendiri – dan saya yakin pada diri saya.”
Namun, “The Panther” jelas mengetahui bahwa pria asal Norwegia ini memiliki tinggi badan 2 meter. Tak gentar, ia melihat postur Narmo sebagai eksperimen menyenangkan bagi kemampuan bela dirinya.
“Ia adalah pria yang besar, sangat tinggi, tetapi saya pernah menghadapi berbagai lawan yang lebih tinggi dari saya,” jelas Ngalani.
“Karena ia sangat tinggi, saya ingin dapat menggunakan fleksibilitas saya dan menendang wajahnya, maka itulah yang menjadi tantangan saya.”
- Kartu Pertandingan ONE: BATTLEGROUND II, 13 Agustus Nanti
- 5 Pelajaran Penting Dari ONE: BATTLEGROUND
- Akankah Yushin Okami Jadi Lawan Berikutnya Untuk Aung La N Sang?
Ngalani memang menikmati karier yang panjang dalam olahraga tarung. Faktanya, sebelum ia beralih ke bela diri campuran pada tahun 2013, ia empat kali menjadi Juara Dunia Muay Thai dan Kickboxing.
Tetapi, ini akan menjadi laga penuh intrik yang membuatnya tetap berkomitmen pada olahraga ini dan tak pernah berhenti mengembangkan dirinya.
Ikon asal Afrika ini berkata ia masih memiliki kehausan yang sama untuk memberi penampilan terbaiknya bagi para penggemar di seluruh dunia dan memuaskan keinginan untuk menampilkan keindahan dari seni bela diri.
“Seberapa lamanya saya terjun ke dalam permainan ini, saya menemukan bahwa saya masih memiliki banyak hal dalam arsenal saya yang dapat saya tunjukkan, dan belum saya tampilkan,” tambah Ngalani.
“Saya selalu belajar dari seluruh laga saya sebelumnya dan menjadi lebih baik lagi. Itu adalah sebuah tantangan bagi saya untuk mengekspresikan diri dengan caya yang saya inginkan dan kapan pun saya menginginkannya, maka saya tak akan terfokus pada dirinya. Saya ingin maju dan mengekspresikan diri saya dengan cara saya, serta menampilkan pertunjukkan yang fantastis.”
Walau ia memiliki resume striking elite, “The Panther” juga semakin yakin akan permainan ground miliknya.
Dan setelah Narmo menyatakan keinginannya untuk berdiri dan bertukar serangan dalam laga ini, Ngalani menegaskan bahwa ia siap untuk apa pun – di mana pun.
“Jika ia berdiri [dan bertukar serangan] dengan saya, itu fantastis. Tetapi mereka selalu mengatakan itu dan mencoba menyeret saya ke bawah. Saya siap, baik saat berdiri atau di atas kanvas,” tegasnya.
“Saya siap, dan bagaimana pun juga, saya akan mengambil [kemenangan] ini.”