Alex Silva Uraikan Kemenangan Submission Atas Stefer Rahardian

Alex Silva defeats Stefer Rahardian by armbar submission at ONE: DREAMS OF GOLD

Mantan Juara Dunia ONE Strawweight Alex “Little Rock” Silva kembali ke performa terbaiknya dalam ajang ONE: DREAMS OF GOLD.

Spesialis submission asal Brasil ini menghabiskan satu tahun penuh untuk mencoba menemukan kembali apa yang membawa dirinya merajai divisi ini, dan ia berhasil menampilkan hal tersebut saat melawan atlet asal Indonesia, Stefer “The Lion” Rahardian, di Bangkok, Thailand.

Alex Silva returns to the winner's circle with a slick second-round armbar of Stefer Rahardian! 💪

Alex Silva returns to the winner's circle with a slick second-round armbar of Stefer Rahardian! 💪📺: Check local listings for global broadcast details📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship on Friday, August 16, 2019

Penampilannya pada hari Jumat, 16 Agustus lalu memang menjadi ciri khas Juara Dunia BJJ ini, saat ia mengendalikan pertukaran serangan bawah, atau grappling, dan selalu memberikan ancaman penyelesaian sampai ia mengamankan kemenangan saat rivalnya ini menyerah pada ronde kedua.

Saat ini, ia telah kembali ke Singapura dan mencatatkan dirinya kembali sebagai salah satu atlet teratas dalam divisinya. Perwakilan Evolve ini pun menyebutkan bagaimana ia berhasil menang, apa arti kemenangan ini bagi dirinya, serta apa yang ia inginkan selanjutnya.

ONE Championship: Bagaimana perasaan anda setelah kembali ke jajaran para pemenang di ONE: DREAMS OF GOLD?

Alex Silva: Kemenangan ini sangat berarti bagi saya, karena di beberapa laga sebelumnya saya belum menampilkan yang terbaik dan tidak mendapatkan kemenangan.

Tidak ada perasaan yang lebih baik daripada berada di dalam Circle dan mengakhiri laga dengan kemenangan submission. Saya sangat senang dan termotivasi untuk pertandingan berikutnya. 

Alex Silva defeats Stefer Rahardian by armbar submission at ONE: DREAMS OF GOLD

ONE: Bagaimana pengalaman berlaga di Bangkok? 

AS: Saya tidak dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa, tetapi pastinya Thailand adalah tempat yang spesial bagi saya karena seperti yang anda ketahui, saya memenangkan sabuk emas saat pertama kali bertanding disini da menjadi Juara Dunia.

Setelah saya melalui beberapa laga dimana saya tidak tampil sesuai dengan harapan saya, ini terasa seperti Tuhan berencana untuk membawa saya kembali disini dan kembali pada jalur kemenangan.

Saya mencintai Thailand, saya mencintai masyarakat Thailand, dan saya memiliki banyak teman yang berasal dari Thailand. Ini adalah sebuah tempat yang spesial. 

ONE: Seberapa terkejutnya anda saat ia mampu bertahan dari percobaan submission anda pada ronde pertama?

AS: Saya tidak terkejut, karena saya mengetahui bahwa ia adalah petarung yang baik dan sudah berlatih keras untuk ini.

Ia berada dalam posisi yang mirip [dengan saya], tidak tampil baik dalam beberapa laga terakhirnya, maka saya mengetahui bahwa ia akan masuk dengan persiapan luar biasa. Sebagai tambahan, saya mengetahui bahwa ia memiliki teknik grapling yang sangat bagus, karena itu saya sudah memiliki ekspektasi akan sulit mendapatkan penyelesaian.

Ia bertahan dengan baik saat saya mencoba kuncian choke, maka saya mencoba beralih ke armbar, dan itu berhasil.

Alex Silva defeats Stefer Rahardian by armbar submission at ONE: DREAMS OF GOLD

ONE: Apa yang membuat anda melancarkan kuncian armbar yang akhirnya menyelesaikan laga? 

AS: Pada ronde pertama, saat saya mengambil punggungnya, saya selalu mendengarkan corner [tim yang ada di sisi ring] saya, dan mereka mengatakan ada satu menit sebelum ronde tersebut berakhir, maka saya mencoba kuncian choke tersebut.

Saya mencoba meraih lehernya, tetapi ia sangat baik dalam bertahan, maka dalam 30 detik terakhir saya memutuskan untuk mencoba meraih lengannya, tetapi saya tidak dapat meraihnya pada ronde pertama.

Diantara kedua ronde tersebut, saya memutuskan bahwa jika saya kembali mendapatkan punggungnya, saya sadar harus mengambil resiko lebih banyak dan mengincar tangannya. Pada ronde kedua, saya mampu meraih punggungnya. Saya sedikit lebih agresif saat meraih tangannya, tetapi ia kembali bertahan dengan baik.

Tetapi saat saya mendengar teriakan dari corner saya, ‘30 detik!’ Saya mengatakan pada diri saya bahwa inilah saatnya untuk mencoba – bahkan jika saya kehilangan posisi dari armbar tersebut, saya tetap harus mencoba sesuatu. Maka saya memutuskan untuk masuk, dan itu berhasil! 

ONE: Anda rela bertukar serangan stand-up, tetapi apakah tujuannya hanya untuk menyeretnya ke dalam grappling? 

AS: Saya mengetahui bahwa saya akan menggunakan teknik grappling dalam laga ini – saya merasa saya harus kembali pada akar saya dan lebih menggunakan teknik grappling saya, tetapi saya juga menyukai striking.

Walaupun saya berpikir bahwa saya akan mencoba dan menyeretnya ke bawah, saya rela mencampurnya dengan striking. Pada ronde partama, saya tidak membutuhkan banyak striking. Saya mampu menyeretnya ke bawah, dan pada ronde kedua, saya mencoba lebih banyak striking.

Alex Silva defeats Stefer Rahardian by armbar submission at ONE: DREAMS OF GOLD

ONE: Bagaimana anda menilai penampilan anda secara keseluruhan?

AS: Saya sangat senang meraih kemenangan ini, tetapi dalam hati dan pikiran saya, saya kira saya belum tampil seperti yang benar-benar saya harapkan.

Ini sulit dikatakan karena saya masih meraih kemenangan, maka saya tidak akan berkata bahwa itu tidak bagus. Saya rasa, karena dalam beberapa laga terakhir saya belum tampil sebaik itu, ada sedikit tekanan dan saya pun sedikit gugup. Saya menyadari bahwa saya membutuhkan kemenangan ini, dan terkadang saat saya mengira beberapa hal tidak berjalan dengan baik, anda hanya harus melakukan apa yang anda lakukan tiap hari di dalam sasana.

Saya cukup gelisah, karena saya mencoba mengamankan posisi dan tidak mengambil resiko terlalu banyak, dan saya kira itu karena saya membawa beban yang berat di pundak saya dan bahwa [Stefer] Rahardian melakukan pekerjaan yang sangat baik. Saya tidak hanya keras pada diri saya sendiri, tetapi saya harus memikirkan apa yang akan ia lakukan.

ONE: Apa yang anda harapkan ke depannya, dan kapan anda ingin kembali bertanding

AS: Pastinya sesegera mungkin. Saya ingin berlaga di sini, di Singapura, pada bulan November. 

Saya ingin meminta pada ONE Championship untuk memberikan saya kesempatan untuk berlaga di sini, di rumah saya, siapapun yang harus saya hadapi, saya akan melakukan yang terbaik.

Saya telah berhadapan dengan seluruh penantang dan atlet teratas dalam divisi ini, dan menjadi Juara Dunia yang pertama juga, maka saya berharap untuk tantangan baru – mungkin mereka yang belum saya hadapi – tetapi siapapun yang mereka hadapkan, saya akan menerimanya.

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball