Alyona Rassohyna Kejutkan Stamp Dengan Submission Detik Terakhir
Alyona Rassohyna meraih kemenangan besar dalam debutnya bersama ONE Championship dengan menghentikan penantang peringkat kelima Stamp Fairtex pada detik-detik terakhir dari laga divisi atomweight bela diri campuran mereka di ONE: UNBREAKABLE III, yang tayang pada Jumat, 5 Februari.
Rassohyna mencetak kuncian guillotine choke pada saat-saat terakhir ronde ketiga untuk merebut kemenangan dari posisi tertinggal dan memberi superstar Thailand itu kekalahan perdananya dalam disiplin ini.
Petarung dari Fairtex ini, yang sebelumnya pernah memegang gelar Juara Dunia ONE World Titles dalam disiplin Muay Thai dan kickboxing, memulai dengan tendangan rendah keras.
Saat atlet Ukraina itu mencoba membalas dengan tendangannya, Stamp merespon dengan pukulan kanan keras. Lalu, saat atlet Thailand itu mencoba tendangan rendah berikutnya, Rassohyna melihat kesempatan menyarangkan takedown – tapi itu tidak berjalan sesuai rencana.
Awalnya, Stamp menghindari percobaan kuncian kaki (leg lock) untuk meraih posisi atas (top position). Dari situ, ia beralih ke side control dan berakhir di posisi mount, kemudian kembali mengambil kendali punggung (back control). Mantan penguasa dua disiplin ini membuat rivalnya terbelih sampai perwakilan Yarost Gym ini mampu membebaskan diri.
Segera, terdapat beberapa momen menegangkan bagi Stamp saat lawannya yang terkenal atas kuncian lengan itu hampir saja mengamankan kuncian armbar, tetapi warga Pattaya itu bertahan dengan baik dan kembali berdiri.
Perwakilan Fairtex ini kembali terkena takedown, tetapi ia menunjukkan kemampuan ground yang jauh berkembang dengan scramble-nya, dan sempat mendaratkan siku keras sebelum ronde selesai.
Rassohyna menunjukkan bahwa pukulannya layak diperhitungkan pada awal ronde kedua, saat ia menangkap Stamp dengan kombinasi cross-hook cepat. Namun, spesialis Muay Thai itu menemukan ritmenya dengan serangan balik dan mendesak wanita asal Ukraina itu dengan pukulan kanan keras untuk membalas tendangan rendahnya.
Momen krusial dalam ronde ini tiba saat Stamp bertahan dari percobaan single-leg takedown Rassohyna, menyarangkan siku kanan keras ke kepala lawan, dan meraih punggungnya dalam scramble.
Tetapi, warga Dnipro itu menemukan cara untuk melepaskan diri dan mengincar kuncian armbar lainnya. Stamp bertahan dengan sangat baik dan kembali berdiri, dimana ia mendaratkan hook kiri yang sempat mengejutkan Rassohyna.
Dengan hanya lima menit tersisa dalam laga utama ini, Stamp nampak unggul di atas kertas.
Kedua wanita ini bertukar jab, tetapi pukulan cross dan tendangan rendah atlet Thailand ini menjadi serangan dominan awal untuk ronde ini. Rassohyna menemukan sasaran bagi hook kerasnya, yang dibalas atlet Fairtex itu dengan pukulan kanan keras.
Stamp menjaga jarak dengan lawannya asal Eropa itu melalui jab-nya sampai menit terakhir, dimana Rassohyna masuk dengan double-leg takedown dan menjegal striker ini ke atas kanvas.
Ia lalu berusaha memukul dan beralih, dan Stamp melihatnya sebagai kesempatan untuk meloloskan diri. Ia menempatkan tangannya di posisi underhook untuk kembali berdiri, tetapi Rassohyna meraih kuncian guillotine choke yang mengubah alur pertandingan itu.
Rassohyna menekan dengan kuat untuk mencetak penyelesaian, dan ia mendapatkannya saat wasit Olivier Coste memisahkan keduanya pada detik-detik terakhir laga itu.
Coste bereaksi pada lengan kiri Stamp yang nampak menepuk punggung lawannya. Bintang Thailand itu mengajukan protes atas penghentian tersebut dan berkata bahwa itu bukanlah kemauannya, tetapi keputusan itu tetap berlaku pada menit 4:53 stanza terakhir.
Dengan kemenangan submission itu – dan yang ke-11 dalam kariernya – Rassohyna membawa rekornya menjadi 13-4, mengumumkan kehadirannya sebagai kekuatan besar dalam divisi atomweight bela diri campuran, serta menunjukkan bahwa sebuah laga tak selesai sebelum bel akhir pertandingan berbunyi.
Baca juga: Fabricio Andrade Buktikan Julukannya Dengan Kemenangan Besar Atas Sato