Alyse Anderson Berencana Hentikan ‘Hype’ Itsuki Hirata
Alyse “Lil’ Savage” Anderson sangat ingin membuktikan bahwa dirinyalah penantang teratas divisi atomweight wanita ONE Championship – dan ia mendapatkan kesempatan itu pada Jumat, 28 Mei ini.
Malam itu, atlet asal Amerika Serikat ini akan mencetak debut promosionalnya melawan atlet fenomenal tak terkalahkan Jepang, Itsuki “Android 18” Hirata, dalam babak perempat final ONE Women’s Atomweight World Grand Prix di ONE: EMPOWER.
Anderson telah lama dianggap sebagai salah satu kompetitor terbaik divisi atomweight di Amerika Utara.
Ia menghadapi lawan kuat dalam babak pertama dari turnamen khusus wanita terbesar dalam sejarah bela diri campuran, dimana Hirata memiliki rekor sempurna 7-0 dan tingkat penyelesaian 100 persen.
Namun, “Lil’ Savage” tak gentar melihat dominasi lawannya itu.
“Ia belum pernah melawan petarung berkemampuan lengkap seperti saya,” kata Anderson tentang Hirata. “Saya tahu bahwa saya adalah kompetisi terbaik bagi dirinya, dan saya tak mengira bahwa ia pernah masuk dalam pertarungan yang memiliki kesulitan berarti.”
Dengan itu, wanita AS berusia 26 tahun ini menyebutkan apa yang diyakininya akan terjadi dalam laganya bersama Hirata, dan lebih banyak lagi, dalam wawancara eksklusif ini.
ONE Championship: Anda memasuki ONE Women’s Atomweight World Grand Prix sebagai salah satu atlet terbaru dari AS. Apakah anda menganggapnya sebuah penghormatan, atau ada tekanan lebih besar lagi?
Alyse Anderson: Saya merasa lebih terhormat, terutama karena saya adalah satu-satunya wanita AS dalam turnamen ini.
Saya mengetahuu bahwa beberapa orang dalam organisasi lain bahkan tak mendapatkan kesempatan seperti yang diberikan oleh ONE bagi saya. Banyak orang masih harus bekerja penuh waktu dan bertanding, bahkan di panggung besar Amerika ini. Maka, menurut pendapat saya, sangatlah hebat untuk dapat bertarung di atas panggung terbesar dunia.
Ada basis penggemar yang jauh berbeda di sana, namun saya merasa terhormat bahwa ONE memberi saya kesempatan untuk membuktikan diri saya dalam organisasi mereka.
ONE: World Grand Prix ini sangat penuh, dari atas ke bawah. Dengan pertaruhan yang sangat besar ini, bagaimana anda melihat kesempatan ini secara keseluruhan?
AA: Ini akan memberi saya perasaan yang cukup baik tentang di mana posisi saya dalam divisi ini, terutama tanpa laga apa pun di bawah ONE.
ONE tak hanya memiliki [divisi] atomweight terbesar dibandingkan seluruh organisasi, maka saya jelas akan menguji diri saya sendiri, namun itulah yang harus anda lakukan. Jika anda ingin menjadi yang terbaik di dunia, majulah melawan yang terbaik di dunia.
- Anissa Meksen Prediksi ‘Laga Liar’ Melawan Martine Michieletto
- Rangkaian Foto Terbaik Dari ONE: DANGAL
- Michelle Nicolini: Jing Nan Tak Dapat Atasi Permainan Ground Saya
ONE: Di laga perempat final, anda menghadapi Itsuki Hirata, yang telah menghentikan tiap lawan yang pernah dihadapinya. Bagaimana anda membedah kekuatan dan kelemahannya jelang laga ini?
AA: Ia jelas memiliki judo yang bagus. Ia bagus dalam menyeret lawan-lawannya ke ground. Saya tahu itu latar belakangnya> Namun terkait kelemahan, saya tak merasa ia memiliki pengalaman seperti saya.
Saya telah bertarung jauh lebih lama dari dirinya. Saya bahkan tak mengetahui seberapa lama ia memulai semua ini, namun saya tahu ia hanya berusia 21 tahun. Ia berkata bahwa dirinya memiliki semangat muda di sisinya, tetapi, saya hanya berusia 26, maka saya kira saya memiliki kedewasaan dan pengalaman.
Saya senang mendapatkan kesempatan untuk menghentikan ‘hype’ yang ia miliki, karena banyak orang melihatnya di babak final. Saya bukanlah wanita Amerika sembarang yang dipilih ONE. Saya adalah penantang kuat, dan saya layak berada dalam turnamen ini dan menjadi penantang potensial demi sabuk itu.
ONE: Hirata itu sangat karismatik. Ia keluar dengan berdansa dan bahkan melanjutkannya di dalam Circle. Apakah anda melihat itu sebagai pancingan, dan apakah anda terkena? Ataukah itu menyemangati anda?
AA: Bagi saya, itu menunjukkan ketidakdewasaan. Saya memutar mata saya. Saya tak pernah bertingkah seperti itu. Namun sekali lagi, ia masih berusia 21. Saya selalu serius dalam bela diri campuran sejak laga pertama saya di usia 18 tahun, namun pendapat itu mungkin berbeda. Itu tak mengganggu saya, namun saya hanya memutar mata saya. Semua orang akan melakukan hal-hal kesukaan mereka.
Saya melihat semua yang diposting ONE [di media sosial], seperti tariannya dan saat ia melakukan hal-hal di dalam arena, semua itu, namun saya menganggapnya serius. Dan anda tahu, ia mungkin hanya bersenang-senang dengan pekerjaannya, yang juga tidak apa-apa. Maka, itu adalah pendekatan yang berbeda.
Tetapi tidak, itu tidak membuat saya mengencangkan rahang karena ia melakukan itu semua. Saya berpikir, terserah saja.
ONE: Seperti yang anda sebutkan, grappling adalah kekuatan Hirata. Jika anda menemukan diri anda dalam situasi yang sulit dalam laga ini, bagaimanakah anda akan menanganinya?
AA: Ia belum pernah mengalami kesulitan dalam grappling. Saya tak mengira ia telah melawan grappler tingkat tinggi sebelumnya. Saat menyaksikan pertarungannya, itu mungkin nampak seperti ia adalah grappler kelas dunia, namun saya tak mengira ia telah teruji di ground.
Jika itu tak beralih ke ground, saya telah bekerja bersama tim saya untuk situasi apa pun dan bagaimana itu dapat berjalan, karena anda tak pernah tahu kemana laga ini akan mengarah. Maka, ini seperti pengulangan dari latihan [yang telah membantu].
Tanpa memberitahukan game plan kami dan semua itu, Saya berlatih untuk apa pun yang akan terjadi, dan ia belum melawan seorang grappler tingkat tinggi lainnya.
ONE: Idealnya, bagaimana anda ingin memenangi laga ini?
AA: Saya lebih tinggi – saya yang tertinggi dalam divisi ini – maka saya akan dapat menggunakan striking saya. Ia memiliki cetak biru tentang apa yang gemar ia lakukan, maka saya akan membungkam game plan-nya dan memgimplementasikan milik saya. Saya akan menjaganya di luar jarak supaya ia tak masuk ke posisi atas dan yang lainnya.
ONE: Terakhir, mengapa para penggemar wajib menyaksikan debut dari Alyse Anderson?
AA: Jelas, saya adalah petarung agresif dan gemar menekan dengan keras.
Saya juga seseorang yang masih baru dalam divisi ini, maka saya kira – terutama melawan seseorang yang ingin dilihat para penggemar seperti Itsuki – [mereka] akan bersemangat melihatnya mendapatkan tantangan yang sebenarnya.
Baca juga: Xiong Ubah ‘Rasa Takut Jadi Motivasi’ Jelang Laga Kontra Nicolini