‘Anak-Anak Jadikan Saya Panutan’ – Phetjeeja Sebut Hidupnya Berubah Jelang Debut ONE Fight Night Kontra Fernandez
Walau ia menyandang gelar Juara Dunia WMC Muay Thai, Phetjeeja Lukjaoporongtom membawa karier itu ke tingkatan baru melalui sepasang kemenangan KO mengejukan di rangkaian ajang mingguan bertajuk ONE Friday Fights di Bangkok.
Seluruh hasil itu memberi pemukul kuat Thailand ini kontrak tanding senilai US$100.000 bersama ONE, dan ia akan mencetak debutnya pada jam tayang utama Amerika Utara di ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov, Jumat malam, 14 Juli, atau Sabtu pagi, 15 Juli waktu Asia.
Malam itu, Phetjeeja akan berhadapan dengan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai Lara Fernandez, dan ia bersemangat melihat kesempatan bertarung di ajang sebesar ini.
“The Queen” memang masih merasakan kegembiraan yang dialaminya selama beberapa bulan bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini – perjalanan yang mengubah hidupnya.
Ia berbagi pada ONEFC.com/id:
“Saya terkejut [saat mendapatkan kontrak itu]. Saya tak pernah berpikir saya dapat menandatangani kontrak bersama ONE Championship dan mewakili masyarakat Thailand untuk mempertunjukkan seni bela diri nasional kami pada dunia.”
“Saya ingin berterima kasih kepada Mr. Chatri [Sityodtong – Chairman dan CEO ONE] yang menawarkan saya kontrak itu.”
“Saya merasa lebih dikenal sekarang. Anak-anak itu menjadikan saya panutan sebagai idola mereka. Saya lebih dikenal di antara para penggemar internasional. Terkadang, saat saya pergi keluar, saya disalami oleh orang asing. Itu membuat saya merasa sangat baik.”
Dengan prestasinya sebagai Juara Dunia dan penyelesaian beruntun di ONE Friday Fights, Phetjeeja juga menjadi sosok yang dianggap memiliki potensi untuk menantang sabuk emas divisinya.
Namun, sementara wanita berusia 21 tahun itu akan bersemangat menghadapi sang ratu, Allycia Hellen Rodrigues, ia cukup rendah hati untuk menerima bahwa ia akan selalu harus berkembang dan membuktikan bahwa dirinya layak berada di antara para petarung elite itu.
Striker Thailand ini berkata:
“Saya harus meningkatkan diri saya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Saya yakin jika saya berlatih cukup keras, saya akan memiliki kesempatan berada sebanding dengan seluruh petarung di divisi ini. Namun, ini jelas akan menjadi jalur yang sulit bagi saya.”
“Tentu, saya mengincar sang juara. Jika saya dapat tampil cukup baik dalam debut saya, saya ingin menguji kemampuan saya dengan sang juara, jika itu mungkin. Allycia Hellen Rodrigues itu sangat kuat dan keras. Setelah ia kembali [setelah melahirkan], ia jauh lebih kuat dan tajam.”
“Baik jika ONE menginginkan saya menantang sabuk emas itu dengan segera, atau jika mereka ingin saya membuktikan diri dalam beberapa laga lainnya, itu tidak apa-apa bagi saya. Saya lebih dari siap untuk menantang Allycia Hellen Rodrigues jika mereka memberi saya kesempatan.”
Phetjeeja: ‘Saya Yakin, Tapi Saya Takkan Sombong’
Walau terdapat berbagai pembicaraan terkait potensi yang dimiliki Phetjeeja, ia tak ingin besar kepala.
Pertama, ia mengetahui bahwa Lara Fernandez adalah lawan yang berat. Sebagai Juara Dunia WBC Muay Thai dan ISKA Kickboxing, atlet Spanyol itu membawa resume luar biasa bersama dengan kemampuannya yang sangat baik itu.
Phetjeeja juga sangat menghormati permainan “Pizza Power,” namun dengan 226 laga profesional jika dibandingkan dengan 27 pertarungan milik rivalnya – termasuk 66 penyelesaian – ia membawa banyak pengalaman di dalam ring untuk beraksi dalam pertempuran mereka di Bangkok nanti.
Ia berkata tentang Fernandez:
“Gayanya itu sangat menyeluruh. Pukulan, tendangan dan teknik clinch-nya bagus. Ia juga memiliki footwork dan pergerakan yang bagus. Dan ia tak ragu mengambil risiko. Ia memiliki hati seperti singa.”
“Saya yakin memiliki lebih banyak pengalaman bertarung daripada dirinya. Saya sudah bertanding dalam lebih dari 200 laga. Saya mungkin membawa lebih banyak kemampuan dari dirinya saat terkait clinching. Selain itu, saya kira striking saya lebih keras. Mari kita lihat di dalam ring.”
Jelas bahwa Phetjeeja memiliki seluruh kemampuan dan pengalaman untuk berbagi ring dengan siapa pun, serta kerendahan hati untuk memberi penghormatan bagi tiap lawan yang berhadapan dengannya.
Hal ini hanya berarti bahwa “The Queen” takkan bertindak ceroboh dalam laga krusial pada 15 Juli itu, tapi ia juga berencana menggunakan senjata kuatnya untuk menyelesaikan tugas itu secepat mungkin.
Perwakilan Lukjaoporongtom ini menambahkan:
“Saya yakin, tapi saya takkan sombong. Saya takkan meremehkan lawan karena kami berdua sangat haus akan kemenangan.”
“Saya hanya ingin bertarung menurut game plan saya. Saya tak dapat berkata bahwa saya akan meng-KO dirinya, tapi jika kesempatan itu tiba, saya jelas akan mengambilnya.”
“Prediksi saya adalah bahwa saya akan meng-KO dirinya dengan pukulan saya, karena saya percaya pada kekuatan pukulan saya.”