Angela Lee ‘Panas’ Melihat Atomweight GP, Pilih Dua Finalis
“Unstoppable” Angela Lee mengamati dengan baik tiap laga dalam ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Lee melihat seluruh aksi yang berlangsung pada babak perempat final di ONE: EMPOWER bulan lalu, dan akan terfokus pada dua laga semifinal di ONE: NEXTGEN pada Jumat, 29 Oktober ini.
Pemenang dari turnamen ini akan mendapatkan kesempatan menantang dirinya untuk gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight saat atlet keturunan Singapura-Amerika itu kembali beraksi pada tahun 2022, maka ia pun memiliki minat yang besar untuk melihat empat partisipan yang tersisa.
“Saya telah mengamati tiap laga dengan seksama, dan siapa pun yang maju ke ronde berikutnya,” ungkap Lee.
“Saya melihat semua orang. Saya mempersiapkan strategi, maka untuk siapa pun yang bertemu dengan saya di akhir turnamen ini, saya akan memiliki rencana untuk mereka.”
Empat laga pertama memberi beberapa kejutan besar dan membuka kesempatan bagi sang ratu atomweight itu mengukur beberapa lawan potensialnya.
“Saya kira laga-laga itu sangat menarik untuk memulai Grand Prix,” katanya.
“Sangat menarik untuk melihat siapa yang akan meraih puncak. Banyak atlet yang tak diunggulkan akhirnya meraih kemenangan. Dan, tentunya, ada banyak kontroversi juga.”
- Itsuki Hirata Balas Ritu Phogat: ‘Saya Akan Menghajarmu’
- Phogat Peringatkan Hirata: ‘Salah Jika Kamu Remehkan Saya’
- Semifinalis GP Julie Mezabarba Berjuang Demi Anaknya
Lee terkesan dengan kemenangan Ritu “The Indian Tigress” Phogat dari posisi tertinggal atas Meng Bo, serta kemenangan Stamp Fairtex atas Alyona Rassohyna untuk menebus kekalahan sebelumnya.
“Kekuatan Ritu sangat menonjol bagi saya. Ia mampu mengatasi badai. Meng Bo mengincar KO, dan ia mampu menyeretnya ke bawah, mengendalikannya, dan meraih kemenangan,” kata wanita keturunan Singapura-Amerika ini.
“Saya kira laga yang paling menonjol bagi saya adalah Stamp versus Rassohyna. Saya kira itu adalah pertarungan yang sangat menarik dan kompetitif.”
Seluruh kemenangan itu menjadikan babak semifinal ini lebih berintrik. Phogat akan maju melawan Itsuki “Android 18” Hirata, yang unggul atas Alyse “Lil’ Savage” Anderson, sementara Stamp menghadapi atlet sensasional Brasil Julie Mezabarba.
Ham Seo Hee memang mengalahkan Denice “Lycan Queen” Zamboanga via keputusan terbelah (split decision) yang sangat tipis dalam sebuah laga yang menjadi pembicaraan, namun atlet Korea Selatan ini terpaksa mundur karena cedera.
Hal itu membawa Mezabarba masuk setelah mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE dua kali, Mei “V.V” Yamaguchi, sebagai atlet pengganti.
Sebelumnya, terjadi perseteruan sengit antara Zamboanga dan Lee, terutama karena atlet Filipina itu dianggap sebagai favorit untuk memenangkan itu semua. Namun kekalahannya melawan atlet favorit Grand Prix lainnya, Ham, kini memberi perubahan drastis dalam babak semifinal.
“Itu lucu, karena Denice dan Ham Seo Hee adalah favorit dalam turnamen ini, dan pada babak berikutnya, mereka berdua tereliminasi. Maka, jelas ini adalah kesempatan bagi siapa pun,” tegas Lee.
“Dengan Julie yang memasuki turnamen ini sekarang, itu menjadi perubahan plot yang besar, dan banyak hal yang akan menjadi sangat menarik. Terutama dalam ronde berikutnya di turnamen ini, tak ada yang mengharapkan dirinya masuk, dan kini ia masuk. Maka, mari kita lihat bagaimana hasilnya.”
Lee tak sabar melihat laga semifinal di ONE: NEXTGEN, dan ia berharap seluruh peserta akan membawa aksi dan kegemparan pada tingkatan baru ke dalam Circle.
Dan, sementara kedua laga semifinal ini cukup imbang, wanita keturunan Singapura-Amerika itu juga memiliki pilihannya sendiri untuk laga Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
“Itsuki versus Ritu dan Stamp versus Julie akan menjadi laga-laga yang sangat menarik, dan itu seharusnya sangat menggemparkan,” jelas ratu atomweight ini.
“Saya kira ada kesempatan besar kita akan melihat Stamp versus Ritu dalam babak final. Saya kira mereka berdua adalah petarung yang cukup bagus. Mereka memiliki kekuatan dan kelemahan, namun itu akan menyenangkan untuk dilihat karena itu menjadi [laga] klasik striker versus grappler.”
“Namun, dengan itu, anda tahu anda tak dapat meremehkan siapa pun setelah babak perempat final.”
Menyaksikan seluruh penantang teratas divisi ini beraksi memberi semangat baru bagi Lee untuk kembali bertarung.
Kini, saat ia kembali berlatih di United MMA setelah kehamilan dan kelahiran putri pertamanya, Ava Marie, ratu atomweight ini tak sabar melihat siapa yang akan menang dan menjadi penantangnya untuk tahun 2022.
“Latihan saya berlangsung baik. Saya benar-benar merasa seperti diri saya sendiri, dan saya beruntung bahwa saya dapat berlatih penuh waktu bersama adik saya, Victoria [Lee],” tegasnya.
“Saat turnamen ini berlanjut, itu hanya akan membuat saya lebih panas untuk kembali ke dalam arena, dan saya tak sabar untuk kembali.”
Baca juga: 8 Video Paling Menghibur Dari Stamp Fairtex Di Media Sosial