Angela Lee Pertahankan Gelar Dengan Kemenangan Submission
Her anaconda don't, her anaconda don't – but Angela Lee's did.
Posted by ONE Championship on Friday, May 26, 2017
Saat Angela Lee, atlet yang masih berusia 20 tahun, merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight tahun lalu dalam sebuah kontes menegangkan melawan Mei Yamaguchi, ia mengetahui bahwa sebagai seorang juara baru, tiap laga akan menjadi jauh lebih menantang ke depannya.
Itulah yang terjadi pada hari Jumat, 26 Mei, saat Lee berhadapan dengan penantang teratas asal Brasil Istela Nunes.
Lee maju berlaga melawan Nunes dalam laga utama ajang ONE: DYNASTY OF HEROES, yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium yang dipadati penonton.
Pada akhirnya, adalah sang juara yang mengangkat tangannya dalam kemenangan setelah kontes yang menarik ini, dengan kuncian anaconda choke pada menit 2:18 ronde kedua.
Didampingi oleh peraih medali emas Olimpiade pertama dan satu-satunya dari Singapura, Joseph Schooling, Lee berjalan menuju arena dengan diiringi lagu Unstoppable saat ia bersiap menghadapi tantangan berikutnya.
Segera setelah ronde pertama dimulai, jelas bahwa game plan Nunes adalah untuk menjaga laga ini dalam posisi stand-up. Permainan bawah melawan spesialis grappling seperti Lee akan terbukti menjadi sesuatu yang berdampak fatal.
Mengincar posisi clinch, Lee menangkap Nunes dalam posisi side headlock, serta mengeksekusi lemparan pinggul yang sukses. Tetapi Nunes berhasil kembali berdiri.
Lee lalu menggunakan serangan bawah untuk mempersiapkan sebuah transisi cepat untuk meraih punggung Nunes dan menyarangkan kuncian rear naked choke. Dalam situasi yang familiar, Lee melihat kesempatan untuk menyarangkan sebuah kuncian twister lainnya, yang ia amankan dengan baik, ditambah dengan beberapa serangan ke arah wajah Nunes.
Lee sempat menyelesaikan laga melawan petarung Filipina-Inggris Natalie Gonzales Hills pada tahun 2015 dengan gerakan yang sama. Kali ini, itu akan berakhir sedikit berbeda dengan lawan yang lebih kuat.
Walau laga di titik itu nampak seperti akan berakhir dengan tap-out, Nunes menggunakan tekad dan determinasinya untuk bertahan cukup lama dan mencapai akhir ronde.
Segera setelah ronde kedua dimulai, Nunes membuka serangan dengan teknik striking kelas dunia seperti yang sudah diprediksi sebelumnya. Mendaratkan beberapa serangan keras, nampak Nunes akan kembali unggul, namun Lee akan melakukan apa yang menjadi keinginannya.
Hanya dalam beberapa detik, Lee menekan Nunes di dinding arena dalam posisi front headlock, dimana ia mengamankan sebuah kuncian anaconda choke sebelum menarik Nunes ke atas kanvas. Walau Nunes mampu bertahan selama beberapa waktu, ia akhirnya terpaksa tap-out dan memberi kemenangan bagi Lee.
Dengan hasil ini, Lee membawa catatan rekornya menjadi 8-0, mengatasi tantangan terberatnya sampai saat ini dengan cara luar biasa. Sementara, rekor Nunes berubah menjadi 6-1 dengan kekalahan pertama dalam kariernya.
“Saya sangat mencintai kalian, dan adalah sebuah kehormatan untuk berlaga di sini [di Singapura] sebagai juara kalian. Bagi semua orang yang menonton dari seluruh dunia, terima kasih banyak, ini sangat berarti bagi saya,” tegas Lee. “[Kuncian] anaconda choke adalah salah satu favorit saya, maka saya sangat senang untuk menang dengan submission itu malam ini.”