Aung La N Sang ‘Incar Pembuktian’ Dalam Laga Trilogi Bersama Bigdash
Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang adalah atlet middleweight yang paling dominan dalam sejarah ONE Championship.
Namun, demi memastikan posisinya di puncak, ada sebuah persaingan yang sangat ingin diakhirinya.
Kontes berikutnya bagi superstar Myanmar ini akan menjadi sebuah laga trilogi bersama rival lamanya – dan mantan Juara Dunia ONE Middleweight – Vitaly Bigdash.
Sejauh ini, mereka telah dua kali berbagi waktu di dalam Circle dan masing-masing telah meraih sebuah kemenangan mutlak.
Kini, dengan satu laga berikutnya dikonfirmasi untuk tahun ini, “The Burmese Python” termotivasi untuk menghapus seluruh keraguan dengan kemenangan yang jelas.
“Saya harus membuktikan segala sesuatunya,” kata atlet berusia 34 tahun ini. “Saya harus membuktikan bahwa saya adalah Juara Dunia sejati.”
- Bagaimana Kyokushin Karate Membawa Vitaly Bigdash Meraih Gelar Juara Dunia
- Bagaimana Aung La N Sang Menjadi Panutan Bagi Myanmar
Kedua atlet elit ini awalnya bertemu dalam ajang ONE: QUEST FOR POWER di Jakarta, tanggal 14 Januari 2017.
Aung La N Sang, yang memulai debut promosionalnya dengan empat kemenangan beruntun, maju berlaga dengan pemberitahuan singkat dalam waktu 10 hari untuk menantang sang penguasa divisi middleweight saat itu, Bigdash.
“The Burmese Python” memberi penampilan yang baik dalam laga berdurasi 25 menit itu, namun kemampuan grappling dan kendali atas (top control) dari bintang Rusia itu mampu menarik perhatian para juri, yang akhirnya memberi Bigdash keputusan mutlak untuk kemenangannya.
Lima bulan kemudian, mereka bertemu kembali di ajang ONE: LIGHT OF A NATION di tanah kelahiran Aung La N Sang, Yangon, Myanmar, tanggal 30 Juni. Kali ini, ia telah menjalani latihan penuh sebelum laga – dan hal itu menunjukkan hasil luar biasa.
Dengan dukungan para penonton tuan rumah, Aung La N Sang memiliki motivasi tambahan sejak ia menjejakkan kaki di Thuwunna Indoor Stadium.
Faktanya, ia hampir mencetak sebuah penyelesaian atas Bigdash pada stanza pembuka, namun sang Juara Dunia ONE Middleweight saat itu mampu mengendalikan diri.
Seperti pertemuan awal mereka, atlet Rusia ini datang dengan kemampuan grappling luar biasa di awal laga. Namun, “The Burmese Python” memilih serangannya dengan hati-hati sebelum berlanjut mengakibatkan kerusakan atas lawannya dengan serangan-serangan kuat.
Setelah lima ronde yang menegangkan, Aung La N Sang meraih keputusan mutlak dan merebut sabuk emas. Dalam prosesnya, ia mencetak sejarah sebagai Juara Dunia pertama dari Myanmar.
Sejak saat itu, “The Burmese Python” berlanjut meraih kemenangan demi kemenangan.
Pahlawan asal Yangon ini pindah ke Florida, Amerika Serikat, untuk berlatih penuh waktu bersama Sanford MMA (yang dahulu dikenal sebagai Hard Knocks 365), dan menampilkan perkembangan pesat dengan menaklukkan tiap atlet yang berhadapan dengan dirinya.
Ia telah mencetak enam penyelesaian beruntun melawan kompetitor teratas – termasuk sebuah KO dalam waktu 56 detik atas Alexandre Machado untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight dan sebuah TKO sensasional atas Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera.
Singkat cerita, Aung La N Sang berada di puncak kekuatannya dan siap membuktikan superioritasnya atas rival lamanya itu.
- 13 Hal Yang Anda Tidak Ketahui Tentang Aung La N Sang
- Thursday Throwback: Kehidupan Aung La N Sang Sebagai Peternak Lebah
“Ia menyulitkan saya saat saya melawannya waktu itu, namun saya masih menjadi petarung paruh waktu,” sebutnya.
“Kini, setelah saya menjadi petarung penuh waktu dan bekerjasama dengan tim terbaik di dunia, serta berlatih dengan pria-pria terbaik di dunia setiap hari, saya merasa ini akan menjadi ajang pembuktian atas kemajuan saya sejak laga terakhir kami.”
“Tiap laga yang anda jalani sangatlah penting, namun yang satu ini akan menutup pintu dengan Vitaly. Laga terakhir, mereka dapat mengatakan saya beruntung. Saya harus memastikan ini akan menjadi laga penentu. Saya harus memastikan bahwa Vitaly tidak akan, bahkan dalam mimpinya, ingin melawan saya lagi.”
Mereka telah menjalani 50 menit yang luar biasa di dalam Circle bersama-sama, namun sang Juara Dunia dua divisi ONE ini tidak ingin menambah lima ronde laga lagi.
Aung La N Sang memastikan bahwa seluruh kerja kerasnya akan terbayar saat ia mengakhiri persaingan mereka dengan cara yang luar biasa.
“Saya tahu saya dapat mencetak penyelesaian atas dirinya, dan saya akan mengakhiri laga ini,” ia berjanji.
Baca juga: KO Terbaik Dalam Sejarah Perebutan Gelar ONE Championship