Aung La N Sang Pertahankan Gelar Middleweight Dalam Laga Epik Di Yangon
Dalam laga yang akhirnya menjadi salah satu pertandingan paling menarik di dalam sejarah ONE Championship, Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang mencetak kemenangan KO satu pukulan yang sangat dramatis dalam kariernya.
An instant classic, and the top World Title bout in ONE Championship history!
An instant classic, the most exhilarating World Title bout in ONE Championship history!
Posted by ONE Championship on Friday, June 29, 2018
Hari Jumat, 29 Juni, pria yang menjadi favorit masyarakat Myanmar menaklukkan penantang asal Jepang Ken Hasegawa dengan sebuah uppercut luar biasa. Pukulan itu mendarat pada saat-saat penutup di laga lima ronde mereka demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Middleweight di ajang ONE: SPIRIT OF A WARRIOR.
Penonton yang memadati Thuwunna Indoor Stadium, Yangon, terbakar saat pahlawan nasional mereka mencetak KO tersebut, saat Aung La kembali mengatasi kesulitan besar untuk mencetak sebuah penutup bagi laga terberatnya sampai saat ini.
Chatri Sityodtong, Chairman dan CEO ONE Championship, memberi penghormatan bagi penampilan luar biasa tersebut dengan menghadiahkan ONE Warrior Bonus bagi kedua atlet karena “penampilan luar biasa dari semangat juang” mereka.
Congratulations to Aung La Nsang(Burmese Python) and Ken Hasegawa for putting on one of the greatest world championship…
Posted by Chatri Sityodtong on Friday, June 29, 2018
Aung La N Sang membuka ronde pertama dengan sebuah pukulan kanan kuat yang mendarat tepat pada sasaran. Pejuang Jepang ini menerima pukulan tersebut dan bahkan tidak bergeming. Ia pun membalas dengan sebuah kombinasi tiga pukulan cepat, yang mengirim sang Juara Dunia mundur ke arah dinding arena.
Hasegawa lalu menekan maju dengan pukulan ke arah kepala dan kombinasi tendangan ke arah tubuh yang licin, yang diikuti dengan sebuah pukulan kiri lain dari kuda-kuda southpaw. Hal itu menghentikan “The Burmese Python” dari serangannya. Namun, atlet favorit ini kembali membalas dengan pukulan overhand kanan liar ke arah rahang lawannya.
Aksi itu berlanjut dengan intensitas dan ketegangan yang sama selama hampir lima ronde, dimana tiap pria memiliki momen-momen gemilang mereka sendiri.
Walau intensitas itu meningkat pada ronde kedua, suasana berubah memanas pada stanza berikutnya. Kedua kompetitor ini menyarangkan serangan terbaik mereka di tengah arena ONE.
Mengikuti sebuah tendangan ke arah kepala yang kuat dari Aung La N Sang, Hasegawa menyerang sang Juara Dunia dengan kombinasi pukulan kuat yang bergema di Thuwunna Indoor Stadium. Dalam lima menit, pertukaran keras ini tidak pernah terhenti, saat kedua pria mencoba mengakhiri laga pada saat itu.
Dalam ronde-ronde kejuaraan setelah itu, sepasang atlet elit ini tak dapat menyembunyikan dampak dari pertarungan keras mereka. Tetap saja, tidak ada yang menyerah.
Setelah menyesuaikan strategi dengan baik, “The Burmese Python” pun mencetak beberapa takedown yang sukses dan bahkan sempat meraih punggung Hasegawa demi menyarangkan kuncian leher dalam dua kesempatan yang berbeda.
Dengan kedua seniman bela diri ini merasa lelah dari pertukaran serangan keras itu, hasil laga ini dapat menjadi milik salah satu dari mereka. Tetapi Aung La N Sang menolak untuk mengecewakan para kompatriotnya, terutama saat ia mempertahankan gelar Juara Dunia untuk pertama kalinya, dan mengumpulkan energi untuk semakin menekan keras.
Di tengah stanza terakhir, sang Juara Dunia dua divisi ONE ini melepaskan sebuah uppercut kanan yang keras, dimana itu sekejap membuat Hasegawa terjatuh. Ikon olahraga Myanmar ini akhirnya menang dan mencetak sebuah KO yang menjadi sorotan besar dalam beberapa dekade terakhir.
Akhir laga ini resmi diumumkan pada menit 3:30 ronde kelima.
Setelah kemenangan luar biasa tersebut, Aung La berbicara pada Mitch Chilson di tengah arena, dan seperti biasa, ia menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih pada negara tercintanya itu.
“Myanmar, jika kita bekerja sama, kita dapat meraih kedamaian. Itu yang saya inginkan. Ini adalah salah satu laga terberat dalam karier saya, dan saya tak dapat melakukannya tanpa kalian. Terima kasih untuk seluruh dukungan ini,” katanya.
“Itu adalah sebuah laga keras dari awal. Ken Hasegawa adalah penantang yang layak bagi gelar saya. Saya memujinya untuk itu. Walau sulit, secara tidak sadar, saya mengetahui bahwa jutaan masyarakat di negara saya sedang menyaksikan. Saya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya tidak dapat kalah dalam laga ini dan kehilangan sabuk [emas].”
Hasegawa, di sisi lain, segera bangkit dari kekalahan besar ini dan berdiri dengan kepala terangkat. Itu adalah kekalahan KO pertama dalam kariernya, namun ia telah mencetak debut promosional yang berani dan sangat brilian.
“Adalah sebuah kehormatan untuk menampilkan kemampuan saya dalam sebuah laga yang sangat luar biasa. Pujian saya bagi sang Juara [Dunia], Aung La N Sang. Adalah sebuah kesenangan tersendiri bagi saya untuk berbagi arena dengan anda,” kata Hasegawa dalam sebuah pernyataan di malam yang sama.
“Saya tidak melihat pukulan itu datang, dan ia menangkap saya dengan serangan yang indah. Saya tidak menyangka, dan itu menjatuhkan saya. Itu saja. Ini adalah laga yang sulit. Saya senang dapat membuat para penggemar senang dengan penampilan saya.”
“Saya tidak berkeberatan untuk melakukan semuanya sekali lagi dalam sebuah laga ulang, tapi respek terbesar saya bagi sang Juara [Dunia]. Itu adalah laga yang sangat hebat.”
Dengan kemenangan ini, Aung La N Sang sukses mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Middleweight untuk pertama kalinya. Ia membawa rekor keseluruhannya menjadi 23-10, dan akan segera kembali ke sasana untuk bersiap bagi laga berikutnya.