Ayaka Miura Beberkan Rencana Untuk Hentikan Maira Mazar
Setelah menjadi salah satu bintang yang naik daun di sepanjang tahun 2019, Ayaka Miura kini menatap gelar Juara Dunia di tahun yang baru.
Perjalanan Miura ini untuk merangsek ke deretan atlet papan atas divisi strawweight ONE Championship berlanjut pada Jumat, 10 Januari, saat ia melakoni laga terbesar dalam kariernya pada ajang ONE: A NEW TOMORROW.
Jika bisa mengatasi perlawanan atlet asal Evolve Maira Mazar di Bangkok, Thailand, atlet berusia 29 tahun asal Tokyo ini akan berada di jalur yang tepat untuk menantang “The Panda” Xiong Jing Nan, dan sekaligus memiliki kesempatan untuk menjadi atlet perempuan pertama dari Jepang yang menjadi Juara Dunia di panggung global.
Jika bisa mempertahankan performa ciamiknya seperti saat meraih sepasang kemenangan sejak memulai debut bersama ONE pada tahun 2019 lalu, maka Miura bisa mulai menatap “The Panda” sebagai tantangan selanjutnya.
Namun Miura tidak hanya mengincar kemenangan. Pemegang sabuk hitam judo tingkat tiga ini ingin membuktikan bahwa ia telah mengalami peningkatan dalam striking, yang membuatnya menjadi atlet dengan kemampuan lengkap.
“[Laga] ini sangat penting buat saya,” tuturnya.
“Saya ingin semua orang melihat evolusi yang telah saya alami. Saya bukan hanya sekadar grappler!”
Atlet yang bernaung di bawah Tribe Tokyo MMA ini telah menunjukkan performa ground luar biasa selama kiprahnya di “The Home Of Martial Arts”.
Meskipun terpaksa harus meninggalkan zona nyaman demi meniti karier di luar negeri saat melakoni debut pada bulan Februari lalu, ia mampu beradaptasi dengan cepat di atas panggung terbesar yang pernah ia jajaki.
- Laga Ulang Epik Demi Gelar Juara Dunia Jadi Puncak Gelaran Pertama Di 2020
- Stamp Fairtex Siapkan Strategi Sederhana Untuk Kalahkan Puja Tomar
- Ayaka Miura Prediksi Kemenangan Dengan Kuncian Di Manila
Instingnya sebagai atlet fenomenal berbicara. Ia mampu meraih kemenangan cepat atas dua mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight – Laura “La Gladiadora” Balin dan Samara “Marituba” Santos – lewat teknik kuncian armlocks yang identik.
Raihan yang sama atas Mazar tentu akan memberinya sebuah kebanggaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya di “The Home Of Martial Arts,” namun ia mengerti bahwa tantangan ini mengharuskannya berada pada level yang berbeda.
Gerakan striking lincah saat menyerang dan bertahan serta kekuatan untuk memukul KO lawan telah membantu juara wushu sanda kejuaraan Pan Amerika ini meraih empat KO dari enam kemenangan dalam ranah seni bela diri campuran.
Miura pun sadar betul bahwa sang lawan memiliki keunggulan dalam duel stand up. Oleh karena itu, ia telah bekerja dengan keras untuk memastikan terhindar dari bahaya.
“Kali ini saya secara khusus telah berlatih dengan [kepala pelatih, Ryo] Chonan dan pelatih conditioning, Horie, untuk meningkatkan pergerakan saya. Saya telah berlatih keras untuk mengantisipasi serangannya,” tuturnya.
“Kekuatan saya cukup bagus berkat latihan angkat berat, namun pergerakan saya buruk. Jadi saya melatih kemampuan menyerang dari berbagai arah serta refleks untuk meningkatkan kecepatan saya.”
Dengan peningkatan yang telah ia dapatkan, dikombinasikan dengan informasi yang telah ia dapatkan terkait lawannya, Miura yakin ia bisa keluar sebagai pemenang di Impact Arena.
“Saya membayangkan dia akan banyak menyerang langsung dengan jabs dan cross dibandingkan menendang. Saya harus siap menghindari [pukulan] agar tidak kena serangan,” tambahnya.
“Tentu saja, [Mazar] adalah petarung yang kuat, jadi saya ingin menunjukkan pada para penggemar bagaimana saya mengatasi striking milinya, serta bagaimana membawanya pada [ritme] permainan saya.”
Jika Miura mampu menjatuhkan atlet asal Sao Paulo tersebut ke atas kanvas, maka ada harapan besar baginya untuk meraih kemenangan ketiga di panggung global. Namun ia tetap bersiap untuk berduel seperti biasanya.
Dua kekalahan profesional yang telah Mazar terima memang berasal dari tapout, namun ia telah berlatih bersama praktisi elit BJJ di Singapura. Ia tahu bahwa Miura telah berlatih dengan keras, dan hal yang sama pasti dilakukan pula oleh Mazar.
“Mungkin [kelemahannya] terletak pada ground game, namun ia telah berlatih di Evolve, jadi kemungkinan besar ia kini merupakan atlet yang berkemanpuan lengkap,” tutur Miura.
Baca juga: Puja Tomar Siap Hadapi Laga Terbesar Dalam Hidupnya
Bersiaplah untuk gelaran perdana ONE Championship di tahun 2020, ONE: A NEW TOMORROW!