Azizpour Berencana KO Chaves, Harap Selesaikan ‘Urusan Yang Tertunda’ Dengan Kryklia Di Final Grand Prix
Pada malam ini, Kamis, 29 September, pencetak KO Iraj Azizpour akan ingin memperpanjang rangkaian kemenangan beruntunnya, memastikan posisi di Final ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix, serta mungkin akan menghadapi rival lamanya.
Namun, untuk beranjak maju dalam turnamen ini, pria Iran itu akan harus mengatasi pendatang baru Bruno Chaves di ONE 161: Petchmorakot vs. Tawanchai dalam sebuah laga antara dua raksasa dengan kekuatan penyelesaian luar biasa.
Azizpour jelas beraksi sangat impresif sejak bergabung bersama ONE Championship.
Ia meraih keputusan dominan dalam debutnya pada Oktober lalu, sebelum kembali meraih KO kuat atas Ismael Londt lima bulan kemudian di ONE: LIGHTS OUT.
Kini, warga Tehran ini akan mencoba mencetak sebuah penyelesaian lainnya dalam laga semifinal yang krusial itu.
Menghadapi rival yang memiliki tinggi badan 198 sentimeter, ia akan harus mengatasi keunggulan jangkauan pria Brasil yang kuat itu saat dirinya memasuki laga dengan ambisi luar biasa.
Azizpour berkata pada ONEFC.com/id:
“Saya tak peduli seberapa tinggi dirinya – yang terpenting adalah laga itu. Tangan dan kaki saya adalah senjata terbesar saya – dan keduanya itu kuat.”
“Saya mengalahkan dua kompetitor yang sangat bagus, dan saya dapat mengalahkan Chaves. Tujuan saya jauh lebih besar dari itu. Yang saya ingin lakukan adalah mengalahkan para petarung terbaik di ONE. Saya ingin dapat menghadapi semua petarung terbesar di seluruh dunia.”
Dengan sabuk hitam kung fu, Azizpour memiliki pukulan kanan kuat dan dapat dianggap sebagai penendang tinggi terbaik dalam divisinya – sesuatu yang ingin ditunjukkannya malam ini.
Dengan seluruh faktor tersebut, prediksinya bagi laga melawan Chaves ini sangat sederhana dan lugas:
“Saya akan meng-KO dirinya.”
Sebuah Laga Trilogi Melawan Roman Kryklia?
Sebuah kemenangan di ONE 161 akan menempatkan Azizpour yang berusia 33 tahun ini di Final Kejuaraan ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix, dimana ia mungkin dapat menghadapi rival lamanya, Roman Kryklia.
Kryklia, sang Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing, dijadwalkan melawan Guto Inocente dalam laga babak semifinal lain di malam yang sama.
Azizpour dan Kryklia sudah sangat familiar, dimana mereka berbagi kemenangan dalam sepasang laga pada tahun 2018 dan 2019. Maka, tentu saja pria Iran ini menginginkan sebuah trilogi.
Ia berkata:
“Saya tak peduli siapa yang akan saya hadapi di final, tapi saya ingin menghadapi Roman Kryklia.”
“Ada urusan yang tertunda di sana, dan saya ingin memastikan bahwa saya menyelesaikan kisah itu. Pada ronde kedua saat melawannya di laga kedua kami, saya tak siap seperti seharusnya, dan saya melakukan kesalahan. Itulah mengapa saya ingin kembali menghadapi Roman.”
Dalam dua laga awal itu, Azizpour melihat sesuatu yang dapat memberinya keyakinan penuh untuk melawan sang penguasa light heavyweight kickboxing ini dalam laga trilogi potensial itu.
Dan, kali ini, sabuk perak prestisius itu akan dipertaruhkan.
Ia menambahkan:
“Saya ingin menghadapi Kryklia sekali lagi supaya saya dapat mengkoreksi kesalahan saya, untuk membuktikan saya dapat mengalahkannya. Dalam laga terakhir kami, ia mengejutkan saya, dan karena itu ia dapat mengalahkan saya. Tapi dalam laga ketiga, saya akan mengalahkannya.”
“Roman itu kuat, ia menyerang dengan kuat. Tetapi ia memiliki kelemahan yang saya tak ingin bicarakan. Anda akan melihat kelemahannya saat kami bertarung di dalam Circle.”