Banma Duoji Ingin Tunjukkan ‘Kekuatan Tiongkok’ Dalam Debutnya
“The Prince” Banma Duoji dianggap sebagai superstar masa depan dalam dunia bela diri campuran di Tiongkok, dan ia dapat membuktikan prediksi tersebut dalam debutnya bersama ONE Championship.
Pria berusia 24 tahun ini akan melawan Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke di ajang ONE: BATTLEGROUND III pada Jumat, 27 Agustus ini, dan sebuah kemenangan atas mantan Juara Dunia ONE Strawweight itu jelas akan membawa namanya melaju di atas panggung dunia.
Itu adalah ujian pertama yang sangat berat, namun atlet fenomenal dari Kawasan Otonomi Tibet itu meyakini bahwa peningkatan dalam kompetisi ini akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Saya menganggap ONE Championship sebagai organisasi terbaik dengan para atlet terbaik – dan saya adalah salah satu dari mereka,” kata Banma.
“Tentunya, ada sedikit tekanan bagi saya. Saya belum bertarung selama hampir dua tahun dan itu membuat saya sedikit gugup [jelang] menghadapi lawan tingkat tinggi seperti itu, tetapi saya tidak melewatkan satu hari latihan pun. Saya telah berlatih sangat keras.”
“Bagian lain dari tekanan itu adalah karena ini menjadi pertama kalinya saya bergabung dengan organisasi tingkat tinggi seperti ini. Saya kira saya akan membalikkan tekanan itu menjadi motivasi, dan saya akan menampilkan aksi yang sangat baik.”
Bintang unggulan Tiongkok ini telah menarik perhatian di kawasannya karena catatan rekor 13-1 miliknya, gaya bertarung yang menarik dan caranya mengikuti tren, namun ia mengetahui bahwa sebuah penampilan kuat melawan veteran Thailand itu akan dapat menentukan arah kariernya.
Selain menjadi mantan penguasa divisi strawweight ONE, Dejdamrong yang berusia 42 tahun itu adalah legenda Muay Thai yang meraih prestasinya dalam olahraga tarung selama beberapa dekade.
Tetap saja, “The Prince” berpikir dirinya dapat mengatasi apa pun yang akan dilontarkan perwakilan Evolve itu ke arahnya.
“Saya kira bagian terkuat dari dirinya adalah teknik Muay Thai. [Serangan] lutut dan sikunya cukup kuat,” kata Banma.
“Strategi utama saya adalah untuk mencegah semua serangan itu dan menggunakan pukulan kanan saya. Saya tak mengira itu akan menjadi masalah besar.”
Jika ada alasan mengapa Banma tak gentar menghadapi arsenal striking lawannya, itu mungkin adalah kemampuan stand-up kuat miliknya. Atlet Tiongkok ini memiliki tingkat penyelesaian 100 persen, dan 12 dari 13 kemenangannya diraih melalui KO.
- Tawanchai Ingin Taklukkan Sitthichai, Raih Ketenaran Baru
- Dejdamrong Ingin Beri Banma ‘Sekilas Rasa Serangan Muay Thai’
- Sitthichai Ingin Buktikan Diri Dalam Muay Thai Kontra Tawanchai
Dan sementara ia belum memiliki pengalaman seluas Dejdamrong, Banma meyakini ia memiliki keunggulan dalam tiap area jika mereka beradu serangan stand-up.
“Dibandingkan dengannya, saya kira saya memiliki keunggulan besar dengan tinggi badan dan jangkauan saya. Saya kira saya lebih cepat dari dirinya dan memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik,” katanya.
“Dan juga, walau ia seorang striker, saya kira posisi pukulannya tak terlalu bagus. Itu mungkin menjadi sebuah keunggulan lain bagi saya.”
Petarung Tiongkok ini juga melihat masa lalu rivalnya itu dalam Muay Thai sebagai sebuah jalur potensial menuju kemenangan, walau Dejdamrong telah cukup sukses sejak beralih ke bela diri campuran.
“Banyak orang mengatakan bahwa ia adalah petarung bergaya Muay Thai, namun ia telah berlaga dalam MMA sangat lama, maka ia pasti memiliki kemampuan lengkap,” tambah Banma.
“Namun, jika saya harus mengatakan [apa saja] kelemahannya, itu adalah grappling dan gulatnya. Itu tak akan menjadi lebih baik dari saya, maka saya akan menemukan kelemahannya di ground.”
https://www.instagram.com/p/COpnFirtmQD/
Perwakilan Enbo Gedou ini siap untuk memasuki Circle dengan keyakinan besar. Ia meyakini bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengalahkan Dejdamrong di mana pun laga ini berlangsung, dan ia sangat ingin membuktikan diri.
Lagipula, memasuki organisasi bela diri terbesar di dunia dan bertemu seorang ikon tidaklah cukup bagi Banma. Ia memiliki ambisi besar, yang dimulai dengan laga Jumat ini melawan veteran Thailand itu.
“Saya datang ke ONE Championship untuk menunjukkan kekuatan Tiongkok dan menampilkan beberapa teknik baru saya,” tegasnya.
“Setelah tiga atau empat laga, saya ingin mendapatkan hak untuk berkompetisi dengan sang juara. Saya ingin menjadi Juara Dunia ONE Strawweight berikutnya dan membawa kehormatan bagi negara saya.”
Baca juga: 5 KO Terpanas Para Bintang Di ONE: BATTLEGROUND III