‘Bersiap Untuk Pertempuran Lima Ronde’ – Regian Eersel Ingin Tantangan Berat Di Kejuaraan Dunia Dari Alexis Nicolas Yang Tak Terkalahkan
Penguasa dua disiplin Regian “The Immortal” Eersel mengantisipasi pertarungan keras saat ia kembali untuk mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing di jam tayang utama A.S. pada Jumat, 5 April, atau Sabtu pagi, 6 April waktu Asia.
Superstar Suriname ini akan menghadapi Alexis “Barboza” Nicolas di laga utama ONE Fight Night 21, dan ia mengetahui bahwa petarung fenomenal Prancis yang tak terkalahkan ini akan membawa kemampuan terbaiknya ke Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Seperti para penantang lain yang mengincar singgasana Eersel, Nicolas jelas melihat laga ini sebagai kesempatan terbesar dalam kariernya.
Dengan pemikiran itu, “The Immortal” berkata pada onefc.com/id bahwa ia mempersiapkan diri melawan penantang gelar ini dengan sangat serius:
“Saya melihat siapa pun yang mereka taruh di hadapan saya sebagai pria paling berbahaya, karena sosok yang ada di hadapan saya adalah seseorang yang mencoba mengalahkan saya.”
“Lawan saya akan melakukan segala sesuatu dengan kekuatannya untuk meraih kemenangan dan merebut sabuk itu. Tak ada yang menjadi lawan mudah. Semua orang itu berbahaya.”
Nicolas mendapatkan kesempatan itu setelah kemenangan debut impresif atas Magomed Magomedov pada Januari lalu di ONE Friday Fights 47, dimana ia memperpanjang catatan rekor sempurnanya menjadi 23-0.
Di sisinya, Eersel memperhatikan laga “Barboza” itu dengan cermat, mengetahui bahwa sebuah lawan potensial dapat saja muncul.
Ia terkesan dengan perwakilan Mahmoudi Gym yang sedang naik daun ini, dan ia melihat laga mereka akan mengeluarkan yang terbaik dari kedua sisi:
“Saya menonton secara langsung saat ia menjalani laga perdananya untuk ONE. Ia petarung cerdas, bagus dengan tendangan dan melontarkan kombinasi bagus. Itu akan menjadi pertarungan bagus bagi saya, dan saya akan kembali menguji nama saya lagi.”
“Itu juga bagus bagi dirinya untuk dapat bertarung demi sabuk itu dalam laga keduanya di ONE.”
“Saya kira kami berdua akan mencetak banyak poin dan melontarkan banyak kombinasi. Dan saya harap dapat ‘menangkapnya’. Tapi dalam pikiran saya, saya bersiap untuk pertempuran lima ronde.”
Regian Eersel Lihat Alexis Nicolas Akan Kesulitan Atasi Intensitasnya
Sebagai Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing lima kali, dan tiga kali menjadi Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai, Regian Eersel terbiasa menghadapi pertarungan tingkat tinggi melawan para striker terhebat di muka bumi.
Walau Alexis Nicolas adalah Juara Dunia ISKA Kickboxing, resumenya tak memiliki kedalaman yang sama, dan “The Immortal” berharap membawa keunggulan dalam berbagai area saat mereka beradu.
Eersel menyebutkan:
“Keunggulan terbesar saya, saya kira, adalah pengalaman saya, tekanan saya saat maju, dan agresi saya. Saya kira ia akan kesulitan dengan itu.”
“Saya akan berkata bahwa saya adalah petarung yang berbeda. Saya benar-benar akan memberi tekanan pada dirinya, dan ia akan merasakan itu.”
Nicolas memang nampak sangat kuat saat mencetak debut promosionalnya di bawah bendera ONE Friday Fights, tapi kali ini, ia akan menghadapi Eersel secara langsung di jam tayang utama A.S., dengan jutaan mata di seluruh dunia yang menyaksikan.
Memang belum jelas apakah bintang muda ini dapat bangkit menguasai keadaan atau runtuh di bawah tekanan tambahan itu. Jika yang kedua itu terjadi, sang penguasa berjanji untuk memanfaatkannya.
Eersel menambahkan:
“Saya kira itu dapat berlangsung dua arah karena setiap petarung itu tidak sama. Tidak hanya pertarungan itu – itu tentang semua hal disekelilingnya. Itu adalah laga Kejuaraan Dunia di salah satu organisasi terbesar di dunia, maka kami mendapat banyak wawancara dan perhatian.”
“Saat itu mendekat, semua media dan semua perhatian yang Anda dapatkan itu, beberapa petarung tak dapat mengatasinya.”
“Anda takkan dapat melihatnya dari petarung itu, tetapi di dalam kepalanya, terkadang itu terlalu banyak. Jika ia dapat mengatasinya, bagus. Jika tidak, saya akan melihatnya.”
“Saya akan melihatnya dalam laga, dan bahkan sebelum laga. Karena terkadang Anda bisa melihat itu di matanya, keraguan itu. Maka, saya akan mengenali itu jika ia mengalaminya.”