‘Bertarung Di Antara Idola Saya’ – Valmir Da Silva Ingin Buktikan Status Elite Via KO Atas Lawan Terhormat Hiroyuki Tetsuka
Setelah tiga kali tampil bersama ONE Championship, pencetak KO Brasil Valmir “Junior” Da Silva yakin dirinya menemukan arah bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.
Pada 5 April di jam tayang utama A.S., atau 6 April pagi di Asia, petarung asal Manaus ini akan beradu dengan penantang kuat Hiroyuki “Japanese Beast” Tetsuka dalam aksi welterweight MMA krusial di ONE Fight Night 21: Eersel vs. Nicolas.
Laga tersebut akan berlangsung di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, dan itu akan menjadi kesempatan bagi Da Silva untuk mengalahkan salah satu petarung terbaik dalam divisinya.
Selalu rendah hati, pria berusia 27 tahun ini berkata pada onefc.com/id bahwa ia memiliki respek luar biasa terhadap Tetsuka:
“Ia adalah pria yang sangat saya kagumi. Saya sudah menonton laga-laganya bahkan sebelum bergabung dengan organisasi ini. Saya merasa seperti anak kecil bertarung di antara idola saya.”
Jelas, “Japanese Beast” meraih tiga kemenangan beruntun, atau empat dari lima laganya di ONE, yang dengan tegas memastikan dirinya sebagai pemain kunci dalam jajaran teratas peringkat welterweight MMA.
Da Silva dengan seksama menganalisa permainan menyeluruh yang non-ortodoks milik lawannya itu. Ia mengakui bahwa Tetsuka membawa teka-teki yang cukup sulit untuk diatasi, terutama saat ia menerapkan pergerakan unik untuk memotong sudut di atas kakinya:
“Ia adalah striker yang sangat berkemampuan, pria yang tak dapat ditebak, serta memiliki banyak persenjataan dalam striking-nya.”
“Saya mempelajari permainannya, menyesuaikan beberapa hal untuk dapat menetralisir striking-nya. Ia sangat melatih footwork itu, dan saya yakin ini adalah senjatanya yang paling berbahaya dalam striking.”
Tentu saja, “Junior” sendiri juga menjadi striker berkemampuan dan pencetak penyelesaian kejam, yang membawa tingkat penyelesaian 100 persen dalam sembilan kemenangan di sepanjang kariernya.
Ia meyakini bahwa laga ini akan sangat tipis, dimana keduanya akan ingin menerapkan permainan mereka di sisi stand-up. Dengan pemikiran tersebut, ia ingin menerapkan ritmenya atas Tetsuka dan menjadi pria pertama di ONE yang menghentikan bintang Jepang itu.
Da Silva berkata:
“Itu akan menjadi laga yang menarik. Saya yakin bahwa siapa pun yang dapat mengendalikan jarak lebih baik akan pulang dengan tangan terangkat, dan saya yakin itu adalah saya.”
“Saya akan menyerang dengan volume dan mencoba melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya, yaitu menjatuhkannya. Mari beri aksi keras bagi para penggemar.”
Terlepas dari kemampuan luar biasa lawannya itu dalam ranah striking, petarung Brasil ini masih berharap lawannya akan ingin membawa laga ini ke atas kanvas saat mulai kalah dalam pertukaran serangan.
Di titik itu, “Junior” bersiap untuk menjaga laga tetap di area stand-up – dimana ia ingin menemukan penyelesaian dan menambah sorotan terbaiknya yang sangat impresif itu:
“Saya akan mencoba bertahan dari takedown-nya agar laga ini dapat berlanjut dengan striking. Saya yakin pertarungan ini takkan melewati ronde kedua. Saya juga akan banyak mencoba mengeksplorasi serangan lutut.”
“Kemungkinannya sangat tinggi bahwa laga ini akan berakhir dengan KO di ronde pertama, atau di awal ronde kedua.”
Da Silva Sesuaikan Diri Dengan Tekanan Di Panggung Dunia
Valmir Da Silva merasa yakin bahwa laga melawan Hiroyuki Tetsuka ini akan membuktikan bahwa dirinya layak berada di antara para petarung bela diri campuran terbaik dunia.
Ia tiba di ONE dengan empat kemenangan KO beruntun, serta dianggap sebagai salah satu bintang baru paling menjanjikan dari Brasil dalam beberapa tahun terakhir ini.
Tetapi dalam debut promosionalnya, “Junior” menderita kekalahan berat di tangan mantan Juara Dunia ONE Welterweight MMA Zebaztian Kadestam.
Melihat kembali, ia mengakui bahwa penyesuaian diri dengan sorotan di atas panggung terbesar dunia ini memang terbukti cukup sulit:
“Saya sudah meraih kemenangan bagus dengan KO signifikan sampai saya tiba di ONE. Dalam laga pertama, saya melawan pria yang sangat berpengalaman. Tentu saja, kami merasakan tekanan saat berada di atas panggung besar seperti ONE ini, dan ia akhirnya meng-KO saya.”
Pria Brasil ini sejak itu membawa rekor 1-1 dan masih mencari pijakan di antara para petarung elite divisi welterweight.
Tetapi, dirinya tetap tak gentar, dan ia pun merasa yakin bahwa persiapan yang sangat teliti ini akhirnya akan membawa dirinya menapaki tangga peringkat divisi, dimulai dengan pertarungannya melawan “Japanese Beast” di ONE Fight Night 21.
Da Silva menambahkan:
“Saya mencoba menyesuaikan segala sesuatu, melihat apa kesalahan saya dan memperbaiki seluruh kekurangan itu. Tetapi, setiap laga itu menjadi pengalaman baru.”
“ONE memiliki petarung terhebat di dunia, dan saya masuk sedikit demi sedikit, satu batu di tiap langkah, untuk menjadi salah satu dari mereka.”