Bi Nguyen Yakin Tak Terkalahkan Di Depan Fans Vietnam
Sudah lebih dari 20 tahun lalu saat Bi “Killer Bee” Nguyen menginjakkan kaki di Vietnam, namun pada saat ia kembali, ia merasa seperti berada di rumahnya.
Hari Jumat ini, 6 September, seniman bela diri veteran ini akan mendapatkan kesempatan untuk tampil di depan para pendukung tuan rumah saat ia menghadapi Puja “The Cyclone” Tomar dalam laga ONE Super Series Muay Thai divisi atomweight wanita di ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH.
Walau ia telah pindah ribuan kilometer menyeberangi Laut Pasifik ke Amerika Serikat, dan kembali ke Ho Chi Minh, ia tidak merasa berada di tanah yang asing.
"Killer Bee" 🐝 yakin akan tampil maksimal di ONE: IMMORTAL TRIUMPH 🇻🇳
"Killer Bee" 🐝 yakin akan tampil maksimal di ONE: IMMORTAL TRIUMPH 🇻🇳🗓: Ho Chi Minh | 6 September | 19:00 WIB | ONE: IMMORTAL TRIUMPH🎟: Dapatkan tiket anda di 👉 http://bit.ly/oneimmortal19📺: Saksikan di SCTV tanggal 7 September pukul 23:30WIB📱: Saksikan di ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: SIARAN LANGSUNG babak prelims di Facebook | Prelims + 2 pertandingan Kartu Utama LANGSUNG di Twitter
Posted by ONE Championship Indonesia on Thursday, August 29, 2019
“Ini terasa aneh, seperti saya tidak pernah bepergian,” katanya tentang bagaimana ia kembali di tanah kelahirannya.
“Karena saya berbicara bahasanya, mereka adalah orang-orang [Vietnam] seperti saya. Saya merasa berada di rumah.”
Laga mendatang di Vietnam akan membawa Bi kembali ke akarnya lebih dari satu cara.
Sementara ia menghabiskan beberapa tahun belakangan untuk terfokus pada seni bela diri campuran, mantan bintang televisi Survivor ini memulai karirnya dalam pertandingan di dunia “seni delapan tungkai,” dan ia merasa senang memiliki kesempatan untuk menjalani kontes perdananya di bawah peraturan global di atas panggung dunia.
“Saya dikenal sebagai seniman bela diri campuran – terutama bersama ONE dan di sirkuit Asia. Saya dikenal dengan permainan grappling saya, namun saya menyukai Muay Thai,” kata Bi.
“Saya jatuh cinta pada seni bela diri [karena] seni dan tradisi dari Muay Thai. Untuk berada di dalam rangkaian Super Series yang sangat kreatif ini dengan mengenakan sarung tangan bela diri campuran – terutama untuk ukuran kami, saya menyukai sarung tangan itu – saya rasa itu yang terbaik dalam kedua dunia [bela diri].”
“Saya rasa ONE telah melakukan sesuatu yang spesial dengan ONE Super Series dengan menggabungkan keduanya. Saya sangat bersemangat. Ini akan menjadi laga penuh aksi.”
Faktor terbesar bagi Bi untuk bergabung dengan “The Home Of Martial Arts” adalah kesempatan untuk melebarkan sayap dan berkompetisi dalam disiplin berbeda, maka kesempatan untuk melawan Puja dalam laga Muay Thai di ajang perdana ONE di Vietnam adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
“Dari apa yang saya terima dari Chatri [Sityodtong], adalah misinya untuk membagi seni bela diri bersama dunia,” katanya.
“Anda tidak dapat sepenuhnya membagi seni bela diri jika anda hanya berbagi tentang bela diri campuran. Saya kira sangat luar biasa bahwa ia memperbolehkan kami, para atlet, untuk mengekspresikan diri kami sebagai artis dalam cara yang kami sukai.”
Saat ia kembali berkompetisi dalam Muay Thai untuk pertama kalinya setelah lebih dari tiga tahun, Bi memoles tekniknya untuk menampilkan kemampuan striking terbaiknya melawan Puja Tomar Jumat ini.
Kemampuannya harus berada di kondisi tertajam saat melawan atlet India ini, karena walau Puja juga berasal dari disiplin bela diri campuran, kemampuan dan pengalaman stand-up yang ia miliki sangatlah luas.
Atlet berusia 25 tahun ini adalah juara nasional wushu empat kali dengan rekor luar biasa 67-5 dalam disiplin tersebut, dimana ia yakin bahwa kemampuannya dapat diterjemahkan dalam kompetisi Muay Thai.
Namun, Bi mencoba untuk tidak terfokus pada hal lain selain dirinya saat persiapan. Ia yakin bahwa pelatihnya telah menunjukkan jalan bagi dirinya untuk meninggalkan Phu Tho Indoor Stadium sebagai juara.
“Menghadapi tiap lawan, saya mengirim semua rekaman ke pelatih saya, atau ia yang mencari video-video ini, dan mereka melatih saya dengan cara yang sesuai,” katanya.
“Penilaian saya atas lawan saya adalah apa yang para pelatih saya berikan bagi saya. Saya mendengar ia memiliki banyak pukulan kuat – kekuatan dalam serangan hook-nya dan overhand – maka kami telah berlatih cukup banyak untuk itu. Ia memiliki tendangan ke arah kaki yang kuat, maka saya juga bersiap untuk itu.”
“Jika saya melakukannya dengan benar, kecepatan dan keragaman serangan saya dalam laga ini akan menaklukkannya.”
Walau Bi menghormati kemampuan lawannya dan bersiap menghadapi tiap kemungkinan dalam kontes ini, ia merasa bahwa ia akan hampir tidak terkalahkan di depan masyarakat Vietnam.
“Killer Bee” menjanjikan bahwa kemampuan terbaik Puja tidak akan cukup mengatasinya saat mereka bertemu hari Jumat.
“Anda tidak akan mengalahkan saya di tanah kelahiran saya,” katanya.
“Ia harus lebih berusaha lagi karena saya akan berlaga dengan ketabahan dan kegigihan yang lebih dari sebelumnya. Saya tidak dapat membayangkan kekuatan yang akan saya keluarkan dari para pendukung tanggal 6 September.”