Bibiano Fernandes Menatap Tantangan Baru Di Tahun 2020
Bibiano “The Flash” Fernandes menjalani salah satu tahun terbaiknya pada tahun 2019.
Atlet Brasil berusia 39 tahun ini mengawali 2019 dengan merebut kembali Gelar Juara Dunia ONE Bantamweight dari rival bebuyutannya Kevin “The Silencer” Belingon dalam ajang ONE: A NEW ERA pada bulan Maret lalu, yang merupakan agenda pertama “The Home Of Martial Arts” di Jepang.
Namun laga tersebut harus berakhir dengan sebuah diskualifikasi bagi Belingon saat ia tak sengaja menyerang bagian belakang kepala “The Flash” dengan sikutnya.
Hal itu membuka jalan bagi pertemuan keempat bagi kedua atlet dan laga tersebut kembali diselenggarakan di Tokyo dalam ajang ONE: CENTURY PART II pada bulan Oktober lalu. Kali ini, Fernandes mengalahkan Belingon lewat teknik kuncian rear-naked choke para ronde kedua untuk mempertahankan gelar sekaligus mengakhiri rivalitas panjang mereka.
Saat ini, atlet yang bermukim di Kanada ini tengah memegang rekor ciamik. Ia merupakan atlet dengan jumlah laga perebutan gelar Juara Dunia terbanyak (12), kemenangan terbanyak dalam laga perebutan gelar Juara Dunia (10), dan menyimpan rekor sebagai atlet yang berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia terbanyak (9) dalam sejarah ONE Championship.
Tak berhenti di situ, ia pun ingin terus menciptakan rekor baru dan menatap tantangan baru, seperti yang ia kemukakan dalam wawancara ekslusif berikut ini.
Setelah duel sengit untuk yang 🔥 keempat kalinya, Bibiano Fernandes tetap berhasil menjaga gelar Juara Dunianya! 🏆
Posted by ONE Championship Indonesia on Sunday, October 13, 2019
ONE Championship: Anda mengakhiri persaingan sengit dengan Kevin Belingon pada bulan Oktober lalu dan berhasil mempertahankan Gelar Juara Dunia ONE Bantamweight. Apa pendapat anda tentang persaingan tersebut?
Bibiano Fernandes: Merupakan sebuah kehormatan bisa bertarung dengannya hingga empat kali. Saya memenangi laga pertama dan pada laga kedua, ia mengerahkan segala yang ia punya dan menang lewat split decision [keputusan terbelah]. Pada laga ketiga, ia menyerang saya dengan sikutan ilegal ke bagian belakang kepala hingga harus didiskualifikasi.
Dalam laga keempat, saya menguncinya kembali dan menunjukkan diri sebagai petarung mixed martial arts yang lebih unggul. Ia hebat, dan bisa menjadi juara di masa depan. Namun saat ini, sayalah juaranya.
ONE: Bagaimana hubungan anda dengan Kevin saat ini mengingat rivalitas anda berdua telah berakhir? Adakah kemungkinan anda berdua menjadi mitra tanding?
BF: Saya ingin membantunya, tentu saja. Saya ingin membawanya ke Kanada dan tetap menjalin hubungan baik karena ia memiliki talenta hebat. Dia sangat eksplosif dan memiliki kemampuan stand-up yang bagus, namun dia memiliki sedikit kekurangan dalam hal mengombinasikan seni bela diri. Jika mulai belajar untuk itu, dia akan menjadi seorang petarung yang berkemampuan lengkap. Dia masih muda dan masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, namun saya yakin dia akan menaklukkan hal-hal besar di masa depan.
Merupakan sebuah kehormatan dan kebanggan untuk bisa membantunya jika dia mau terbang ke Kanada. Dia orang yang baik dan saya telah mengenalnya dalam waktu yang lama. Dia memiliki etos kerja yang luar biasa dan mau untuk berkembang. Saya menyukai orang-orang rendah hati yang ingin meraih kesuksesan dalam hidup, jadi saya sangat menghormati Kevin.
ONE: Pencapaian apa yang berhasil anda raih tahun ini di dalam maupun di luar Circle?
BF: Saya merupakan seorang ayah, guru dan juga petarung. Keluarga serta murid-murid saya merupakan orang-orang yang penting bagi saya. Saya biasanya menghabiskan banyak waktu membantu orang lain. Kali ini, saya tidak hanya hidup untuk diri sendiri – saya hidup untuk membantu orang-orang di seluruh dunia. Jadi di dalam dan di luar arena pertandingan, saya sangat puas dan senang dengan performa saya sebagai atlet dan juga sebagai makhluk sosial.
Saya harus berterima kasih pada Tuhan atas kesempatan ini, atas cinta dan orang-orang yang telah Dia berikan dalam hidup saya. Sebagai seorang atlet, Saya menutup tahun dengan membawa pulang sabuk juara, dan sebagai seorang ayah, saya bisa menyaksikan anak-anak saya tumbuh. 2019 merupakan tahun yang indah bagi saya.
ONE: Bagaimana dengan rencana anda pada tahun 2020? Siapa yang ingin anda hadapi?
BF: Saya ingin terus mematahkan rekor di ONE Championship. Saya bukan tipikal orang yang menantang orang untuk bertarung, tak pernah. Saya bisa bertarung dengan siapapun yang ditawarkan pada saya, namun ada John Lineker yang baru saja bergabung. [Terlepas dari siapaun yang akan saya hadapi,] saya akan siap untuk mempertahankan gelar dan menciptakan rekor-rekor baru.
ONE: Yusup Saadulaev baru-baru ini mengemukakan harapan untuk bisa menantang sabuk juara anda. Apakah anda juga mengharapkan sebuah laga untuk melawannya?
BF: Saya akan menghadapi Yusup Saadulaev tentu saja. Dia merupakan petarung hebat dan memiliki kemampuan gulat yang baik dan telah mengalahkan banyak petarung hebat mixed martial arts. Laga itu akan menjadi pertarungan yang sengit, tak disangsikan lagi. Saya tertarik untuk menghadapinya, namun saya akan menyerahkan semuanya pada penata tanding ONE. Saya hanya seorang karyawan, jadi tugas saya adalah untuk bersiap jika mereka telah memutuskan. Hal itu tergantung dari keputusan ONE.
ONE: Anda juga berhasil mempertahankan gelar dari tantangan Juara Dunia ONE Featherweight Martin Nguyen pada bulan Maret tahun 2018. Apakah anda berniat untuk naik divisi dan menantang gelar miliknya?
BF: Benar, saya tertarik. Jika ONE memanggil saya dan mengatakan bahwa saya perlu naik divisi dan menghadapi Martin Nguyen, saya akan siap untuk bertarung dengannya dan membawa pulang sabuk featherweight.
Jika ONE menawarkan laga ini, saya akan siap. Kita tinggal duduk dan berdiskusi. Hingga kini, belum ada yang menawarkan ide ini pada saya, jadi saat ini saya akan tetap mengalahkan atlet-atlet yang ada di divisi saya.
Baca juga: Petchmorakot Miliki Dua Mimpi Besar Di Tahun 2020