‘Bonus Itu Mengubah Hidup’ – Jeremy Pacatiw Lihat Kembali Kemenangan Submission Atas Tial Thang
Jeremy Pacatiw menggemparkan para kompatriotnya dengan penyelesaian ronde kedua di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, pada Sabtu, 3 Desember lalu.
Pria Filipina berusia 26 tahun ini meraih submission via triangle choke untuk memaksa Tial Thang tap out di kartu utama ajang ONE 164: Pacio vs. Brooks, dimana ia kembali ke jalur kemenangan setelah kekalahan dari penantang #1 bantamweight Fabricio Andrade pada Februari lalu.
Walau Team Lakay sangat dikenal atas kemampuan striking luar biasa, “The Juggernaut” memastikan kemenangan ketiga dalam kariernya ini via submission, dan ia memuji komitmen sasana elite ini dalam mengembangkan diri di tiap area MMA.
Pacatiw berkata:
“Sebagai seniman bela diri, kami harus melatih semuanya, tak hanya salah satu arsenal. Ini adalah seni bela diri campuran, dan itu terdiri dari berbagai disiplin.”
“Dengan orang-orang yang sesuai dan layak di sasana, kami berlatih dan mengasah arsenal kami. Kami terus berusaha, dan repetisi itu menjadi kunci. Itulah mengapa saya mampu mengeksekusi triangle [choke] itu.”
“Itu bukan game plan-nya, namun itu baru saja tiba, maka saya melihatnya sebagai kesempatan dan mengambilnya.”
Setelah ronde pertama yang menghibur dengan kedua kompetitor ini bertukar serangan di atas kaki, penyelesaian awal “The Juggernaut” pada stanza kedua memberinya bonus penampilan US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.
Warga Baguio City ini sangat bersemangat menerima hadiah tambahan itu, yang menjadi kompensasi untuk usaha bertahun-tahun yang ditempatkannya dalam karier olahraga tarung ini.
Pacatiw berkata:
“Mendapatkan bonus itu sangat mengubah hidup, karena sebagai seniman bela diri, itu sangat sulit.”
“Kami sangat diberkati. Kami berterima kasih pada Sir Chatri karena kami mampu mengesankannya, dan ia memberi kami bonus US$50.000. Saya tak dapat berkata apa-apa. Itu saja.”
Jeremy Pacatiw Yakini Para Veteran Team Lakay Dapat Bangkit
Kemenangan Jeremy Pacatiw sangat dibutuhkan oleh Team Lakay, di akhir minggu yang tak berjalan sesuai dengan keinginan mereka.
Dari tujuh laga yang mereka masuki di ONE 164 dan ONE Fight Night 5 pada Sabtu lalu, hanya ada dua petarung, “The Juggernaut” dan bintang baru tak terkalahkan Jhanlo Mark Sangiao, yang dapat meraih kemenangan.
Terlebih lagi, Joshua Pacio kehilangan sabuk emas terakhir milik Team Lakay saat Jarred Brooks merebut kemenangan mutlak dalam Kejuaraan Dunia ONE Strawweight, setelah mantan Juara Dunia ONE Eduard Folayang dan Geje Eustaquio juga menderita kekalahan.
Namun, sementara generasi petarung baru dari Baguio City – Pacatiw, Sangiao dan Stephen Loman – nampak dapat melaju, “The Juggernaut” melihat para seniornya itu masih belum selesai.
Ia menambahkan:
“Kami harus menghibur mereka. Mereka sangat membantu kami – tak hanya dalam latihan, namun juga terkait berbagai saran. Mereka berbagi pengetahuan dan kemampuan, dan kami masih meyakini bahwa ini bukanlah akhir dari karier mereka.”
“Kami yakin bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk ditunjukkan, dan menurut waktunya Tuhan, Ia akan memberi itu bagi para senior kami. Kami percaya pada mereka.”