Catalan Yakini Pengalaman Jadi Kunci Saat Lawan Elipitua
Robin “The Ilonggo” Catalan memiliki kemenangan atas dua seniman bela diri campuran terbaik Indonesia, dan pada hari Jumat, 14 Januari nanti, ia mengincar hat-trick.
Malam itu, warga Manila berusia 31 tahun ini akan berlaga melawan salah satu bintang muda tanah air, Elipitua “The Magician” Siregar, untuk membuka gelaran ONE: HEAVY HITTERS yang ditayangkan langsung dari Singapore Indoor Stadium.
Catalan sebelumnya mengalahkan kompatriot Elipitua, yaitu Adrian “Papua Badboy” Mattheis dan rekan satu timnya di Bali MMA, Stefer “The Lion” Rahardian, namun sebuah kemenangan atas petarung ketiga dari Indonesia akan tiba pada saat yang sangat krusial bagi bintang Filipina itu.
Selain melejitkan kariernya dalam bela diri campuran, sebuah kemenangan akan membantu komunitasnya, Catalan Fighting System.
Pandemi COVID-19 menghantam sasana keluarganya ini dengan sangat keras, karena “The Ilonggo” dan kakaknya, Rene “The Challenger” Catalan, berjuang untuk tetap membuka pintu mereka.
Selain itu, kakaknya yang juga berlaga dalam divisi strawweight itu mengalami tiga kekalahan beruntun dan berada di ambang masa pensiun, selain rekan satu timnya Jomary “The Zamboanginian Fighter” Torres yang juga mengalami masa sulit.
Maka, kemenangan bagi “The Ilonggo” di Singapura akan memberi keyakinan yang dibutuhkannya dan atmosfer baru di sasana mereka. Catalan berbicara tentang ini, dan masih banyak lagi, dalam wawancara eksklusif ini.
ONE Championship: Bukanlah sebuah rahasia bahwa beberapa rekan satu tim anda di Catalan Fighting System mengalami kekalahan berat di dalam Circle. Karena itu, seberapa penting laga melawan Elipitua Siregar ini?
Robin Catalan: Dalam hal itu, saya tak berhenti berlatih. Saya telah berlatih sejak lama dengan mengetahui bahwa kami harus membawa sasana kami kembali ke jalur yang tepat, dan kini saya memiliki kesempatan itu. Itulah mengapa laga ini sangat penting bagi saya.
Kuya Rene [Catalan] mengalami kekalahan. Jomary [Torres] juga kalah, maka itu tergantung saya saat ini.
Saya juga telah mendengar berbagai hal. Karena hasil terbaru kami, beberapa penggemar mulai memandang kami rendah, maka tergantung pada saya untuk membuktikan pada semua orang bahwa kami akan tetap ada di sini.
ONE: Apakah anda merasa ada tekanan bagi diri anda dan tim?
RC: Ya. Kami juga harus bertahan tak hanya di dalam ring, namun juga di sasana. Pandemi ini menghantam kami sangat keras, maka kami berjuang untuk mencukupi kebutuhan. Kami harus menggandakan waktu kami bekerja. Selain melindungi reputasi sasana kami, kemenangan baik di sini akan juga membantu pengeluaran sasana kami.
ONE: Berbicara tentang kakak anda, Rene, apakah yang ia katakan jelang laga melawan Elipitua ini?
RC: Ia hanya mengingatkan saya untuk tetap terfokus. Saya harus melupakan segala sesuatu yang terjadi dan tetap fokus pada laga ini. Ia mengingatkan saya untuk tidak membuang banyak waktu karena pandemi telah melakukan itu untuk kami. Ia juga mengingatkan bahwa ia akan segera pensiun, dan saya yang akan mengurus banyak hal di sini.
ONE: Sepertinya anda akan menjadi atlet utama Catalan Fighting System saat Rene pensiun. Apakah anda telah memikirkan itu? Jika betul, apakah yang ada dalam pikiran anda?
RC: Ada banyak tekanan pada diri saya, namun saya tahu bahwa ia juga mengalami masa sulit. Ada tekanan. Itu adalah tanggung jawab besar. Saya harus memastikan untuk melakukan itu dengan benar supaya saya dapat membalas seluruh bantuan yang ia berikan dalam karier saya.
Itulah dimana tekanan itu ada. Saya tahu saya harus melakukannya dengan benar, dan itu dimulai dengan laga ini.
ONE: Cukup menarik melihat anda telah mengalahkan sepasang kompatriot Elipitua – Adrian Mattheis dan Stefer Rahardian. Mengetahui itu, apakah anda berpikir ini akan memberi motivasi lebih bagi dirinya?
RC: Saya tahu mereka berjuang keras untuk membalas saya, namun hal yang baik adalah bahwa saya meyakini saya lebih siap. Saya telah menunggu laga ini sekian lama, maka saya benar-benar berlatih untuk ini. Saya telah siap untuk waktu yang cukup lama.
ONE: Apakah kekuatan Elipitua, dan aspek mana dari permainannya yang akan menyulitkan anda?
RC: Karena ia lebih muda, saya melihat dirinya lebih kuat dan eksplosif. Tetapi, itu tak mengganggu saya. Saya yakin saya telah bersiap untuk ini, dan saya berencana mengandalkan pengalaman saya.
Saya telah melewati banyak hal di dalam Circle. Saya menang dan kalah. Saya mengalami saat-saat menghadapi petarung kuat di masa lalu, dan saya belajar dari itu. Itulah mengapa saya yakin pengalaman akan menjadi senjata saya.
ONE: Elipitua memiliki latar belakang grappling. Faktanya, ia adalah Juara Gulat Indonesia. Bagaimana anda bersiap untuk itu?
RC: Tim saya telah bersiap keras untuk itu. Itu adalah salah satu fokus utama dari sasana kami, namun saya tidak khawatir. Saya meyakini permainan lengkap saya. Baik dalam grappling atau striking, Saya siap untuk menghadapi dirinya. Saya kira laga ini akan berujung pada pengkondisian tubuh kami.
ONE: Karena latar belakang wushu dan Muay Thai anda, banyak kritik yang meyakini anda memiliki keunggulan dalam striking. Karena itu, apakah anda mengira Elipitua akan bertukar serangan [atas] dengan anda?
RC: Saya kira ia akan menggunakannya untuk mempersiapkan takedown dan bekerja di [permainan] ground. Tetapi, saya siap untuk itu. Hal yang bagus adalah bahwa saya menjalani kamp pelatihan yang lama untuk ini, maka saya tak mengira saya akan memiliki permasalahan dengan apa yang ia ingin lakukan.
ONE: Tetapi, jika aksi itu tetap berlangsung di stand-up, apakah anda berharap meraih KO?
RC: Ya. Itu pasti. Itulah target saya untuk laga ini, sebuah kemenangan KO. Jika ia bertukar serangan dengan saya, itu dapat terjadi.
Baca juga: Setelah Kekalahan Berat, Meng Bo Sambut ‘Awalan Baru’