Chalamkhao PK.Saenchai, Mohammed Siasarani Kejutkan Penonton Di ONE Friday Fights 2
Paruh kedua ONE Friday Fights 2 pada 27 Januari lalu membawa aksi keras dari awal sampai akhir.
Secara keseluruhan, delapan petarung memasuki ring dan menampilkan seluruh gaya Muay Thai dari Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand – dari muay maat sampai muay femur, dan segala sesuatu di antaranya.
Jika anda melewatkan seluruh aksi tersebut, berikut adalah rangkuman dari keempat laga yang berlangsung jelang laga utama malam itu.
Chalamkhao PK.Saenchai Beri Aksi Teknis Luar Biasa
Dalam aksi Muay Thai tingkat tinggi, penempatan waktu adalah segalanya. Dan, seperti detak jam yang sangat presisi, Chalamkhao PK.Saenchai tetap meraih keunggulan atas Pettong Kiatsongrit untuk meraih kemenangan mutlak dalam laga strawweight Muay Thai mereka dan membawa catatan rekornya menjadi 121-45-15.
Sejak awal laga ini, jelas bahwa Chalamkhao memang ingin meraih kemenangan. Ia memasukkan teep beberapa kali ke perut lawannya dan menyambungkan itu dengan tendangan keras lainya ke arah tubuh.
Pettong mencoba menjaga posisi rivalnya dengan pukulan straight dan siku keras saat ia memasuki jarak serang, namun semua itu hanya menggores kepala perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym ini.
Pada ronde kedua, Chalamkhao meningkatkan serangan dengan menyarangkan siku dan pukulan ke arah Pettong. Petarung dari sasana Kiatsongrit Muay Thai Gym ini membalas dengan tendangan, namun itu ditangkap kompatriotnya sebelum membalas dengan hook kiri dan straight kanan.
Chalamkhao membawa momentum itu sampai stanza penutup, dimana kelihaian teknisnya mencapai puncak. Faktanya, pada satu titik, ia membalas Pettong dengan pukulan kanan yang sangat keras dan membuat lawannya itu hampir kehilangan keseimbangan.
Kemenangan bintang PK.Saenchai Muaythaigym itu menunjukkan bahwa dirinya dapat menjadi ancaman besar bagi petarung strawweight mana pun dalam disiplin Muay Thai ONE Championship.
Mohammed Siasarani Raih Keputusan Mayoritas Di Laga Sengit
Spesialis striking Iran Mohammed Siasarani meninggalkan arena ikonik ini dengan kejutan terbesar pada malam itu dengan meraih keputusan mayoritas atas Avatar PK.Saenchai di ibu kota Thailand tersebut.
Setelah ronde pembuka yang berjalan cukup lambat, dimana mereka mengukur jarak dan bertukar serangan pancingan, keduanya mulai melontarkan berbagai rangkaian serangan pada ronde kedua laga featherweight Muay Thai mereka.
Avatar menyerang cepat dengan kombinasi one-two ke arah perwakilan Venum Training Camp lawannya, dimana ia juga menambahkan tendangan roundhouse dan serangan siku kapan pun ia mampu.
Siasarani tak beraksi dengan ritme yang sama, tetapi serangan balik dan strategi catch-and-hit itu membawanya meraih poin dengan serangan lutut dan jab.
Bintang PK.Saenchai Muaythaigym ini lalu mengundang rivalnya untuk berdiri dan menyerang dalam jarak dekat saat ronde ketiga dimulai. Siasarani menerima tawaran itu, tetapi ia berlanjut mempertahankan diri dengan baik melawan agresi petarung Thai itu.
Walau Avatar memutuskan untuk memadukan berbagai hal dan mengubah sasarannya dari wajah ke tubuh, pria Iran berusia 20 tahun itu tetap menjaga pertahanannya dengan rapat dan terus membalas dengan pukulan dan serangan lutut keras untuk menghalau serangan konstan lawannya itu.
Setelah sembilan menit penuh aksi intens, Siasarani meraih kemenangan mayoritas, yang membawa catatan rekornya menjadi 19-9.
Nakrob Fairtex Rebut Kemenangan Mutlak
Nakrob Fairtex memang terlalu tepat sasaran dan kuat bagi Sherzod “Lion” Kabutov dalam duel flyweight Muay Thai mereka, dan semua itu membawa kemenangan mutlak tegas bagi pria Thailand itu.
Ronde pertama menjadi saksi pertempuran liar yang menyaksikan Kabutov mencoba mendaratkan beberapa tendangan memutar, atau spinning back kick, ke arah atlet Fairtex itu. Sangat nyaman dalam permainannya, Nakrob terus menghindar dan membalas dengan pukulan dan sikunya.
Itu bukanlah tiga menit yang indah, namun itu juga memberi pria Thailand itu cara mengatasi lawannya pada dua stanza berikut. Kabutov terus memutar dengan pukulan dan tendangannya, namun mungkin itu semua hanya sebuah usaha yang putus asa untuk mencetak poin.
Nakrob, yang tak pernah menjadi sasaran tak bergerak, membaca tiap serangan dan membalas dengan pukulan kanan akurat, dimana salah satunya menjatuhkan “Lion” ke atas kanvas pada ronde ketiga untuk delapan hitungan dari wasit.
Setelah hampir menghentikan rivalnya, petarung Thailand itu kembali mengejar Kabutov dengan pukulan, serangan siku dan lutut untuk meraih kemenangan tegas itu, yang membawa catatan rekor Muay Thai dan kickboxing menjadi 60-20.
Songchainoi Kiatsongrit Terlalu Licin Bagi Yoddoi Kaewsamrit
Pendatang baru Yoddoi Kaewsamrit dan Songchainoi Kiatsongrit mampu menggemparkan para penggemar selama tiga ronde yang sangat tipis dalam laga atomweight Muay Thai mereka. Dan, setelah klinik striking intens dari kedua pria itu, Songchainoi meraih kemenangan di Lumpinee Boxing Stadium.
Songchainoi berada satu langkah di depan kompatriotnya yang berusia 27 tahun itu sepanjang laga, saat ia mendaratkan lebih banyak pukulan akurat, tetap lebih aktif, serta membalas apa pun yang dilontarkan rivalnya.
Pada ronde pertama, pria berusia 22 tahun itu memberi pukulan kuat dan membanting rivalnya beberapa kali ke atas matras dengan tendangan rendah tajam. Saat ia selesai bertukar serangan keras itu, ia mendaratkan serangan lutut dari sisi luar ke arah bagian tengah tubuh lawan dalam posisi clinch.
Yoddoi mencoba membalikkan keadaan bagi dirinya pada ronde kedua, tetapi sekali lagi, perwakilan Kiatsongrit Muay Thai Gym itu tidak berdiam diri. Songchainoi menyerang dengan tendangan keras, dan adalah sebuah push kick yang sekali lagi menjatuhkan rivalnya itu ke atas kanvas.
Menuju akhir ronde ini, ia menyambungkan serangan balasan dari kiri, yang memberinya knockdown pertama dalam laga itu.
Stanza ketiga dan terakhir memberi aksi yang serupa pada ronde kedua. Walau Yoddoi masih dapat menyerang dengan uppercut dan serangan siku jarak dekat, Songchainoi terus menghantam dengan tendangan roundhouse dan kombinasi tinju keras, yang membantunya mendapatkan poin dari juri.
Kemenangan itu membawa catatan rekornya menjadi 51-18-2 dan dapat menjadikan dirinya nama besar dalam divisinya.