Christian Lee: ‘Saya Akan Hentikan Shinya Aoki Pada Ronde Pertama’
Christian “The Warrior” Lee akan menghadapi ujian terbesar dalam kariernya, namun ia meyakini bahwa dirinya akan lolos dengan baik.
Dalam sebuah perputaran takdir yang mengejutkan, superstar featherweight berusia 20 tahun ini memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar Juara Dunia ONE Lightweight saat ia menghadapi Shinya “Tobikan Judan” Aoki dalam laga utama gelaran ONE: ENTER THE DRAGON.
🚨 17 MAY 🚨✅ Shinya Aoki vs. Christian Lee for the ONE Lightweight World Title✅ Nieky Holzken vs. Regian Eersel for the ONE Lightweight Kickboxing World Title✅ 8 of the world's best strikers enter the ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix ✅ The ONE debut of "Super" Sage NorthcuttSingapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Monday, April 15, 2019
Atlet Singapura ini mengakui dirinya tidak menyangka kesempatan ini akan hadir. Ia harus naik satu divisi, walau dirinya adalah teman dan rekan satu tim dari sang legenda bela diri campuran Jepang itu.
Namun setelah kemenangan melalui submission pada ronde pertama atas Eduard Folayang di ajang ONE: A NEW ERA – serta kenyataan bahwa jajaran penantang terbaik dalam divisinya masih berlaga dalam Turnamen ONE Lightweight World Grand Prix – Aoki mengatakan bahwa dirinya akan ingin menguji kemampuannya melawan penantang muda, dan nama Lee ada di puncak daftarnya itu.
“Itu benar-benar datang tiba-tiba,” jelas Lee.
“Setelah pertandingan Shinya, saya memberinya selamat atas gelar Juara Dunia-nya – kami adalah sahabat baik – dan saat saya pulang, saya membaca bahwa ia menyebut nama saya di konferensi pers.”
“Itu benar-benar sebuah kejutan, saya tidak akan berbohong. Saya menghormatinya, ia baru saja memenangkan sabuk, dan ia ingin menguji dirinya melawan petarung terbaik di dunia, maka itu memberinya kesempatan yang sempurna untuk mempertahankan sabuknya melawan seorang petarung generasi baru seperti saya.”
“Itu juga memberi saya kesempatan merebut sabuk divisi lightweight, maka ini adalah situasi yang sama-sama menguntungkan.”
Hampir secepat Aoki meminta laga melawan penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight itu, kontes ini langsung dijadwalkan di Singapore Indoor Stadium, tanggal 17 Mei.
Hal ini juga sebagian besar berkat kesediaan Lee untuk menerima laga kapanpun, dimanapun dan melawan siapapun.
“Sejak saya mengetahuinya sampai pada waktu laga ini dikonfirmasi, semua itu terlaksana dalam dua hari,” jelas Lee.
“Itu jelas mengejutkan saya dan terjadi dengan sangat cepat, namun segera setelah saya mendapatkan kabar, segera setelah saya membaca artikel ONE Championship yang mengatakan [ia meminta untuk melawan saya], saya menghubungi ayah saya dan bertanya, ‘Apakah ini benar?’”
“Lalu, kami berbicara pada Chatri [Sityodtong, Chairman dan CEO ONE] tentang itu dan ia mengatakan, ‘Mari jadikan ini sebuah kenyataan.'”
“Mereka bertanya apakah saya menginginkan laga itu dan saya otomatis menjawab ya. Saya tidak harus berpikir dua kali.”
What will it take for Christian Lee to achieve his lifelong dream of becoming a ONE World Champion?
What will it take for Christian Lee to achieve his lifelong dream of becoming a ONE World Champion?Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Tuesday, April 16, 2019
Baik Lee dan Aoki adalah rekan satu tim yang mewakili Evolve, yang berbasis di Singapura. Di luar waktu mereka berlatih dan sparing, sang Juara Dunia dan penantangnya ini adalah sepasang sahabat baik, namun Lee mengatakan bahwa itu tak akan berpengaruh pada laga mereka.
Ia juga mengatakan bahwa ia tak akan dapat berkaca pada saat ia berlatih bersama “Tobikan Judan” di atas matras untuk bersiap, karena itu sudah terlalu lama.
“Saya pertama kali bergabung dengan tim ini saat saya berusia 17 tahun, dan pada saat itu, Shinya seringkali ada di sana. Maka, sejak usia 17 sampai 18, kami cukup sering berlatih bersama,” kata Lee.
“Dua atau tiga tahun kemudian, sudah cukup lama sejak kami berlatih bersama-sama, namun kami tetap mempertahankan hubungan yang baik.”
“Saya sebenarnya sempat menjadi tim pojok ring di salah satu laganya, dan kami selalu berteman baik. Untuk ini, tidak ada perseteruan buruk. Ini hanya dua atlet tingkat tinggi yang ingin menguji diri mereka.”
Namun, “The Warrior” tidak membutuhkan berjam-jam untuk melakukan sparing dan ‘rolling’ bersama pria berusia 35 tahun asal Tokyo itu untuk mengetahui apa yang harus diwaspadainya.
Juara Dunia ONE Lightweight itu adalah salah satu grappler terbaik yang pernah berkompetisi dalam disiplin bela diri campuran. Ia memiliki 28 kemenangan submission, termasuk tiga melawan lawan berkaliber tinggi di dalam Circle tahun lalu.
Lee harus menghargai betapa berbahayanya Aoki, namun ia tidak takut akan itu. Atlet Singapura ini juga memegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu, dan bersedia menjalani tantangan apapun yang ia hadapi.
“Bukanlah rahasia bahwa Shinya akan ingin mengincar submission atas saya,” kata Lee.
“Saya merasa ia akan mengincarnya dengan cepat, namun itu tergantung pada kemampuan Shinya apakah ia akan menyelesaikan laga pada ronde pertama atau kelima. Itulah yang menjadikannya lawan terberat yang pernah saya hadapi sejauh ini,” tambahnya.
“Bagi saya, game plan ini sederhana – lakukan apa yang dapat saya lakukan, memadukan seluruh elemen bela diri, serta mencari penyelesaian kapanpun saya melihat kesempatannya.”
“Saya tidak gentar dengan permainan ground Shinya – tidak sedikitpun. Saya menghormatinya dan mengetahui bahwa dirinya adalah salah satu yang terbaik dalam dunia grappling, namun saat pintu Circle tertutup, itu adalah sebuah pertarungan. Saya akan ingin mencetak penyelesaian dengan cara apapun, baik di atas kaki maupun di ranah ground.”
Tak mengejutkan bahwa Lee sangat yakin akan kemampuannya menjelang laga ini.
Sebagai seorang atlet yang naik satu divisi untuk menantang seorang Juara Dunia legendaris, ia tidak mempertaruhkan apapun, namun ia juga yakin akan kemampuannya yang dapat mengejutkan dunia.
Ia akan datang dengan penuh persiapan setelah dua kemenangan KO yang dominan saat melawan Kazuki Tokudome di bulan November dan atas Edward “The Ferocious” Kelly di bulan Januari, dimana ia melihat bahwa hal yang sama akan terjadi di Singapura.
“Saya merasa saya akan menghentikan Shinya Aoki pada ronde pertama,” Lee dengan yakin menegaskan.
“Saya akan mencetak submission atau TKO dalam ronde yang pertama.”
Singapura | 17 Mei | 19:00 WIB | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: http://bit.ly/onedragon19