Danial Williams Tak Gentar Hadapi Rodtang: “Dia Hanyalah Manusia”

Danial Williams prepares for Rodtang at "ONE on TNT I" on 7 April

“Mini T” Danial Williams baru saja mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup, dan ia tak berencana menyia-nyiakannya.

Atlet Australia ini akan menggunakan sarung tangan 4 ons untuk bela diri campuran dan menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon di ajang “ONE on TNT I,” yang akan disiarkan secara langsung di jam tayang utama Amerika Serikat pada Rabu, 7 April waktu AS nanti.

Tak hanya menjadi debut promosional bagi Williams, ia akan menghadapi seorang Juara Dunia yang terlihat tak dapat dihancurkan dan menjadi bintang terbesar dalam disiplin Muay Thai.

“Ini jelas sangat besar, namun saya kira ini belum membuat saya tersadar,” ungkap pria asal Perth berusia 27 tahun itu terkait laga catch weight 61,5 kilogram yang akan dijalaninya.

“Saya hanya akan tetap rendah hati dan terfokus pada latihan saya. Saya tak akan terbawa dengan semua itu dan kewalahan melihat seberapa besar [laga ini]. Saya hanya terfokus pada Rodtang. Lagipula, hanya akan ada saya dan dirinya di arena. Dia hanyalah manusia.”

https://www.instagram.com/p/CM4JDlUnVYc/

Semua rival Rodtang sebelum dirinya mungkin tak akan setuju. Lagipula, “The Iron Man” memang tak terhentikan sejak ia melangkahkan kaki di panggung dunia, September 2018 silam.

Perwakilan Jitmuangnon Gym ini menghancurkan sembilan lawan, meraih gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai, dan kini mengincar sabuk flyweight kedua dalam disiplin kickboxing.

Sepanjang jalan, Rodtang memikat para penggemar di seluruh dunia melalui gaya agresif di dalam ring, kekuatan KO luar biasa, rahang besi dan keinginan untuk selalu maju. Ia bahkan dapat menghibur lewat gerakan dansanya – baik saat memasuki arena dan ketika memancing semua rivalnya saat laga berlangsung.

Williams mungkin saja tak akan melakukan “Harlem Shake” seperti Rodtang, namun dia memiliki beberapa kesamaan.



Sebagai contoh, atlet Australia ini gemar melemparkan tendangan rendah, serangan ke arah tubuh dan overhand kanan keras. Tetapi ia juga mampu mengubah keadaan dan melepaskan serangan liar, termasuk serangan siku tomahawk (downward tomahawk elbow) di udara.

“Saya dapat menjadi liar dengan dagu terangkat, namun saya rasa sedikit gesit dan memiliki footwork berbeda akan membawa permainan yang berbeda. Saya melihat gaya yang mirip [di antara kami], namun itu sedikit berbeda,” jelas Williams.

“Saya ingin bertarung di hadapannya, namun tidak begitu liar, dan ketika beradu serangan, saya akan mencari celahnya juga. Maka, saat ia melemparkan serangan liar, saya juga akan membalas ke arah dirinya dengan sedikit lebih berhati-hati.”

“[Selain itu, saya juga akan] menggunakan tipuan [fakes] serta lebih banyak footwork karena saya tak suka melawan atlet Thailand dengan gaya bertarung yang sama dengan mereka, maka saya akan membuat beberapa penyesuaian dan menjadi sedikit tak terduga dengan serangan saya.”

https://www.instagram.com/p/BFd_U7ViWSM/

Williams sangat menyadari bahwa Rodtang memiliki kebiasaan menghancurkan semangat lawan melalui tekanan tanpa henti.

Namun atlet Australia yang menajamkan kemampuan dan strateginya di sasana Kao Sok Muay Thai, Perth, menolak ditaklukan oleh bakat Juara Dunia lawannya atau besarnya gelaran ini. Hal ini dikarenakan Williams memiliki pengalaman bertanding – dan berhasil – meraih tingkatan elite dalam olahraga ini, saat meraih gelar Juara Dunia WMC Muay Thai dalam laga lima-ronde.

Berkat kemenangan itu, serta daya tahan dan kemampuan elite miliknya, kuda hitam ini meyakini ia dapat melakukan apa yang belum pernah dicapai orang lain: mengalahkan “The Iron Man.”

“Saya ingin [laga ini berakhir] dengan KO. Rasanya akan luar biasa untuk mengelak satu serangannya sebelum menyerang balik dan menghentikannya. Tentu, itu akan menjadi yang terhebat, benar-benar sesuatu yang tertinggi,” kata Williams.

“Itu adalah sesuatu yang saya bayangkan tiap hari. Itu akan menjadi hasil menakjubkan, namun saya tidak ingin terdengar terlalu sombong karena saya sangat menghormatinya, dan sampai kita saling menyentuh sarung tangan, saya tak akan dapat merasakan kekuatannya. Tetapi saya tidak takut. Itulah hal besarnya. Saya sama sekali tak takut.”

Baca juga: Rich Franklin: Fans Amerika Serikat Akan Terpikat ‘ONE On TNT’

Selengkapnya di Berita

Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 72 scaled
Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 78 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 16 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hamante Leon ONE Fight Night 31 31 scaled
Tye Ruotolo Dante Leon ONE Fight Night 31 70 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 48 scaled
90853 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 30 scaled
Kongthoranee Sor Sommai Nong O Hama ONE Fight Night 28 63 scaled
Yuki Yoza 2
Freddie Haggerty Jordan Estupinan ONE 170 84 scaled
Zebaztian Kadestam Roberto Soldic ONE Fight Night 10 72