Davit Kiria: Petrosyan Adalah ‘G.O.A.T.’, Tapi Saya Lebih Haus

Davit Kiria Studio 1200X800

Davit Kiria merupakan nama terbaru yang bergabung di divisi featherweight penuh bintang ONE Super Series, dan ia datang dengan membawa kejutan pada laga debutnya.

Pada Jumat, 26 Februari, striker asal Georgia ini akan menghadapi kickboxer legendaris Giorgio “The Doctor” Petrosyan dalam ajang ONE: FISTS OF FURY, yang sekaligus mejadi laga ulang bagi dua Juara Dunia ini.

Mereka membutuhkan waktu delapan tahun sebelum bisa kembali saling berhadapan.

Petrosyan, yang membawa bendera Armenia dan Italia, memenangi pertemuan pertama dan lanjut mencapai puncak hingga dianggap sebagai kickboxer terbaik sepanjang sejarah (GOAT). Kendati demikian, Kiria percaya ia dapat membalikkan prediksi di Singapore Indoor Stadium nanti.

“Saya siap untuk tantangan ini. Saya bersyukur dapat menjadi bagian dari ONE Championship dan menghadapi salah satu atlet terbaik sepanjang masa,” ungkapnya.

“Ini laga ulang bagi saya, ini laga debut bagi saya, dan saya sangat terfokus. Saya tidak sabar untuk [bertanding.]”

Kickboxing star Davit Kiria

Kiria dikenal di kalangan kickboxing lewat gaya bertanding khas karate – dan juga karena pernah menjadi Juara Dunia dengan mengalahkan atlet yang pernah menundukkan sang GOAT.

Pada 2014 silam, Andy Ristie menggapai puncak karier dengan mencetak KO atas Petrosyan – kekalahan kedua dan terakhir dalam karier Petrosyan sejauh ini – dan juga Robin Van Roosmalen.

Dalam laga pertahanan sabuk Juara Dunia perdananya, Ristie harus takluk pada ronde terakhir di tangan Kiria. Laga ini memperlihatkan kemampuan seutuhnya dari pria asal kota Tbilisi tersebut.

Ia menyerang sejak bel pertama berbunyi lewat badai serangan dan kombinasi striking. Ia pun kerap membuat lawannya terdesak secara konstan saat mencari celah untuk mencetak KO.



Hal itu, menurut Kiria, merupakan apa yang dapat para penggemar ONE harapkan dalam laga debutnya melawan Petrosyan nanti.

“Anda akan melihat pria yang terus melaju, bekerja keras, dan mengombinasikan gaya bertarung karate serta kickboxing,” ungkap atlet Geogia tersebut.

“Tak ada yang akan bosan menyaksikan Davit Kiria, karena Davit Kiria akan memberikan 100 persen di atas ring serta selalu menampilkan performa terbaik.”

“Mereka akan menyaksikan laga spektakuler, mereka akan menyaksikan laga yang sangat menarik, dan mereka akan menyaksikan itu ketika saya memasuki ring, saya datang untuk menjadi yang nomor satu. Saya ingin dan berharap ada banyak penggemar yang menyaksikan dari seluruh dunia, dan saya tahu mereka akan menyukai kehadiran saya di ONE Championship.”

Selain itu, Kiria mengharapkan hasil yang berbeda di Singapura, dibanding laga pertamanya dengan Petrosyan.

Hal itu karena pada November 2012 silam, dia masih berusia 24 tahun. Ia belum menjadi seorang Juara Dunia atau berkeliling dunia dan mengumpulkan total 37 kemenangan atas atlet-atlet terbaik di berbagai organisasi terbesar di muka bumi.

Kali ini, ia percaya memiliki kemampuan serta mentalitas untuk mematahkan rekor tak terkalahkan selama tujuh tahun berturut-turut milik “The Doctor.”

“Ketika melawan Giorgio untuk pertama kali, itu terjadi delapan tahun yang lalu dan saya belum memiliki pengalaman seperti saat ini,” jelas Kiria.

“Kala itu ialah turnamen terbesar saya yang perdana, dan setelah laga tersebut, saya mendapatkan banyak pengalaman.”

“Segala hormat saya berikan untuk Giorgio, saya menghormati seluruh lawan saya, namun saya pikir saya lebih lapar dibandingkan dirinya. Saya ingin membuktikan bahwa saya merupakan salah satu atlet terbaik di divisi ini, dan saya akan membuktikannya sekali lagi.”

Sebuah kemenangan di ONE: FISTS OF FURY tentu akan menjadi keberhasilan besar bagi Kiria. Ia dapat membalas kekalahan serta memberi kekalahan perdana dalam beberapa tahun terakhir bagi atlet yang menempati peringkat teratas di divisi ini.

Selain itu, raihan tersebut akan memantapkan posisinya sebagai bintang baru di “The Home Of Martial Arts.”

Kemenangan itu juga akan membuatnya menjadi kandidat terdepan untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing, yang saat ini tak bertuan.

Kendati demikian, fokus utama Kiria tetap tak beralih dari ujian pada Jumat malam nanti. Setelah menjadi bagian dari ONE, ia senang menghadapi tantangan-tantangan terberat dalam kariernya.

“Saya siap untuk segalanya. Saya siap untuk menghadapi tantangan apapun. Jika organisasi ini memberikan kesempatan untuk bertanding di Kejuaraan Dunia, saya akan menjalaninya dengan senang hati,” ungkapnya.

“Saya. Sudah. Siap – untuk segalanya. Saya tidak peduli apakah akan mendapat super-fight kembali, laga Kejuaraan Dunia, ataupun Grand Prix – Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya yang terbaik, dan saya akan menghadapi siapa pun.”

Baca juga: Kickboxer Terbaik Sepanjang Masa Ini Ingin Terus Membangun Warisan

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball