Debut Luar Biasa Peacock, Asahi Kejutkan Seksan, Kongthoranee Raih Kontrak Enam Digit Di ONE Friday Fights 58
ONE Championship mengawali gelaran ganda atau doubleheader penuh aksi pada 5 April dengan ajang ONE Friday Fights 58: Superbon vs. Grigorian II di jam tayang utama Asia dari Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Kartu pendukung ini menampilkan aksi luar biasa dalam disiplin Muay Thai dan kickboxing, dengan beberapa debut tak terlupakan, kejutan liar, kembalinya seorang legenda, serta masih banyak lagi.
Berikut, kami merangkum setiap laga yang terjadi sebelum laga utama Kejuaraan Dunia Interim ONE Featherweight Kickboxing antara Superbon dan Marat Grigorian.
Nong-O Ungguli Serangan Kulabdam, Kembali Ke Jalur Kemenangan
Mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Hama berada dalam posisi terpojok setelah sepasang kekalahan beruntun, tetapi petarung legendaris Thailand ini kembali dan mengalahkan Kulabdam Sor Jor Piek Uthai via keputusan mutlak dalam duel bantamweight Muay Thai mereka.
Nong-O menjadi agresor sejak awal dan mencoba menemukan celah untuk serangan andalannya. Tapi, Kulabdam tetap sabar di ronde pertama saat ia beradu dengan idolanya itu.
Petarung berusia 37 tahun ini berlanjut membalas serangan “Left Meteorite” pada ronde kedua, dimana ia mendaratkan serangan yang lebih baik dan menunjukkan arsenal ikoniknya itu. Hal ini berlangsung sama pada stanza penutup, saat Nong-O mengungguli Kulabdam di jarak dekat.
Dengan kemenangan krusial ini, penantang #3 itu tetap berada dalam gambaran laga Kejuaraan Dunia, membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 266-56-10, dan mematahkan kemenangan beruntun impresif milik rivalnya itu.
Asahi Hentikan Delapan Kemenangan Beruntun Seksan Dalam Debut Mengejutkan
Yutaro Asahi mengejutkan dunia dengan menghentikan delapan kemenangan beruntun luar biasa milik Seksan Or Kwanmuang di ONE Championship.
Bintang baru asal Jepang itu tak terseret ke dalam adu pukulan dalam laga catchweight Muay Thai 142 pound ini, dimana ia menggunakan footwork dan serangan bersih untuk mengungguli petarung favorit Thailand itu.
Di ronde pertama, jelas bahwa Asahi takkan berdiri di hadapan Seksan, karena ia memilih sudut yang tepat untuk mencetak serangan dengan pukulan dan tendangannya.
Perwakilan Phoenix Gym itu nampak semakin yakin pada stanza kedua dan menjatuhkan “The Man Who Yields To No One” dengan uppercut yang diikuti oleh pukulan kiri keras.
Seksan mencoba melakukan sesuatu pada kanto penutup, tetapi Asahi tetap selangkah lebih unggul demi meraih kemenangan debut tak terlupakan via keputusan mutlak dan mengumumkan kehadirannya di organisasi ini.
Nakrob Raih Kemenangan Tipis Atas Muangthai Dalam Aksi Klasik
Satu-satunya hal yang lebih baik daripada bertemu dengan salah satu idola Anda dalam Muay Thai adalah mengalahkan salah satu idola Muay Thai itu – dan Anda bisa bertanya pada Nakrob Fairtex.
Petarung Thailand berusia 25 tahun itu mencetak kemenangan terbelah, atau split decision, yang sangat tipis atas sang legenda “Elbow Zombie” Muangthai PK Saenchai dalam sebuah aksi klasik sepanjang tiga ronde penuh.
Selama sembilan menit itu, Nakrob beradu dalam jarak dekat dengan kompatriotnya dan bertukar serangan siku dan lutut dalam aksi flyweight Muay Thai mereka, dimana ia menyarangkan serangan sebanyak ia menerimanya.
Muangthai memiliki momennya, dimana ia menerjang maju dan menyarangkan serangan lutut ke arah dada Nakrob, tetapi lawannya itu mampu bangkit saat dibutuhkan.
Dengan kemenangan penuh aksi ini, Nakrob membawa catatan rekor striking profesional itu ke 65-21.
Kongthoranee Raih Kemenangan Ketujuh, Terima Kontrak Enam Digit
Kongthoranee Sor Sommai memperpanjang kemenangan beruntunnya bersama ONE Championship menjadi tujuh melalui kemenangan yang mengubah hidupnya atas Jaosuayai Mor Krungthepthonbur dalam aksi catchweight Muay Thai 134 pound panas.
Petarung kuat Thailand itu mengendalikan ronde pertama, mendominasi Jaosuayai dengan teep dan kombinasi keras. Lalu, segala sesuatunya meledak pada stanza kedua.
Saat ronde dimulai, Jaosuayai menjatuhkan kompatriotnya dengan pukulan kiri yang tepat sasaran, yang mengejutkan Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai dua kali itu sebelum ia melanjutkan dengan serangkaian serangan saat pertempuran liar itu berlanjut.
Di hadapan tekanan itu, petarung berusia 27 tahun ini mampu membalas dan menjatuhkan Jaosuayai dengan siku kiri keras miliknya.
Ketika kanto penutup dimulai, keduanya menyadari kekuatan masing-masing, tetapi Kongthoranee mengendalikan menit-menit terakhir itu dan meraih kemenangan mutlak yang cukup berat tersebut.
Dalam prosesnya, ia membawa catatan rekornya menjadi 68-15-1 secara keseluruhan dan meraih kontrak tanding enam digit yang sangat dinanti untuk bergabung dengan jajaran atlet global ONE.
Shadow Hentikan Hehir Dalam Tiga Ronde Keras
Mantan Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai Shadow Singha Mawynn harus melontarkan segala sesuatunya ke arah striker Swedia Erik Hehir demi meraih kemenangan TKO dalam aksi featherweight Muay Thai mereka.
Hehir beraksi di belakang jab tegas pada ronde awal, tetapi petarung Thailand itu mencetak kesan terbesar saat ia menjatuhkan rivalnya dengan siku kanan balasan yang sangat tajam.
Di sisi lain, Shadow dengan cepat menyentuh kanvas dari sebuah pukulan di awal ronde kedua, namun ia bangkit dengan penuh dendam dan menjatuhkan petarung Swedia ini lewat pukulan kanan kerasnya.
Pada stanza penutup, Hehir hampir belum bisa memulihkan kakinya yang goyah setelah terkena hook kiri keras saat Shadow melepaskan sepasang tendangan kanan keras untuk menyelesaikan laga pada detik ke-53, yang membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 76-13.
Kompet Ungguli Kongchai Dalam Laga Ulang Panas
Kompet Fairtex dan Kongchai Chanaidonmueang mengulang aksi mereka dalam laga catchweight Muay Thai 126 pound, dan kekacauan yang terjadi hampir menyamai aksi mereka pada September 2023 lalu.
Tetapi, beruntung bagi Kompet, hasilnya juga tetap sama.
Atlet Fairtex Training Center ini meraih kemenangan mutlak lainnya setelah tiga ronde penuh aksi keras yang sarat dengan adrenalin tinggi.
Kedua striker Thailand ini berdiri di tengah ring dan mengayunkan pukulan keras itu, tanpa bersedia melambatkan intensitas mereka.
Kongchai memang beraksi keras pada ronde terakhir dengan serangan ke arah tubuh, namun Kompet sudah cukup meraih poin dalam enam menit pertama dengan kombinasi keras dan tendangan ke arah tubuh demi menjaga momentum itu.
Dengan hasil ini, petarung berusia 23 tahun itu membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 87-19.
Peacock Pukau Lumpinee Lewat Kemenangan Debut Atas Shinjo
Jake “The One” Peacock memang menjadi buah bibir sejak meraih kontrak tanding bersama ONE Championship, dan ia membuktikan hype itu dengan menembus Kohei Shinjo demi memenangi debutnya di bantamweight Muay Thai via keputusan mutlak.
Pemenang Road to ONE: Canada ini – yang berkompetisi walau sebagian lengan kanannya tak ada – bisa menggunakan ukuran tubuh dan posturnya untuk mengendalikan jarak dengan Shinjo, dimana ia memaksa petarung kuat Jepang itu bertahan dengan melepaskan arsenalnya yang unik itu.
Striker Inggris-Kanada ini lalu beraksi brutal dan memperlambat laju Shinjo dengan tendangan akurat ke arah tubuh di sepanjang ronde kedua, yang membuatnya dapat mempertahankan tekanan dan mengincar penyelesaian.
Saat ronde ketiga dimulai, Peacock segera melukai hidung Shinjo dengan serangan balasan keras dari kiri. Dan saat darah itu mulai mengucur, petarung dengan bagian tubuh yang berbeda ini meningkatkan tekanan dan berlanjut mendominasi dengan serangan keras.
Berkat debut impresif itu, Peacock membawa rekornya ke 13-1 secara keseluruhan dan 1-0 di ONE.
Zhang Dominasi Aliff Via Aksi Tinju Tanpa Henti
“Fighting Rooster” Zhang Peimian menghentikan rangkaian panas Aliff Sor Dechapan untuk kembali ke jalur kemenangan.
Petarung fenomenal Tiongkok ini membutuhkan beberapa waktu untuk membaca tendangan dan serangan lutut Aliff di ronde pembuka laga strawweight kickboxing mereka, tetapi di pertengahan ronde, “Fighting Rooster” menginjak gas dan mengayun dengan kombinasi tinju keras.
Ia menjaga itu pada ronde kedua dan ketiga, dimana ia dengan gigih mengejar lawannya dan menyerang dengan hook keras ke arah tubuh dan kepala. Aliff menerima kerusakan itu, tetapi dapat tetap berdiri, dan Zhang pun meraih kemenangan mutlak satu arah ini untuk membawa rekornya menjadi 18-3-1.
Dengan kemenangan tegas itu, “Fighting Rooster” membuktikan diri untuk mendapatkan kesempatan lain memperebutkan gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing.
Ishii Ungguli Katashima Dalam Tiga Ronde Keras
Sebuah pertempuran keras tanpa henti mengawali ajang ini saat sepasang debutan Jepang Jurai Ishii dan Satoshi Katashima beradu dalam laga catchweight Muay Thai 122 pound.
Ini bukanlah pertarungan teknis – karena keduanya imbang dalam area tersebut – tetapi ini menjadi ajang pembuktian semangat.
Sepanjang sembilan menit penuh, Ishii menunjukkan sedikit lebih banyak kegigihan dan determinasi saat ia menjaga keunggulan di kartu penilaian dengan pukulan dan tendangan keras demi meraih anggukan dari ketiga juri.
Dengan kemenangan mutlak ini, remaja berusia 18 tahun itu meraih kemenangan ke-14 dalam karier profesionalnya dan yang pertama di ONE Championship.