Demetrious Johnson Nantikan Laga Melawan Adriano Moraes
Demetrious “Mighty Mouse” Johnson sangat berbahagia saat mampu mengakhiri tahun yang penuh tantangan dalam Kejuaraan ONE Flyweight World Grand Prix, dan ia sudah mengincar sabuk berikutnya.
Atlet asal Amerika Serikat ini baru saja memenangkan laga melawan Danny “The King” Kingad dalam babak final turnamen ini di ajang ONE: CENTURY PART I, namun hal itu tidak menghentikannya untuk memikirkan laga dengan Juara Dunia ONE Flyweight Adriano “Mikinho” Moraes.
Namun, hal pertama yang akan dilakukan oleh atlet berusia 33 tahun ini adalah kembali ke negara bagian Washington, AS, dan beristirahat setelah enam setengah bulan berlaga di dalam Circle melawan tiga lawan kuat, serta meraih kemenangan.
“Tiga laga dalam satu tahun, saya belum pernah berlaga sebanyak itu sejak tahun 2013, dan saya merasa sedikit lelah, siap pulang dan beristirahat,” akunya.
“Saya melawan tiga atlet hebat – Danny Kingad, Yuya Wakamatsu dan Tatsumitsu Wada – mereka semua adalah pria-pria luar biasa, dan saya senang meraih kemenangan [malam ini].”
Demetrious harus melawan salah satu anggota termuda dari Team Lakay yang haus akan kemenangan di Tokyo, Jepang, namun penampilannya saat itu dapat dikatakan sebagai yang terbaik bersama “The Home Of Martial Arts.”
Ia sempat menerima serangan kuat dalam babak perempat final dan terlibat dalam sebuah pertukaran grappling pada babak semifinal, namun saat dirinya masuk ke babak final, perwakilan AMC Pankration ini membuktikan mengapa ia disebut legenda dari olahraga ini dengan sebuah penampilan impresif yang menghentikan rivalnya dari Filipina menyarangkan serangan terbaiknya.
“Ya, itu cukup baik,” katanya. “Danny Kingad dan Team Lakay sangat baik dalam gerakan mendadak – membuat anda berpikir bahwa anda telah memastikan sebuah submission atau posisi, dan mereka tiba-tiba meledak.”
“Jika anda melihat kembali laganya bersama Reece McLaren dan Senzo Ikeda, mereka akan mengambil posisi mount, dan kehilangan posisi tersebut, maka saya terfokus untuk mencari penyelesaian dengan kimura, tetapi juga mencoba mempertahankan posisi saat saya masuk ke posisi tertentu.”
Namun, terlepas dari usaha kerasnya, ia tidak mampu memaksa atlet berusia 24 tahun dari Baguio ini menyerah, dan “Mighty Mouse” memuji pertahanan lawannya tersebut.
“Ketika kami masuk ke [posisi] grappling, saya akan mengincar kimura, dan ia akan melepaskan diri,“ katanya.
“Saat ia mencoba mempraktekkan kimura kepada saya, itu tidak berpengaruh karena saya akan melakukan [kuncian] armbar – ini adalah serangan baliknya. Namun saat saya maju untuk meraih armbar untuk pertama kalinya, ia berhasil keluar. Saat saya mengincar [kuncian] guillotine, ia berhasil keluar. Ia mirip seperti ikan!”
Walaupun tidak mencetak terlalu banyak penyelesaian, Juara Dunia pemecah rekor dalam divisi flyweight bela diri campuran ini tetap berbahagia untuk merebut gelar Kejuaraan World Grand Prix.
Untuk berlaga dalam kompetisi sekelas ini – terutama di Asia – adalah mimpi terbesar Demetrious sejak ia masih berusia remaja.
“Bertumbuh ssebagai salah satu penggemar seni bela diri campuran, DVD pertama yang saya beli adalah tentang PRIDE Openweight Grand Prix saat Cro Cop melawan Josh Barnett,” jelasnya.
“Saya tidak menyangka memiliki kesempatan untuk berlaga di salah satu [organisasi] itu karena saya terlalu kecil, maka saya bersyukur dan merasa terhormat.”
Sejak saat turnamen ini diumumkan bulan November lalu, masing-masing pesaing mengetahui bahwa jika mereka dapat melaju, pencapaian terakhirnya bukanlah hanya sabuk perak yang mengkilat.
Sebuah kesempatan untuk melawan Adriano Moraes dari Brasil – serta kesempatan untuk menjadi penguasa tak terbantahkan dalam divisi mereka – juga menunggu di akhir perjalanan, dan Demetrious nampak bersemangat melihat tantangan ini.
“Tentunya, langkah selanjutnya adalah melawan sang juara, Adriano Moraes – lelaki yang kuat, atlet flyweight berpostur besar, grappler luar biasa – maka saya harus pulang, mencari kelemahannya, [lalu] maju dan memberikan yang terbaik yang saya miliki,” kata Demetrious.
“Sekarang, kami akan kembali pada laga lima ronde dimana saya kira saya akan melakukannya lebih baik, saya memiliki lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dan mengeksploitasi lawan saya.”
Namun, para penggemar nampaknya masih harus menunggu sampai tahun 2020 untuk melihat penampilan dua atlet elit ini.
“Saya rasa saya akan mengambil waktu rehat, dan jika saya boleh memilih, saya mungkin ingin berlaga di bulan Februari atau Maret,” tambah Demetrious.
“Saya akan memberi tubuh saya kesempatan untuk bersantai, memastikan kesehatan saya prima dan baru mulai berlatih.”
Baca Lagi: Permainan Ground Cantik Demetrious Johnson Atasi Danny Kingad