Di Bawah Asuhan Pelatih Tinju Asal Siberia, Elipitua Siregar Incar ‘Kerusakan Besar’ Di ONE 157
Salah satu atlet kebanggaan Indonesia, Elipitua Siregar, memang tidak meremehkan lawan berikutnya di ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot nanti.
Menghadapi petarung kuat asal Filipina Robin Catalan dalam aksi yang akan tayang langsung dari Singapore Indoor Stadium pada Jumat, 20 Mei esok, pria muda ini akan menerapkan beberapa perubahan besar dalam aksinya.
Mengetahui latar belakang Elipitua di dalam gulat, ia ingin mengejutkan lawannya dengan teknik striking baru yang diasahnya di bawah asuhan pelatih tinju asal Rusia, Evgenii Krutskikh di Bali MMA.
Menurut atlet yang memiliki rekor bertanding 4-2 ini, ia mengubah kuda-kuda saat bertarung dan caranya mendaratkan pukulan, terutama dengan mengetahui bahwa Catalan memang memiliki arsenal striking yang cukup baik sebagai salah satu Juara Muay Thai di Filipina.
Terkait dengan latihannya, Elipitua berbagi pada ONE Championship:
“Saya masih beradaptasi dengan pola latihan yang diterapkan oleh Evgeny. Latihan tinju dengan Evgeny ini sedikit berbeda, terutama dengan penerapan stance [kuda-kuda] dan pukulan.”
Untuk kuda-kuda dalam pertarungan, pelatih asal Siberia itu menginstruksikan “The Magician” untuk beraksi dengan posisi lebih rendah.
Selain itu, untuk mencetak kerusakan yang jauh lebih besar saat mendaratkan pukulan, ia juga mengarahkan atlet yang akrab di sapa “Phitu” ini untuk mendaratkan kepalannya dengan arah menukik.
Elipitua berkata:
“Jadi dia [Evgenii] meminta untuk lebih mempertajam setiap pukulan saya, dengan mengubah cara mendaratkan pukulan.”
“Ia berkata agar saya mendaratkan pukulan dengan sedikit menukik. Katanya, itu akan mampu memberi damage lebih besar kepada lawan. Hal ini yang ingin saya coba terapkan di pertandingan mendatang.”
Robin Catalan Siap Beri Kesulitan Besar Bagi ‘The Magician’
Di sisi lain, Robin Catalan mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir dengan kemampuan striking Elipitua Siregar.
Pria Filipina berusia 31 tahun itu mengetahui seberapa berbahayanya Elipitua di atas kanvas, namun sang Juara IFMA Muay Thai itu mengira ia akan mampu mengatasi “The Magician” di mana pun laga ini berakhir.
Catalan berkata:
“Saya yakin kekuatan terbesarnya adalah kemampuan gulat dan permainan ground-nya. Saya tak terlalu khawatir tentang striking-nya.”
“Tentu, jika saya menemukan celah untuk membuatnya tap-out, kami akan mengambilnya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya memiliki itu dalam permainan saya juga.”
Sejak mencetak debut MMA-nya pada tahun 2018, Elipitua menggunakan teknik grappling untuk meraih empat kemenangan – tiga via rear-naked choke dan satu melalui TKO.
Namun, Catalan melihat celah saat Juara Gulat Indonesia ini tunduk di tangan Liu Peng Shuai dan Senzo Ikeda.