DJ Cetak KO Atas Adriano Moraes Dalam Laga Ulang, Rebut Gelar Juara Dunia ONE Flyweight
Demetrious Johnson meraih penebusan atas kekalahan via penyelesaian perdana dalam karier MMA-nya saat dirinya menantang Adriano Moraes dalam ulang Kejuaraan Dunia ONE Flyweight pada Jumat, Agustus malam waktu A.S.
Di puncak kartu pertandingan ONE Fight Night 1 yang masif dan disiarkan langsung pada jam tayang utama Amerika Utara, “Mighty Mouse” yang ikonik menjatuhkan petarung flyweight paling dominan di ONE pada ronde keempat sebelum menyarangkan lututnya di kepala untuk mengimbangi kedudukan dalam rivalitas itu dengan cara yang sangat puitis.
Walau Johnson menganggap sang Juara Dunia ini akan berlari menghindarinya, keduanya terlibat dalam pertukaran serangan pada awal ronde pertama di Singapore Indoor Stadium, dimana mereka bertukar tendangan dan mengambil giliran untuk mendesak maju.
Momen terbesar dari ronde pembuka itu tiba saat “Mikinho” menangkap tendangan dari sang penantang dan menggiringnya ke atas kanvas. Pemegang sabuk hitam BJJ itu tetap rapat saat mengikuti rivalnya ke bawah, dimana ia secara konstan ingin melewati pertahanan dan melepaskan siku keras.
Namun, adalah serangan siku “Mighty Mouse” dari posisi bawah yang mencetak kerusakan terbesar, dimana itu membuka luka di atas mata kiri Moraes.
Pada ronde kedua, Johnson mencoba menembus masuk dengan pukulan, tetapi ia harus berjuang melawan jangkauan panjang lawannya. Sebuah tendangan tinggi keras dari pria Brasil itu mengenai rivalnya dan nampak membuatnya tertegun sementara “Mikinho” meningkatkan tekanan.
Mencoba menemukan waktu untuk bernafas, “Mighty Mouse” mengincar sebuah double-leg takedown, tapi Moraes mementahkannya sebelum meraih posisi front headlock dan mengirimkan serangan lutut keras ke kepala lawannya yang mengambil posisi kura-kura (turtle).
Johnson berdiri dan menekan “Mikinho” ke Dinding Circle. Namun, saat Moraes menjatuhkannya ke atas kanvas dan mencoba sebuah serangan lutut ke kepala, sekilas itu sangat menyerupai ronde pertama dengan sang Juara Dunia bekerja dari posisi atas dan sang penantang menyerang dari bawah.
Ronde ketiga memberi kompleksitas yang sangat berbeda, saat Johnson menemukan lebih banyak kesuksesan untuk memotong jarak. Ia menekan di belakang pukulannya dan menemukan sasaran untuk pukulan hook kiri dan overhand kanannya.
Dengan keyakinan luar biasa, pukulan “Mighty Mouse” berlanjut menambah dampak di wajah lawannya.
Moraes nampak lebih agresif saat ronde kejuaraan dimulai, serta berusaha menutup jarak. Johnson tetap sibuk dengan serangan lutut saat ia menekan ke Dinding Circle, tetapi sang penguasa flyweight itu mengenainya dengan beberapa siku yang akurat.
Saat “Mikinho” nampak dapat mengalihkan momentum ke arahnya sekali lagi, veteran AS itu mengenai wajahnya dengan overhand kanan keras yang membuatnya terhuyung ke belakang.
Tepat pada saat Moraes menyentuh Dinding Circle, Johnson menempatkan serangan lutut kiri yang tepat mengenai kepala lawannya, serta seketika mengakhiri laga.
Penyelesaian itu tiba pada menit 3:50 stanza keempat, yang memberi “Mighty Mouse” gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight di laga kedua mereka, serta kemenangan perebutan gelar Juara Dunia ke-13 bagi dirinya. Itu juga menjadi kekalahan Moraes yang pertama melalui penyelesaian dalam kariernya.
Dengan catatan rekor 31-4-1 dan sabuk emas baru di pundaknya, Johnson berkata pada Mitch Chilson seusai laga:
“Saya sangat yakin bahwa saya menjadi semakin baik di usia ke-36, karena tim yang ada di sekeliling saya.”
“Itu adalah pemusatan latihan yang sangat berat [untuk merancang game plan miliknya], hanya untuk mengincarnya, mengincarnya, menerima serangan. Saya hanya tetap berusaha. Itu berjalan sangat baik.”