‘Dynamite’ Eko Roni Saputra Siap ‘Meledak’ Di Tahun 2021
Ada banyak atlet yang bersinar Sepanjang tahun 2020. Namun, tak banyak yang mampu menorehkan hasil sempurna seperti halnya Eko Roni Saputra, yang membuktikan julukan “Dynamite” miliknya lewat rentetan gebrakan ciamik.
Juara Gulat Indonesia ini semakin dinamis lewat keterampilan Brazilian Jiu-Jitsu dan striking terasah. Berkat latihan di Singapura bersama Evolve, ia berhasil menampilkan trik-trik tak terduga saat berlaga di atas Circle dan meraih tiga kemenangan submission kilat pada ronde pertama.
Pada Februari, Eko Roni memaksa Khon Sichan tap-out lewat kuncian rear-naked choke. Lalu, tren positif berlanjut usai meraih kemenangan submission lain atas Murugan “Wolverine” Silvarajoo lewat kuncian bahu kreatif pada Oktober. Satu bulan kemudian, ia menutup tahun 2020 dengan sempurna usai memaksa Ramon “The Bicolano” Gonzales menyerah lewat kuncian rear-naked choke.
Walau menjalani tahun yang luar biasa di dalam Circle, Eko masih merasa ada ruang untuk berkembang dan bertekad tampil lebih baik lagi pada 2021. Atlet kebanggaan Indonesia ini menceritakan tentang mimpi di tahun yang baru, atlet flyweight lain yang sedang naik daun, serta apa yang ingin ia buktikan. Selain itu, ia pun menceritakan beberapa hal lainnya dalam wawancara eksklusif berikut.
ONE Championship: Bagaimana proses latihan berjalan saat ini di Singapura?
Eko Roni Saputra: Sebelumnya, kami hanya boleh berlatih maksimal empat orang dalam satu grup. Kini kami memasuki fase baru, dan maksimal delapan orang diperbolehkan untuk berlatih. Kami juga diizinkan untuk berlatih grappling. Secara keseluruhan, situasi di sini membaik.
ONE: Apakah sudah ada kabar kapan Anda akan memasuki Circle kembali?
ERS: Sudah ada tawaran. Namun, pelatih memiliki pertimbangan lain. Dia ingin memastikan saya berada pada kondisi terbaik. Karena saya telah mencetak kemenangan beruntun, lawan saya berikutnya pasti dari level atas di divisi ini. Dan saya tak ingin kehilangan momentum, maka perlu lebih banyak waktu karena laga terakhir saya pun baru di bulan November.
Saya latihan terus setiap hari tanpa libur dalam beberapa pekan terakhir dengan bantuan rekan-rekan lainnya seperti Dejdamrong [Sor Amnuaysirichoke] dan Alex Silva.
- Thanh Le Bersemangat Untuk Tahun 2021 Yang Hebat: ‘Semua Orang Memburu Gelar’
- Setelah Tahun Yang Keras, Aung La N Sang Inginkan Penebusan Di 2021
- Kenangan Terindah Para Superstar ONE Championship Di Tahun 2020
ONE: Kemenangan atas Murugan Silvarajoo masuk ke dalam daftar 5 Submission Terbaik Tahun 2020. Bagaimana perasaan Anda tentang itu?
ERS: Saya merasa bangga dan sejujurnya terkejut juga. Saya rasa mengenakan sarung tangan bela diri campuran memudahkan saya untuk memaksa dan mengunci lengannya di belakang paha dan mencetak kuncian non-ortodoks.
Tapi itu tak sepenuhnya spontan juga, karena saya telah melatih permainan ground sebelum laga dan mencoba berbagai kuncian dalam beberapa posisi. Saya senang mampu membaca situasi dengan baik dan bisa mengeksekusinya.
Beberapa orang mulai menyebutnya “Eko Lock,” dan jadi lumayan populer juga di kalangan terdekat saya. Murid-murid saya di Evolve juga memberi pujian, dan ingin mempelajari serta mencoba teknik itu.
Eko Roni Saputra 🇮🇩 takes out Murugan with a CRAZY submission 👀
Eko Roni Saputra 🇮🇩 takes out Murugan Silvarajoo with a CRAZY submission in the first round 👀 #ReignOfDynasties
Posted by ONE Championship on Friday, October 9, 2020
ONE: Anda sudah mencetak empat kemenangan beruntun pada ronde pertama, yang tentu saja jadi pencapaian luar biasa. Bisakah kembali mengenang kemenangan tersebut dan menjelaskan perasaan Anda?
ERS: Sebenarnya, saya sedikit gugup saat melawan Khon Sichan karena laga sebelumnya [melawan Kaji Ebin] berakhir kurang memuaskan. Maka, ada perasaan dalam diri untuk memenangkan laga ini secara meyakinkan.
Dan saya berhasil. Hal ini meningkatkan rasa percaya diri dan membuat yakin bahwa saya memiliki potensi untuk bersaing di divisi flyweight yang ketat. Tetapi, masih ada saja komentar dari para penggemar karena saya memenangkannya lewat submission. Banyak yang menganggap itu hal biasa, karena latar belakang saya memang gulat.
Para penggemar mengharapkan lebih banyak pertukaran striking. Lalu, saya menghadapi Murugan, petarung yang kuat dan liat, tapi saya mampu menang cepat juga.
Ramon Gonzales adalah lawan paling berpengalaman yang pernah saya hadapi, jauh lebih berpengalaman dari saya dalam seni bela diri campuran karena dia sudah menghadapi beberapa petarung atas ONE Championship. Saya bisa merasakan jika dia sangat termotivasi untuk mengalahkan saya.
Sebelum laga, pelatih berulang kali mengingatkan betapa berbahayanya lawan dan seberapa pentingnya laga ini bagi saya.
Saya hanya mengeksekusi game plan untuk menyerang dengan siku sampai mendapatkan celah untuk mengunci lewat rear-naked choke. Itu adalah kemenangan favorit saya tahun 2020. Saya senang mendapatkan sebuah kemenangan cepat lainnya, dan itu berarti lawan berikutnya akan jauh lebih berat.
ONE: Berbicara tentang tantangan berikutnya, apakah ada lawan tertentu yang ingin Anda hadapi selanjutnya?
ERS: Pertanyaan ini sering saya terima, namun saya belum bisa memberi jawaban yang pas untuk saat ini. Untuk menjawabnya, saya perlu mengetahui peringkat saya di divisi flyweight agar bisa menganalisa dan menebak siapa lawan berikutnya.
Bukannya tak mau menghadapi atlet teratas, saya hanya tidak ingin banyak orang salah paham dan berpikir saya tidak tahu tempat. Sejujurnya, saya siap melawan siapapun.
ONE: Anda menyebut bahwa flyweight adalah divisi yang ketat. Apakah ada pendatang baru yang menonjol seperti Anda?
ERS: Saya kira ada beberapa atlet yang dapat dianggap selevel dengan saya. [Yodkaikaew Fairtex] sedang naik daun, terutama setelah kemenangan terakhirnya. Dia memiliki tendangan yang bagus, walaupun tidak bisa mengeluarkannya saat menghadapi Tatsumitsu Wada, berbeda dari laga-laga sebelumnya di Thailand.
Masih ada banyak atlet yang harus saya atasi dalam divisi ini, dan saya akan melawan siapapun. Saya tidak takut, tapi saya tak bisa menyebut nama. Sama seperti saat menghadapi Ramon, pemberitahuannya hanya dalam dua minggu, tapi saya menerima tantangan itu walau tahu bahwa dia adalah karateka hebat dengan tendangan mengerikan.
ONE: Bagaimana strategi Anda untuk mengatasi para striker andal?
ERS: Ada strategi tersendiri untuk melawan para striker. Mereka yang memiliki latar belakang striking akan menghindari takedown dan terus menekan untuk menjaga jarak. Saya mengantisipasinya dengan meminta rekan sparing saya, seperti Hiroki Akimoto, untuk menendang saya dengan keras.
ONE: Dengan catatan empat kemenangan beruntun pada ronde pertama, apakah ada pesan bagi divisi flyweight?
ERS: Saya menyiapkan sebuah kejutan lain untuk laga berikutnya. Siapapun yang akan saya hadapi, saya bertekad memberikan yang terbaik.
Saya merasa tertantang untuk lebih terlibat dalam adu striking, dan ada rasa penasaran untuk meraih KO/TKO. Saya tak ingin orang-orang mengenal saya sebagai petarung ground hanya karena latar belakang gulat saya. Saya akan membuktikannya pada mereka.
ONE: Jadi Anda ingin mengatakan bahwa “Dynamite” siap meledak?
ERS: Pastinya! Saya akan mencetak lebih banyak ledakan-ledakan lain lewat grappling dan striking saya. Yang pasti, “Dynamite” siap meledak!
Baca juga: Setelah 2020 Yang Dominan, Ritu Phogat Berkata ‘The Tigress Telah Tiba’