Eddie Alvarez Balikkan Keadaan Untuk Hentikan Eduard Folayang
Eddie “The Underground King” Alvarez berhasil mendapatkan kemenangan pertamanya dan menghancurkan harapan rakyat Filipina setelah menghentikan perlawan mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES.
Pada hari Jumat, 2 Agustus, ia menepati janji yang pernah ia ucapkan sebelumnya, untuk menaklukkan Eduard.
Eddie Alvarez overcomes Eduard Folayang’s fearsome wushu striking to score a submission victory and a spot in the ONE Lightweight World Grand Prix finals!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, August 2, 2019
Lelaki asal Philadelphia, U.S.A. ini menghentikan mantan Juara Dunia ONE Lightweight tersebut pada ronde pertama untuk meraih posisi dalam babak final ONE Lightweight World Grand Prix, tetapi kemenangan ini tidak datang dengan mudah.
Dengan dukungan seluruh penonton di Mall of Asia Arena, Eduard tampil tajam saat ia menyarangkan hook kiri di dagu lawannya, serta lanjut menyerang dengan tendangan-tendangan spektakuler khasnya.
“Landslide” bahkan sempat unggul setelah menjatuhkan Eddie ke kanvas dengan sebuah tendangan rendah ke arah kaki pada menit 3:37 ronde pertama. Ia kemudian melanjutkan serangan dengan ground and pound tanpa henti, disertai sorakan penonton.
Atlet kelahiran Filipina 35 tahun silam ini nampak akan mengakhiri pertandingan, tetapi kenyataan berkata lain.
CHOPPING leg kick from "Landslide!" 💥
CHOPPING leg kick from "Landslide!" 💥📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, August 2, 2019
“The Underground King,” yang tidak pernah kehilangan ketenangannya, melakukan sebuah sweep untuk membalikkan keadaan. Eduard kini berada dalam posisi di atas punggungnya, dan lawannya yang mewakili Ricardo Almeida BJJ itu mengendalikan pertandingan dengan sebuah ground control yang sangat baik.
Hanya beberapa detik kemudian setelah transisi tersebut, Eddie mengamankan sebuah rear-naked choke. Penyelesaian melalui submission ini terjadi pada menit ke 2:16 pada ronde pertama, yang membawa rekor atlet berusia 35 tahun ini menjadi 30-7 (1 NC).
“Saya membayangkan ini. Saya melihatnya di kepala saya. Kami bertahan, melampaui kesulitan, dan kini kami berada disini,” kata Eddie.
Kemenangan ini juga mengamankan posisi Eddie di babak final turnamen ONE Lightweight World Grand Prix melawan Saygid “Dagi” Guseyn Arslanaliev di ajang ONE: CENTURY tanggal 13 Oktober di Tokyo, Jepang.