Eduard Folayang Ungguli John Wayne Parr Dalam Laga Liar Terakhir Sang Legenda
Eduard “Landslide” Folayang berjanji untuk memberi laga terakhir yang layak bagi legenda Muay Thai John Wayne “The Gunslinger” Parr dalam kariernya yang luar biasa, dan ia melakukannya di Singapore Indoor Stadium.
Mantan Juara Dunia ONE Lightweight ini menggunakan kemampuan striking wushu luar biasa untuk mengungguli Parr dan mencetak kemenangan mutlak dalam laga terakhir eksplosif dari pria Australia itu di ONE X: Grand Finale, Sabtu, 26 Maret.
Ini adalah awalan penuh impian bagi atlet Filipina berusia 38 tahun ini, yang mencetak debut profesional dalam Muay Thai setelah karier yang sukses dalam MMA.
Ia menyerang pria berusia 45 tahun itu dengan pukulan kirinya di awal dan melanjutkan dengan berbagai kombinasi pukulan ke arah tubuh, tendangan memutar dan tendangan rendah.
Parr akhirnya mendaratkan serangan bersih perdananya dengan straight kiri, namun Folayang mengakhiri ronde dengan beragam kombinasi dan tendangan.
Ronde kedua dibuka dengan keduanya bertukar tendangan sebelum “Landslide” menempatkan balasan dengan hook kiri saat Parr mengayunkan tendangan rendah.
Namun, “The Gunslinger” terus menyerang kaki lawannya sementara ikon Filipina itu mengincar kepala dengan serangan memutar yang memusingkan.
Walau tak ada yang mendarat dengan bersih, sebuah pukulan overhand kanan dari Folayang mencetak knockdown pertama malam itu – dimana ia mengincar kepala saat pria Australia itu mengarah ke kaki.
Saat mereka kembali berhadapan, “Landslide” tetap agresif dan menggoncangkan Parr via tendangan samping ala wushu dan pukulan straight miliknya.
Pria Australia itu menyambungkan pukulan straight kanan miliknya, namun bintang Team Lakay ini mengejutkan dirinya dengan tendangan memutar ke arah kepala (spinning head kick) yang hampir tak terbendung.
Namun, Parr tidak mengizinkan dirinya untuk beranjak dari laga ini tanpa sebuah pertarungan. Ia memulai ronde ketiga dengan agresif melalui pukulan ala Superman yang menentukan ritme, sementara Folayang cukup tenang untuk menunggu dan membalas.
Berikutnya, sebuah serangan lutut di udara yang keras dari Parr di pertengahan ronde menggoncang Folayang, dan untuk seketika, ini nampak seperti akhir kisah yang indah itu masih memungkinkan.
“The Gunslinger” menyerang pria Filipina itu dengan keras, melontarkan hook liar dan mengincar penyelesaian, namun warga Baguio City itu memang sangat kuat.
Folayang mampu memulihkan diri dan menyambungkan straight kanan dalam menit terakhir laga itu, sementara Parr – yang ingin mengeluarkan satu trik terakhir – memilih tendangan akrobatik yang meleset saat waktu pertandingan berakhir.
Setelah tiga ronde, jelas bahwa para juri melihat Folayang layak meraih kemenangan mutlak, namun Parr jelas merebut hati para penggemar di seluruh dunia dengan ronde ketiga yang sangat berani dan akan disaksikan berulang kali ke depannya.
Baca juga: Superbon Dominasi Grigorian, Pertahankan Gelar Juara Dunia