Eduard Folayang Dan Christian Lee Siap Saling Berhadapan
Meski tengah menantikan laga menghadapi Eddie “The Underground King” Alvarez, ada satu bintang lainnya yang tertarik untuk menguji kemampuan Eduard “Landslide” Folayang – Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee.
“Saya senang jika bisa berbagi Circle ONE bersama Eduard Folayang,” ungkap Christian Lee. “Saya menyimpan rasa hormat yang tinggi atas apa yang telah ia capai dalam kariernya, dan saya rasa kita bisa menunjukkan penampilan hebat bagi para fan.”
Di sepanjang 13 tahun kariernya dalam dunia bela diri campuran, “Landslide” telah meraih menorehkan banyak pencapaian.
Setelah melakoni debut profesional pada 2007, saat ia mengalahkan Allan Co lewat TKO pada ronde pertama untuk meraih gelar Universal Reality Combat Championship divisi Welterweight, Folayang semakin tak terbendung.
Jawara wushu tersebut memenangi delapan dari sembilan laga dan bergabung dengan ONE Championship pada September 2011.
- Reaksi Christian Lee Atas 5 Atlet Teratas Dalam Divisi Lightweight
- Team Lakay Bayangkan Diri Mereka Sebagai Atlet Wanita
- Kisah Lain Di Balik Team Lakay
Pahlawan olahraga Filipina ini sempat mengalami kesulitan dalam tahun-tahun pertamanya di ONE Championship, namun berkat dedikasi dan perkembangan yang konsisten, perjuangannya membuahkan hasil.
Pada November 2016, ia meraih puncak tertinggi dari olahraga ini dengan mengalahkan atlet legendaris asal Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki lewat TKO ronde ketiga di Singapura untuk menjadi Juara Dunia ONE Lightweight.
Meski sempat kehilangan gelar tersebut pada tahun berikutnya, ia kembali meraih gelar yang kala itu tak bertuan pada November 2018 lewat penampilan dominan atas seniman knockout Amir Khan dan menang lewat keputusan mutlak. Yang membuatnya semakin spesial adalah karena laga tersebut digelar di depan pendukungnya di Manila, Filipina.
“Landslide” memang harus kembali kehilangan sabuk emasnya setelah berhadapan dengan Aoki, namun ia tetap menempatkan namanya sebagai seorang pesaing berbahaya dan selalu berada selangkah lebih dekat menuju laga perebutan gelar Juara Dunia kembali.
Christian Lee mengerti akan hal ini, dan itu adalah alasan kuat di balik rasa hormat yang ia miliki terhadap atlet asal Baguio City ini.
“Eduard adalah seorang striker hebat dan tengah meningkatkan kemampuannya dalam gulat dan jiu-jitsu,” tutur Juara Dunia berusia 22 tahun tersebut.
“Namun, saya rasa kekuatan utamanya terletak pada keberanian serta naluri bertarungnya. Dia adalah mantan Juara Dunia ONE Lightweight sebanyak dua kali, jadi dia tak memiliki banyak kelemahan. Saya saya dia seorang petarung hebat.”
Ia sendiri telah memantapkan posisinya sebagai petarung terbaik di divisi lightweight.
Pada Mei 2019, ia naik divisi dan menjatuhkan Aoki, teman serta rekan satu timnya di Evolve MMA untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Lightweight.
“The Warrior” semakin mengokohkan posisinya dengan mengalahkan nama besar dari Turki Saygid “Dagi” Arslanaliev lewat putusan mutlak untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Lightweight Grand Prix.
Atlet yang mewakili Singapura dan Amerika ini kini tengah berfokus untuk mempertahankan sabuk juaranya dan membangun reputasi di “The Home Of Martial Arts.” Mengalahkan seorang legenda seperti Folayang tentu akan membantunya meraih hal tersebut.
Di sisi lain, “Landslide” menyambut baik kesempatan menantang raja lightweight tersebut – meskipun menyadari perlu waktu untuk bisa menaiki tangga dalam Peringkat Atlet ONE.
“Akan menjadi laga yang menantang jika saya berhadapan dengan Christian Lee. Saya sadar saya masih jauh dari laga perebutan gelar Juara Dunia, namun di masa depan, saya menantikan laga menghadapinya,” tutur Folayang.
“Saya sangat terkesan oleh peningkatan yang ia alami. Saya memperhatikan perkembangannya sebagai seorang atlet. Ini akan menjadi tantangan besar bagi saya jika kami bertemu. Saya ingin menghadapinya, dan saya harap, ketika kesempatan itu tiba, dia masih sebagai juara.”
Baca juga: Mengapa Hari-Hari Terberat Christian Lee Masih Ada Di Depan Mata