Eduard Folayang Umumkan Kepergiannya Dari Team Lakay
Ikon MMA Filipina dan mantan Juara Dunia ONE Lightweight tiga kali Eduard Folayang mengunggah pesan yang menyentuh hati di akun Facebook resminya pada Jumat lalu, dimana ia mengumumkan kepergiannya dari Team Lakay.
Veteran berusia 39 tahun ini telah menjadi anggota Team Lakay selama lebih dari dua dekade. Dalam perjalanannya itu, “Landslide” menjadi pilar bagi sasana ini dan membantu tim asal Baguio City itu bangkit menjadi salah satu perkumpulan seni bela diri tersukses di dunia.
Dalam unggahannya, Folayang menyampaikan rasa syukur akan apa yang dialaminya selama perjalanan bersama Team Lakay itu.
Ia menulis:
“Kata-kata takkan cukup untuk menyebutkan seberapa bersyukurnya saya atas untuk persahabatan yang membawa ke berbagai pencapaian dan kemenangan di dalam Circle, serta patahnya semangat yang terus mendorong kita untuk tetap mengejar tujuan utama itu. Saya akan selamanya mengenang tiap momen seperti harta yang sangat berharga.”
Folayang melihat pertumbuhan dan perkembangan pribadinya sebagai alasan resmi untuk kepergiannya. Ia nampak ingin mengeksplorasi berbagai kemungkinan lain terkait latihan, saat ia memasuki tahun-tahun terakhir dari karier MMA profesionalnya.
“Landslide” melanjutkan:
“Sayangnya, dan dengan hati yang berat, perjalanan saya dengan Team Lakay telah mencapai akhir. Saya yakin masih ada beberapa hal yang harus saya capai dalam apa yang tersisa sebagai tahun-tahun aktif saya sebagai seorang atlet.”
“Profesi yang telah saya pilih membutuhkan saya untuk belajar, berevolusi dan bertumbuh. Agar saya dapat mencapai hal ini, saya harus keluar dari zona nyaman saya dan menemukan berbagai cara baru untuk mendorong perkembangan saya sebagai seniman bela diri.”
Eduard Folayang Tinggalkan Team Lakay Dengan Sejarah Kesempurnaan
Eduard Folayang pertama kali mengenakan seragan merah-hitam andalan Team Lakay sebagai petarung MMA profesional pada tahun 2007. Ia memenangkan gelar regional di Filipina sebelum memuncaki kartu pertandingan perdana ONE Championship, ONE: CHAMPION VS. CHAMPION, pada September 2011.
Folayang merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight itu untuk pertama kalinya pada November 2016, dimana ia mengalahkan legenda Jepang Shinya Aoki via TKO ronde ketiga.
Ia sukses mempertahankan sabuk emas itu beberapa bulan kemudian, dengan kemenangan mutlak atas Ev Ting, tetapi ia akhirnya kehilangan sabuk itu di tangan Martin Nguyen pada akhir November 2017.
“Landslide” kembali memastikan dirinya sebagai petarung terbaik divisi ini dengan merebut singgasana lightweight yang tak bertuan dengan kemenangan mutlak atas Amir Khan pada November 2018. Tetapi, atlet Filipina ini sekali lagi kehilangan sabuk itu di tangan Aoki via submission ronde pertama pada Maret 2019.
Sejak itu, Folayang terus berusaha keras untuk bangkit.
Seluruh indikasi ini menunjukkan bahwa perpisahan pria berusia 39 tahun ini dengan Team Lakay berlangsung dengan sangat baik, saat mantan pelatih kepala dan pendiri sasananya, Mark Sangiao, mengunggah tanggapannya pada pengumuman itu.
Sangiao menulis:
“Eduard ‘The Landslide’ Folayang, saya mengharapkan yang terbaik untuk dirimu dan semoga beruntung bagi usaha dan petualangan berikutnya.”
“Saya berdoa bahwa ini akan membawamu memasuki pertumbuhan yang terus berlanjut dan menjadi individu lebih baik bagi kemuliaan-Nya, bagi disiplin yang kita berdua cintai ini, bagi negara ini dan generasi setelah kita. Selamat tinggal, Lakay, sampai bertemu di tengah jalan nanti.”