Edward Kelly Bertahan, Raih Kemenangan Atas Ahmed Faress
Edward “The Ferocious” Kelly berjanji memenangkan laga berikutnya dengan cara apa pun, dan itulah yang ia lakukan di ONE: FULL BLAST.
Veteran Team Lakay ini bertahan dari beberapa momen berat untuk mengungguli debutan Ahmed “The Prince” Faress melalui keputusan terbelah (split decision) dalam laga featherweight bela diri campuran mereka, yang tayang pada Jumat, 28 Mei.
Ini bukanlah sebuah awal yang ideal bagi Kelly, yang berusia 37 tahun, karena debutan asal Mesir itu menjatuhkannya di awal dengan hook kanan yang mengejutkan. Tetapi, pria Filipina itu kembali berdiri, menyambungkan tendangan rendah, menghindari sebuah tendangan tinggi dari Faress, serta mendaratkan takedown.
Faress mencoba membalas dengan kuncian triangle, tetapi Kelly sangat tenang dan mampu keluar dari percobaan submission itu dan mengendalikan dari posisi half guard. Pria Mesir berusia 29 tahun ini membuat rivalnya masuk ke posisi guard, dan sempat pula menyarangkan beberapa pukulan keras ke tubuh dan kepala.
Dengan teknik butterfly guard, “The Prince” lolos dari posisi bawah, kembali berdiri dan masuk dalam posisi clinch di dinding Circle, dimana ia akhirnya menjegal dan mendarat di posisi half guard dari Kelly.
Faress lalu masuk ke posisi mount dan mencoba triangle choke dari posisi tersebut. “The Ferocious” tidak menyerah dan kembali lolos sebelum mulai menyarangkan pukulan keras dari posisi atas.
Saat keduanya berdiri, Faress sekali lagi beralih ke hook andalannya, tetapi Kelly lebih siap dan membalas dengan uppercut pendek.
Pada detik-detik terakhir ronde pertama, atlet Filipina ini tak sengaja menendang selangkangan Faress. Saat laga berlanjut, atlet Mesir itu mencoba mendaratkan serangan keras – serangan lutut di udara – tetapi Kelly telah siap dan membalas dengan dua hook pendek untuk mengakhiri stanza penuh aksi ini.
Ronde kedua dimulai dengan keduanya mencoba mendapatkan momentum di atas kaki – Faress yang menggunakan tangannya dan Kelly dengan tendangannya. Di pertengahan ronde, “The Prince” melontarkan tendangan tinggi, tetapi bintang Team Lakay itu menangkap dan membantingnya ke bawah.
Tetapi, Kelly berakhir pada posisi yang berbahaya, karena Faress dengan cepat menyarangkan triangle choke yang dalam. Posisi itu bertahan selama satu setengah menit, tetapi veteran Filipina itu dapat bertahan dengan merapatkan kepalanya dan mengendurkan genggaman lawan lewat serangan ke arah tubuh.
Berusaha meraih keunggulan, Kelly mengayun dengan liar dari posisi atas, menyarangkan serangan siku ke arah Faress dan melontarkan pukulan ke sisi tubuhnya. Bel berbunyi dengan Kelly yang bertahan di posisi half guard dan mengincar serangan keras.
Setelah dua ronde keras, keduanya menurunkan tensi pada stanza terakhir. Kaki Faress nampak kelelahan setelah percobaan kuncian triangle yang gagal, sementara Kelly secara mengejutkan tak menyerang lawan yang cukup statis – mungkin karena pukulan kanan dari atlet Mesir itu di awal laga.
Tetap saja, “The Ferocious” berlanjut mencetak poin dengan serangannya, mengincar kaki lawan dengan tendangan rendah sembari mundur saat Faress mengokang pukulan kanannya. Itu adalah strategi yang tetap diterapkan oleh Kelly selama stanza tersebut, terkadang dengan memadukan serangan ke arah tubuh.
Faress sekali lagi mencoba mengejutkan lawannya dengan serangan lutut di udara saat mendekati akhir laga, namun seperti pada ronde pertama, Kelly telah siap dan mendaratkan dua serangan tubuh sampai bel akhir pertandingan berbunyi.
Setelah tiga ronde tersebut, dua juri memberi kemenangan bagi Kelly.
Itu adalah kemenangan besar bagi veteran Filipina itu, yang ingin kembali meraih kemenangan setelah tunduk dari pencetak KO asal Tiongkok, Tang Kai, dalam laga terakhirnya.
Baca juga: Anthony Do Cetak Submission Dalam Debut Kontra Liang Hui