Eersel Pertahankan Gelar, Atasi Tantangan Berat Dari Murtazaev
Setelah sebuah penampilan luar biasa lainnya, Regian “The Immortal” Eersel mungkin saja mendapatkan respek yang sangat diinginkannya.
Striker dominan keturunan Belanda-Suriname ini mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing miliknya sekali lagi, kali ini melawan petarung kuat Islam Murtazaev dalam laga utama ONE: WINTER WARRIORS pada 3 Desember di Singapore Indoor Stadium.
Sementara Eersel membawa pulang kemenangan, adalah Murtazaev yang mengendalikan bagian awal pertarungan ini. Pada ronde pertama, ia menyengat sang Juara Dunia dengan tendangan kiri dan membalas sebuah serangan ke arah tubuh dengan hook kiri keras.
Eersel beranjak maju, namun ia kesulitan mendaratkan serangannya ke arah penantang yang bersemangat ini. Bahkan tendangan lutut di udara andalannya itu tak berdampak besar bagi pria Rusia lawannya.
Pada awal ronde kedua, Murtazaev kembali ke tendangan kirinya, yang dilanjutkan dengan serangkaian teknik spinning backfist. Tetapi pengalaman Eersel jelas terlihat saat ia mengayun mundur untuk menghindarinya.
Berikutnya, “The Immortal” menyerang dengan tendangan dan serangan keras ke arah tubuh. Ia memperlambat Murtazaev, namun ia pun harus menerima jab yang diikuti dengan tendangan ke arah kepala dari pria Rusia itu.
Di pertengahan laga ini, terdapat dua hal yang terlihat. Pertama, Eersel hanya menunjukkan 10 persen dari apa yang dapat ia lakukan. Kedua, Murtazaev tak memiliki stamina untuk terus melaju selama sembilan menit yang tersisa.
Eersel mulai membalas serangan sang penantang yang bertahan itu, seringkali dengan tendangan rendah yang mengarah ke paha Murtazaev. Namun, sebuah kombinasi pukulan kanan-serangan lutut menyebabkan lawannya itu tergelincir, dan “The Immortal” mulai mengambil alih.
Terdapat alasan mengapa ronde keempat dan kelima disebut sebagai ronde-ronde kejuaraan, namun jika siapa pun membutuhkan penyegaran, Eersel jelas menunjukkannya.
Dengan gaya andalannya, ia menghukum Murtazaev dengan pukulan dan serangan lutut, yang menyebabkan pria Rusia itu melunak. Murtazaev memukul sebagai balasan, namun sarung tinjunya tak menggoyahkan pertahanan “The Immortal.”
Eersel lalu menghindar di bawah pukulan lawannya yang tertebak, merapat dan menyerang dengan lutut. Selama beberapa saat, sang penguasa divisi menyerang lawannya dengan tendangan rendah ke sisi dalam dan luar kaki lawannya.
Pria Rusia ini menunjukkan semangatnya dengan serangan balasan, namun Eersel dengan mudah menembus seluruh serangan itu.
Pada stanza penutup, Murtazaev bahkan harus menerima kartu kuning setelah terlalu sering menangkap tendangan striker keturunan Belanda-Suriname itu – tetapi hanya itu yang dapat ia lakukan, karena sang pemegang gelar mencuri menit-menit terakhir laga ini dengan pukulan, tendangan dan serangan lutut dari sisi kanan.
Hasil ini membawa catatan rekor ONE Super Series Eersel menjadi 6-0, menambah angka catatan kariernya menjadi 57-4, memberi 18 kemenangan beruntun, serta mempertahankan gelar untuk ketiga kalinya.
Baca juga: Stamp Fairtex Jadi Juara Atomweight GP Via Submission Atas Phogat