Elipitua Ingin Balas Kekalahan Indonesia Dan Banggakan Negara
Elipitua “The Magician” Siregar memiliki dua misi luar biasa.
Saat kembali ke dalam Circle pada Jumat, 14 Januari nanti, seniman bela diri campuran Indonesia ini ingin memberi pernyataan tegas dalam jajaran divisi strawweight ONE Championship.
Menghadapi Robin “The Ilonggo” Catalan dalam laga pembuka ONE: HEAVY HITTERS di Singapore Indoor Stadium, sebuah kemenangan bisa memuluskan jalan bagi sang pemenang menuju jajaran peringkat teratas.
Namun, bagi sang atlet asal Medan, Sumatra Utara, kemenangan memiliki arti yang jauh lebih besar. Laga ini memberinya peluang untuk membuktikan ketangguhan Indonesia atas seorang musuh bebuyutan.
Robin telah mengalahkan dua bintang terbaik Indonesia – Adrian “Papua Badboy” Mattheis dan Stefer “The Lion” Rahardian, dan atlet veteran Filipina ini berharap untuk melengkapi catatan hat-trick saat kembali melawan seorang bintang muda dari negara jiran.
Namun, Elipitua punya harapan tersenduru untuk mengakhiri catatan minor tersebut lewat sebuah kemenangan meyakinkan
“Saya ingin membuktikan bisa menang telak dan dua senior saya kalah bukan karena kemampuannya kurang, tetapi mungkin karena hal lainnya,” ujarnya.
“Semoga, Stefer, senior saya [di Bali MMA], bisa memberikan beberapa masukan atau game plan yang lebih baik untuk menghadapi Catalan.”
“Sudah pasti masukannya berguna karena nanti ada kemungkinan saya akan berangkat bersama Stefer ke Singapura.”
“[Saya ingin menang] secepat mungkin, pada ronde pertama.”
- Mampu ‘Tebak’ Strategi Lawan, Roman Kryklia Akan Dominasi Aygun
- 5 KO Epik Para Bintang ONE: HEAVY HITTERS
- Aygun Balas Kryklia: ‘Saya Akan Tunjukkan Apa Itu Laga Mudah’
Catatan rekor yang Elipitua miliki memang mengindikasikan jika ia punya cukup modal untuk menumbangkan Robin.
Pria 25 tahun ini memiliki catatan rekor 4-1 bersama ONE, termasuk tiga kemenangan submission dan sebuah TKO. Yang terbaru, ia menang lewat kuncian rear-naked choke atas Egi Rozten di ONE: DAWN OF VALOR di Jakarta.
Perpaduan antara kemampuan ground ciamik dan masukan penting dari Stefer serta para pelatihnya akan berperan krusial. Terlebih, ia tengah mempertajam kemampuan striking demi unggul duel atas dari sang Juara Wushu Filipina.
“Saya punya rekan sparing satu divisi di atas saya, agar saya dapat mengejar dan meningkatkan performa saya lebih lagi. Jika dibilang bahwa kemampuan Muay Thai Robin itu bagus, di Bali MMA juga banyak yang lebih bagus lagi dari dirinya, dan kita sehari-hari sudah berlatih bersama,” kata Elipitua.
“Saya sekarang sparing dengan [atlet Malaysia] Muhammad Aiman, [serta atlet lokal] Lamhot Buha dan Prawira yang satu divisi di atas saya. Mereka itu juga memiliki kemampuan Muay Thai yang bagus.”
“Sparing bersama Aiman itu sebenarnya agak sulit, karena posturnya tinggi dan jangkauannya luas. Tetapi itu yang saya butuhkan agar terbiasa melawan striker dengan jangkauan panjang.”
Fokus “The Magician” saat ini memang sepenuhnya dialihkan pada laga melawan Robin. Namun, ia juga punya mimpi lain dalam mengibarkan bendera merah putih di atas panggung dunia.
Membalas kekalahan dua kompatriot bukan hanya akan menjadi catatan manis, tetapi juga batu loncatan luar biasa menuju impiannya untuk menghadapi jajaran lima besar divisi strawweight pada tahun ini.
“Mimpi saya itu menjadi penantang gelar di ONE Championship, karena Indonesia belum memiliki satu pun atlet yang dapat menjadi penantang gelar atau masuk ke perebutan gelar Juara Dunia di ONE,” tegas Elipitua. “Itulah mimpi saya.”
Misi besarnya akan dimulai dalam laga perdana ONE tahun ini, dan ia pun memberi sebuah pesan peringatan bagi sang lawan.
“Robin Catalan memang memiliki pertahanan takedown yang bagus karena dasarnya dari wushu,” jelasnya. “Tetapi saya pasti akan mencari celah untuk submission!”
Baca juga Catalan Yakini Pengalaman Jadi Kunci Saat Lawan Elipitua