Errol Zimmerman Hadapi Ujian Berat Dari Opacic: ‘Semua Orang Dapat Dipatahkan’
Para penggemar yang mengincar aksi keras dalam divisi heavyweight memang sangat beruntung – Errol “The Bonecrusher” Zimmerman akan mencetak debutnya bersama ONE Super Series, Jumat, 11 Desember ini di ajang ONE: BIG BANG II.
Mesin penghancur asal belanda ini akan menghadapi Rade Opacic dalam sebuah laga kickboxing yang sebelumnya direkam dari Singapura dan menjanjikan aksi keras selama itu berlangsung.
Nama Zimmerman sangat dikenal oleh para penggemar bela diri ‘senior’, karena berbagai penampilannya dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini. Dan semua orang yang menyaksikannya bertanding untuk pertama kalinya jelas akan menghargai pendekatannya saat bel berbunyi.
“Gaya bertarung saya adalah [melontarkan] seluruh kekuatan,” kata pria Belanda ini.
“Semuanya keras, semuanya eksplosif. Saya mengincar penyelesaian – di dalam ring atau Circle. Di manapun, kapanpun, siapapun. Disayangkan bahwa para penonton tak akan ada di sana, namun saya akan memberi penampilan terbaik bagi para penggemar di rumah.”
Zimmerman juga cukup familiar dengan Opacic, namun sementara ia memiliki penghormatan besar atas pria dari Beograd, Serbia, ia akan memperlakukannya seperti lawam-lawan lainnya.
“Saya mengetahui tentang dirinya. Ia adalah pria yang baik. Sebenarnya, ia adalah seorang teman. Serbia itu seperti rumah kedua saya,” kata pria asal Breda ini.
“Saya kesana berkali-kali dan melakukan fisioterapi saya di sana [setelah cedera lutut serius]. Saya juga pernah berlatih dengan pria ini, maka kami mengenal satu sama lain.”
“Ini adalah olahraga pertarungan, maka saat bel berbunyi, saya tidak mengenalnya, ia tidak mengenal saya, dan kami akan bertarung. Kami akan melakukan hal yang kami lakukan, hal yang kami cintai, serta biarlah pria yang terbaik menang – dan itu adalah saya!”
- KO Terbaik Dari Para Bintang Yang Beraksi Di ONE: BIG BANG II
- Roman Kryklia Vs. Andrei Stoica, Nong-O Vs. Rodlek Di ONE: COLLISION COURSE
- Nieky Holzken Inginkan Perebutan Gelar Ketiga: ‘Saya Masih Penantang Teratas’
Pendekatan menyeluruh Zimmerman ke dalam seni bela diri hanya berarti ia tidak memiiki kekhawatiran tentang apa yang akan dibawa Opacic ke dalam laga ini.
Atlet Serbia itu memiliki tinggi badan 200 sentimeter, namun pria Belanda ini hanya 4 sentimeter lebih pendek. Sebagai tambahan, “The Bonecrusher” memiliki tubuh layaknya seorang petarung heavyweight sejati, maka ia tak gentar oleh kemampuan atau sosok dari pria manapun yang berdiri di hadapannya.
“Rade banyak melontarkan tendangan tinggi kanan yang keras, namun kita akan melihat apa yang dibawanya [saat ini],” katanya.
“Bagi saya, itu bukanlah permasalahan. Tinggi, kecil, saya tidak peduli. Saya hanya menunggu bel dan maju.”
“Saya tak akan pernah mengatakan tidak – saya belum pernah mengatakan tidak dalam hidup saya. Ini tak mungkin. Saya akan selalu bertarung dan saya mencintai tantangan ini. Saya selalu ingin melawan pria yang lebih besar, pria yang lebih kuat. Jika seseorang mengatakan saya tak dapat melakukannya, saya tahu saya dapat melakukannya. Semua orang dapat dipatahkan.”
Bagi para penggemar kickboxing garis keras, tak akan mengejutkan untuk mendengar pembicaraan seperti ini dari “The Bonecrusher,” julukan yang diberikan padanya karena kemampuannya mematahkan lawan di dalam ring.
Pada saat yang bersamaan, seluruh penggemar mungkin akan memikirkan tentang kondisi Zimmerman setelah lebih dari dua tahun tidak beraksi.
Namun, pria berusia 34 tahun ini mengatakan ia telah pulih sepenuhnya dari sebuah cedera lutut serius yang menghantuinya sejak tahun 2015, yang berarti tubuh dan pikirannya siap untuk bertarung. Faktanya, ia akan memasuki Circle dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya selama bertahun-tahun.
Zimmerman telah meraih kemenangan dalam 82 laga profesional, namun ia mengakui harus menangani kemampuan kasar itu sendiri. Kini ia menjalani berbagai hal tambahan dengan nutrisi dan strength and conditioning – dimana ia kini merasakan keuntungannya.
“Saya benar-benar petarung alami. Saya tidak pernah mengangkat beban, saya tak suka berlari. Saya suka berada di sasana. Saya paling baik melakukan tendangan dan berbagai hal itu,” katanya.
“Kini saya memiliki pelatih pribadi. Ia membantu saya dengan apa yang harus saya makan. Saya menikmati berbagai jenis ‘shakes’ dan hal-hal seperti itu, dan saya tidak pernah melakukannya dalam hidup saya sebelumnya. Saya mendapatkan lebih banyak kekuatan dari sini. Saya merasa bahwa saya menjadi lebih kuat, kondisi [tubuh] saya menjadi lebih baik.”
Saat Zimmerman terbang ke Singapura, ia dan timnya harus menyesuaikan jadwal mereka untuk mematuhi peraturan karantina.
Terlepas dari itu, ia tidak memiliki keluhan apapun terkait persiapannya, dan sedikit waktu tambahan di kamar hotelnya telah memberinya tambahan istirahat dari seluruh gangguan dan memberinya kesempatan terfokus pada apa yang ia lakukan dengan sangat baik.
“Saya mendapatkan banyak istirahat di sini. Saya telah berada di kamar hotel saya, menonton beberapa film, dan itu juga penting bagi saya,” kata Zimmerman.
“Pikiran saya sangat bagus, latihan di sini juga bagus, dan latihan di Belanda sangat bagus, maka saat bel berbunyi, itu hanya tekanan maju.”