Fabricio Andrade Harap Buat Jonathan Haggerty Kewalahan Di Laga Kejuaraan Dunia Kickboxing
Juara Dunia ONE Bantamweight MMA Fabricio “Wonder Boy” Andrade merasa yakin bahwa kekuatannya yang dapat mengakhiri laga seketika akan menjadi pembeda saat melawan Jonathan “The General” Haggerty di laga puncak ONE Fight Night 16.
Pada 3 November, di jam tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 4 November waktu Asia, “Wonder Boy” akan melawan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai itu demi sabuk Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Kickboxing yang masih tak bertuan, saat keduanya ingin merajai dua disiplin.
Sebagai striker murni, Haggerty dianggap memiliki keunggulan dalam laga ini.
Namun, Andrade tak menyetujui penilaian tersebut. Ia menunjukkan bahwa rivalnya telah berkompetisi secara eksklusif dalam Muay Thai, dimana ia akan membawa pengalaman kickboxing profesional yang luar biasa ke dalam laga mereka dari arena ikonik Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Pria berusia 26 tahun ini berkata:
“Saya kira saya lebih terbiasa dengan peraturan kickboxing. Saya belum bertanding dalam kickboxing cukup lama, tetapi saya berlatih secara rutin. Maka, saya yakin saya akan membawa keunggulan karena itu.”
Di sisinya, Andrade memang khusus bertarung dalam MMA selama beberapa tahun terakhir, dengan meraih catatan rekor tak terkalahkan bersama ONE dan merebut sabuk emas bantamweight.
Tetap saja, ia melihat bahwa petarung sensasional Inggris ini akan menghadapi tantangan terbesar dalam transisinya dari Muay Thai ke kickboxing untuk pertama kali:
“Ini akan menjadi laga yang sangat sulit bagi dirinya. Haggerty belum pernah bertanding kickboxing, maka ia tak terbiasa dengan peraturan itu.”
“Banyak orang berkata ia memiliki keunggulan karena saya secara drastis beralih disiplin dari MMA ke kickboxing, sesuatu yang takkan ingin dilakukan siapa pun, tetapi saya kira ini akan menjadi jauh lebih sulit bagi dirinya.”
Terlebih lagi, pria Brasil ini yakin dirinya akan menjadi striker yang lebih kuat di malam pertandingan.
Dengan empat penyelesaian luar biasa berkat teknik striking-nya di ONE, Andrade terbukti menjadi salah satu pencetak KO yang paling ditakuti dalam MMA, dimana ia mampu mengakhiri laga dengan serangan lutut, tendangan, atau pukulannya.
Terlebih lagi, ia melihat kekalahan KO Haggerty pada tahun 2020 di tangan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon sebagai bukti bahwa ia takkan mampu mengatasi kekuatan yang jauh lebih besar di divisi bantamweight.
“Wonder Boy” menegaskan:
“Haggerty terkena KO oleh Rodtang, dan kekalahan itu ada di satu divisi di bawah. Karena kita berada di satu kategori di atas, akan ada perbedaan kekuatan besar dalam serangan. Dan, saya yakin bahwa saya memiliki kekuatan pukulan yang jauh lebih besar dari mereka di divisi di bawah.”
“Maka, Haggerty akan benar-benar merasakan kekuatan pukulan saya dalam divisi ini.”
Andrade Bedah Permainan Haggerty
Sementara Fabricio Andrade membawa kepercayaan diri luar biasa jelang laga Kejuaraan Dunia Kickboxing melawan Jonathan Haggerty, hal itu tak berarti dirinya belum mengerjakan pekerjaan rumah terkait pemegang gelar bantamweight Muay Thai lawannya.
Ia menyadari bahwa “The General” adalah petarung teknis yang sangat lihai dan selalu siap mengambil keuntungan dari celah sekecil apa pun.
Pada saat yang sama, ia melihat bahwa Haggerty takkan memiliki akses untuk salah satu serangan terbaiknya – serangan siku:
“Ia adalah petarung yang sangat teknis, dan itu adalah salah satu kekuatannya. Ia bekerja sangat baik dengan kesalahan lawannya. Tapi saya yakin bahwa titik kuat dari permainan [Muay Thai] miliknya adalah feint untuk mendaratkan sikunya.”
“Tetapi, karena ini adalah laga kickboxing, ia takkan dapat menggunakan siku.”
Terdesak untuk memprediksi bagaimana Haggerty melakukan pendekatan dalam laga mereka, sosok berjuluk “Wonder Boy” ini meyakini bahwa pria Inggris itu akan membawa game plan bertahan ke dalam ring demi menghindari kekuatan pukulan besarnya.
Andrade menambahkan:
“Akan menarik untuk melihat hal berbeda apa yang dapat dibawanya ke dalam laga kickboxing. Tapi saya kira ia akan bertarung secara strategis dan mencoba memainkan permainan balasan untuk mencegah saya memanfaatkan tinju saya.”