Fajar, Bintang Baru Indonesia, ‘Siap Hadapi Siapa Pun’
Para penggemar asal Indonesia yang memadati ONE: WARRIOR’S CODE melihat atlet potensial masa depan pada hari Jumat, 7 Februari, saat when Fajar “Macho” mencetak debut eksplosif di ONE Championship.
Walau ia mengakui bahwa dirinya cukup khawatir saat beradu dengan Egi Rozten di Jakarta, pria berusia 25 tahun asal Depok ini tak menunjukkan sedikit pun keraguan saat ia menjatuhkan lawannya dan mencetak submission dalam waktu tiga menit. Terlebih lagi, itu adalah laga pertamanya setelah 22 bulan beristirahat.
Ini adalah penyelesaian ketiga pada ronde pertama dalam empat kemenangan dalam karier profesionalnya, dan itu membawanya menjadi salah satu sosok yang harus diperhatikan dalam divisi flyweight yang sarat bakat ini.
Fajar mungkin baru saja memulai perjalanannya di “The Home Of Martial Arts,” namun ia tiba dengan resume impresif.
Ia adalah juara bela diri campuran Indonesia, peraih medali perak sambo tarung di Asian Games, dan peraih medali emas sambo tarung di SEA Games 2019 – dimana ia meraih kemenangan atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Rene “The Challenger” Catalan di babak final ajang tersebut.
Kini, saat ia menjelaskan momen luar biasa itu, ia pun siap melawan yang terbaik di atas panggung dunia.
ONE Championship: Bagaimana rasanya memenangkan debut anda di hadapan penonton tuan rumah?
Fajar: Saya tak terlalu puas, karena itu sedikit terburu-buru, namun saya bersyukur saya tidak mengecewakan teman-teman dan keluarga saya karena mereka semua ada di sini menonton saya bertarung.
Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk mendiang ibu saya dan juga ayah saya yang menonton laga ini di stadion.
- 5 Sorotan Terbaik Dari Gelaran ONE: WARRIOR’S CODE
- Kepiawaian Grappling Hirata Warnai Kartu Awal ONE: WARRIOR’S CODE
- Eko Roni Saputra Incar Pencapaian Tertinggi Setelah ONE: WARRIOR’S CODE
ONE: Bagaimana reaksi anda terkait atmosfer yang diciptakan para pendukung anda?
F: Saya merasa sedikit berbeda karena ini adalah laga dalam tingkatan internasional, maka itu memberi saya kebanggaan dan tekanan tersendiri.
Saya merasa gugup pada awalnya karena itu adalah laga debut saya di ONE Championship, dan itu menjadi laga pembuka ajang ini. Ini juga untuk pertama kalinya saya berkompetisi di dalam ring dengan peraturan bela diri campuran.
Saya merasa sesuatu yang berbeda. Namun, saya mencoba tetap terfokus dan saya kira saya bersiap dengan baik, maka saya mengatasi seluruh kegugupan itu.
ONE: Seberapa besar anda ingin menguji kemampuan striking melawan dirinya sebelum anda mengincar takedown?
F: Saya ingin membaca situasi terlebih dulu karena ia dikenal memiliki pukulan tajam. Jika saya langsung mengincar takedown, ia akan mengantisipasinya.
Pertarungan ground itu menjadi kegemaran saya, terutama single-leg dan double-leg takedown, maka saya terlebih dulu memancingnya dan melihat celah dalam pertahanannya, lalu saya kembali mengincar takedown. Syukur pada Tuhan, itu berjalan dengan baik.
ONE: Apakah anda berniat melakukan ground-and-pound, atau apakah anda mengincar submission?
F: Saya awalnya mengincar submission, namun pergerakannya membuat saya enggan.
Ia berbaring di ground, namun saya tak melihat kemungkinan untuk mengunci tangan atau lehernya, maka saya memilih ground-and-pound.
ONE: Kini, setelah anda memulai dengan luar biasa, adakah lawan yang ingin anda hadapi di divisi flyweight setelah ini?
F: Saya bukanlah seseorang yang memilih atau menantang seorang lawan, terutama karena saya masih baru di ONE, namun jika ditawarkan, atas keinginan Tuhan, saya siap menghadapi siapa pun.
Saat berkompetisi di atas panggung dunia seperti ini, tak mungkin saya menolak tiap tugas untuk bertanding. Target saya sampai akhir tahun ini adalah menghadapi para atlet teratas dalam divisi ini. Itu bisa siapa pun, termasuk para mantan pemegang gelar.
ONE: Anda baru saja menunjukkan potensi anda sepenuhnya, maka apakah rencana anda untuk bangkit mengimbangi para atlet teratas dalam divisi yang sarat bakat ini?
F: Saya jelas akan tetap berlatih dan menajamkan teknik striking saya. Saya akan berlatih keras dalam gulat dan bekerja keras untuk mengembangkan seluruh kemampuan itu juga. Saya akan berlatih keras demi meningkatkan semua aspek.
Satu hal yang pasti, saya berlatih dengan orang-orang yang selalu mendukung saya. Saya ingin tetap berlatih dengan mereka yang berada di atas saya.
Untuk laga ini, saya berlatih di Bali MMA, namun saya mewakili BSA Martial Arts. Saya akan membawa latihan rutin saya di BSA, namun ada kemungkinan besar untuk segera kembali ke Bali MMA.
Baca juga: Matsushima Ingin Hadapi Garry Tonon Dan Thanh Le Setelah Menang KO