Ferrari Lanjutkan Rangkaian Impresif Atas Tupiev Saat Aksi Penyelesaian Penuhi ONE Friday Fights 56
ONE Championship sekali lagi menyala di Bangkok, Thailand, pada Jumat, 22 Maret, dengan ONE Friday Fights 56 di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium.
Ajang ini jelas menjadi salah satu edisi terbaik dalam rangkaian mingguan itu, karena para penonton menyaksikan sembilan dari 12 laga Muay Thai dan MMA itu berakhir dengan penyelesaian tegas.
Itu menjadi malam tak terlupakan bagi organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, dan berikut adalah rangkuman dari segala sesuatu yang terjadi di jam tayang utama Asia tersebut.
Ferrari Ungguli Tupiev, Raih Empat Kemenangan Beruntun
Ferrari Fairtex menyelesaikan tugasnya di laga utama bantamweight Muay Thai malam itu, dimana ia mengungguli serangan Mavlud Tupiev yang agresif sepanjang tiga ronde penuh demi memperpanjang rangkaian kemenangannya di ONE Championship menjadi empat.
Tetapi itu bukanlah aksi satu arah. Tupiev maju dengan serangan keras, dimana ia berusaha menjauhkan Ferrari dengan serangan liar dari jarak dekat. Namun petarung Fairtex Training Center ini siap menghadapinya, dan ia memperlambat laju lawannya dengan tendangan ke arah kaki.
Serangan itu pun bertambah di ronde kedua, dan bagian kaki petarung Uzbekistan itu mulai terlihat lebam. Ferrari lalu mengganti arsenalnya dan menemukan sasaran bagi jab dan pukulan kanannya.
Bintang Thailand itu terlihat menerjang keras di ronde penutup untuk mendaratkan serangan yang lebih cepat dan keras ke arah Tupiev. Agresi tersebut berlanjut sampai akhir, dan Ferrari meraih kemenangan mutlak keempat dalam empat laganya, serta membawa catatan rekornya ke 136-32-4.
Puengluang Atasi Dentungtong Demi Jaga Kemenangan Beruntun
Sepasang atlet flyweight Muay Thai, Puengluang Baanramba dan Dentungtong Singha Mawynn, mampu menunjukkan aksi striking indah dalam tiga ronde keras mereka.
Puengluang bersinar dengan pukulan dan tendangan akuratnya sepanjang ronde pembuka, tetapi Dentungtong mengamuk dengan membawa pukulan balasan efektif dan aksi clinch di stanza kedua.
Laga ini masih dapat dimenangkan siapa pun pada kanto penutup, dan keduanya mengetahui itu saat mereka mulai bertukar serangan. Tetapi, momentum ini beralih ke arah Puengluang saat ia menggoyahkan rivalnya dengan serangkaian pukulan kanan keras pada akhir laga.
Hal ini terbukti cukup untuk meyakinkan para juri, dan mereka memberi kemenangan mutlak bagi bintang Baanramba ini, yang membawa catatan rekornya di ONE Friday Fights menjadi 6-0 dan 64-5-7 dalam kariernya.
Blommaert Gilas Kritpet, Cetak TKO Ronde Kedua
Jelte Blommaert mencetak penyelesaian kedua bersama ONE Championship dalam aksi catchweight 126 pound melawan Kritpet PK Saenchai.
Petarung Belgia itu langsung beraksi setelah bel pembuka, dimana ia mengungguli serangan tinju dan tendangan rival asal Thailand itu demi menunjukkan keseriusannya.
Tetapi, Blommaert benar-benar meningkatkan serangan pada ronde kedua. Faktanya, dalam waktu satu menit, ia dua kali menjatuhkan lawannya dengan kombinasi pukulan mengejutkan. Kritpet menjawab kedua hitungan wasit itu dan masih berusaha menandingi kegigihan lawannya.
Namun pada akhirnya, Blommaert mematahkannya dengan pukulan kanan terakhir untuk mencetak knockdown ketiga dan terakhir.
Wasit mengakhiri laga pada menit 1:26 di stanza kedua, dan Blommaert meraih kemenangan ke-23 dalam kariernya.
Sanpet Serang Yodkritsada Dalam Baku Hantam Tiga Ronde
Aksi liar terjadi saat Sanpet Sor Salacheep beradu dengan Yodkritsada Sor Sommai dalam pertandingan catchweight Muay Thai 130 pound. Dan, walau Sanpet meraih kemenangan mutlak, ia harus bekerja keras untuk itu.
Perwakilan Sor Salacheep ini menjatuhkan rivalnya dengan hook kanan balasan yang keras di awal, dan hal itu nampak memanaskan Yodkritsada saat keduanya beradu pukulan di sepanjang sisa ronde.
Sanpet meraih keunggulan dari pertukaran itu, dan teknik striking-nya yang lebih baik juga membawanya unggul di ronde kedua.
Yodkritsada harus menelan banyak serangan, tetapi ia menolak untuk terjatuh dari serangan kuat sang kompatriot. Tetap bertahan, bintang Sor Sommai ini hampir saja mencetak kebangkitan luar biasa di stanza terakhir.
Tetapi, aksi Sanpet membawanya meraih kemenangan mutlak pada akhirnya, dan rekornya pun beralih menjadi 86-30-7.
Tonglampoon Menangi Adu Serangan Liar Kontra Kongsurin
Tonglampoon FA Group beradu dan menang dalam aksi catchweight Muay Thai 117 pound melawan remaja fenomenal Kongsurin Sor Jor Lekmuangnon.
Sepasang petarung Thailand ini mengambil waktu untuk mengukur kekuatan masing-masing pada ronde pembuka, tetapi mereka pun meningkatkan ritme dengan luar biasa di stanza berikutnya.
Kongsurin dengan berani mengayunkan kombinasi besar, sementara Tonglampoon nampak membalas dengan pukulan kerasnya.
Perwakilan FA Group itu meningkatkan agresi dan bertukar serangan jarak dekat dengan kompatriotnya sebelum ia menemukan sasaran bagi hook kiri keras yang mengakhiri laga pada menit 1:10 ronde kedua.
Petarung berusia 20 tahun ini pun membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 43-12 dengan KO itu.
Prakaypetlek Beri Kejutan Di Ronde Pertama, Hentikan Petniyom
Olahraga baseball memang memiliki tujuh inning, tetapi Muay Thai memiliki Prakaypetlek EminentAir.
Di pertengahan ajang malam itu, pria berusia 26 tahun ini membuat seluruh penggemar di Lumpinee Boxing Stadium bangkit berdiri dan bersorak liar saat ia menyingkirkan Petniyom FA Group dalam waktu satu menit dan 52 detik saja.
Keduanya nampak sangat nyaman untuk bertukar pukulan cepat dan keras dalam aksi catchweight 124 pound mereka, tetapi Prakaypetlek mengeluarkan serangannya sedikit lebih cepat.
Penyelesaian itu tiba saat ia melontarkan tendangan kanan ke arah Petniyom, yang menangkap kakinya dan mencoba melepaskan pukulan. Tetapi, sebelum ia dapat melakukannya, Prakaypetlek mengenai dagunya dengan straight kanan keras – dengan satu kaki saja – dan Petniyom pun terjatuh seketika.
KO ronde pertama ini membawa catatan rekor atlet EminentAir itu menjadi 33-6-2.
Tendangan Rendah Karabag Terlalu Keras Untuk Ihara
Motif Furkan Karabag memang terlihat jelas saat ia melawan Hiroyuki Ihara dalam aksi catchweight Muay Thai 152 pound, karena ia tak pernah berhenti menyerang kaki rivalnya menuju penyelesaian ronde pertama.
Karabag dengan cepat mengambil area tengah ring dan mengincar Ihara dengan gaya kickboxing andalannya. Petarung Turki itu menolak untuk berhenti melayangkan tendangan rendah, dan semakin keras ia menyerang, semakin Ihara mengernyit kesakitan.
Setelah dua kali menjatuhkan bintang Jepang ini ke atas kanvas, Karabag mencetak knockdown ketiga dan terakhir pada menit 2:14 ronde pembuka untuk membawa catatan rekornya menjadi 28-8.
Rak Runtuhkan Sato Dengan Pukulan Kuat
Rak Erawan mengatasi badai yang dibawa Shuto Sato di awal untuk mencetak penyelesaian mengejutkan pada ronde kedua laga catchweight Muay Thai 116 pound mereka.
Petarung Jepang itu membawa permainan tendangan agresif nan liar sejak awal, tetapi Rak menjaga pertahanan rapat dan dengan sabar mendesak maju di belakang pukulan terukurnya.
Di ronde kedua, bintang Thailand ini menemukan jarak serangnya dan melepaskan rangkaian hook kiri keras ke arah kepala dan tubuh Sato, yang merontokkannya ke atas kanvas untuk sebuah penyelesaian KO pada menit 1:19 di ronde itu.
Bintang sensasional berusia 22 tahun ini membawa catatan rekornya menjadi 3-1 di ONE Friday Fights dengan kemenangan itu, dan 74-11 dalam kariernya.
Kara-Ool Coreng Sanlang Di Ronde Kedua
Ke mana pun laga strawweight MMA melawan Sanlang Gexi berakhir, Changy “Boyka” Kara-Ool memang hanya terlalu bagus.
Petarung Rusia berusia 26 tahun itu menyudutkan lawannya dan menghentikan aksi mereka via TKO pada menit 4:25 ronde kedua untuk membawa catatan rekor sempurnanya menjadi 6-0.
Kapan pun kedua pria ini bertukar serangan di atas kaki, pukulan “Boyka” mampu melunakkan bagian tengah tubuh Sanlang. Dan saat penghancur asal Tiongkok itu berada di atas punggungnya, Kara-Ool berdiri dan mengayunkan pukulan kanan ke arah kepala dan perutnya.
Setiap pukulan itu memang bertujuan buruk – dan itu terlihat pada ronde kedua saat Kara-Ool mampu menjatuhkan Sanlang dengan kombinasi pukulan. Ia lalu mengejar rivalnya dan menghujaninya dengan hammerfist sampai wasit menengahi dan menghentikan laga.
Ini menjadi penyelesaian kedua berturut-turut di ONE bagi petarung Red Eagles itu.
Masdor Coreng Pichai Dalam Aksi Cepat Satu Ronde
Rifdean Masdor beraksi cepat atas Pichai Lookbanmai di catchweight Muay Thai 112 pound, dimana ia menghentikan rivalnya asal Thailand itu dalam waktu kurang dari 90 detik.
Masdor tak ingin bersabar. Sebaliknya, ia segera membawa aksi itu ke hadapan Pichai dengan kombinasi serangan cepat dan lutut keras yang menjatuhkannya ke atas kanvas.
Petarung Malaysia ini belum berhenti. Setelah Pichai kembali berdiri, ia kembali menekan dan mendaratkan serangan brutal ke arah tubuh untuk meraih delapan hitungan lain di posisi berdiri.
Masdor mengetahui penyelesaian itu sudah dekat, dan ia memastikannya dengan sebuah hook kiri indah ke ulu hati Pichai pada menit 1:18 ronde pertama untuk mencetak kemenangan debut dan membawa catatan rekornya menjadi 41-7-1 secara keseluruhan.
Sonrak Hancurkan Katsuno, Cetak KO Ronde Kedua
Dalam aksi flyweight Muay Thai, Sonrak Fairtex mendominasi pendatang baru Masaya Katsuno sebelum meraih penyelesaian besar.
Bertarung dengan kuda-kuda southpaw, dinamo Thailand ini menemukan sasaran bagi pukulan kiri kerasnya di awal dan menggoyahkan lawannya dalam detik-detik pembuka laga ini.
Pukulan yang sama juga memberinya knockdown di akhir stanza pembuka. Dan, Sonrak memakainya sekali lagi pada detik ke-13 ronde kedua demi mengamankan KO yang mengakhiri laga mereka.
Penyelesaian tegas itu membawa catatan rekor dalam karier striker berusia 27 tahun ini menjadi 62-22-3.
Kaenlek Singkirkan Oinuma Via KO Ronde Pertama
Kaenlek Sor Chokmeechai menyelesaikan laga pertama di malam itu dengan cepat saat para penonton di Lumpinee masih memasuki stadion.
Petarung berusia 21 tahun itu meng-KO Ryuto Oinuma pada menit 2:20 ronde pertama dalam aksi catchweight Muay Thai 118 pound demi membawa catatan rekornya menjadi 52-10.
Saat bel berbunyi, Kaenlek menerjang dari pojokannya dan mengenai rival Jepang itu dengan hook kanan dan straight kiri keras, dimana salah satunya menjatuhkan lawannya untuk delapan hitungan pertama.
Oinuma masih mampu menjawab wasit, maka Kaenlek segera kembali menyerang. Dan, hanya masalah waktu sebelum ia mengakhiri aksi mereka dengan sebuah straight kiri keras lainnya.